Please.. Still be Mine~ [BOYA] (FIN!!~)

4

Jangan lupa tekan '🌟'...

.

~PSBM~

"Yaya?"

Yaya menoleh saat mendengar seseorang memanggilnya.

"Eh? Satria.. Hai, apa kabar?" Sapa Yaya sembari tersenyum.

"Aku baik. Dan... wow, kau terlihat berbeda. Dan jauh lebih... muda" ucap Satria membuat Yaya tertawa pelan.

"Biasa saja kok.." ucap Yaya sembari tersenyum.

"Oh ya, bagaimana kalau kita ke cafe dan mengobrol sebentar?" Tanya Satria.

Mendengar kata 'Cafe', wajah Yaya langsung berseri. Ya, karena saat ini ia sedang lapar.

"Cafe? Ide bagus. Ayo.." ucap Yaya antusias.

Mereka pun pergi ke Cafe di Mall itu.

.

Di Cafe, Satria dan Yaya berbincang layaknya sahabat lama.

"Kau sudah menjadi Direktur? Wah... Hebat!" Ucap Yaya sembari memakan Cheese cake nya.

"Ya begitulah.."

"Oh ya, bagaimana hubunganmu dengan istrimu, Intan?" Tanya Yaya membuat Satria terdiam sejenak.

"Hm.. kami sudah 1 bulan bercerai" ucap Satria.

"Bercerai? Maafkan aku.. Aku tidak bermaksud"

"Tidak apa.. Ya, aku membencinya sekarang karena dia selalu menggoda pria-pria kampus. Bahkan suamimu juga. Aku sudah tidak tahan dengannya"

Yaya mengangguk paham mendengarnya.

"Ya, Boboiboy sering bercerita padaku bahwa ia kesal dengan Intan" ucap Yaya sembari tersenyum geli mengingat bagaimana frustasinya Boboiboy saat menceritakannya.

Satria tertawa pelan mendengarnya.

"Oh ya, Kau dan Boboiboy sudah punya anak?" Tanya Satria.

"Ah, aku lupa mengatakannya. Aku sedang mengandung sekarang" ucap Yaya.

"Benarkah? Wow.. aku tidak menyangka kau sedang mengandung. Tidak terlihat sama sekali" kagum Satria.

"Ya, baru 2 bulan. Jadi belum terlihat" ucap Yaya sembari tersenyum.

"Pasti Boboiboy sangat over protektif padamu"

Yaya terdiam sejenak mendengarnya.

"Ya.. Tapi, itu membuatku menjadi, terkekang. Aku tidak bisa bebas. Semuanya pasti dibatasi. Tidak boleh ini, tidak boleh itu, harus begini, harus begitu.. menyebalkan" ucap Yaya.

"Boboiboy sangat menyayangimu. Dia tidak ingin kau dan anakmu kenapa-kenapa" ucap Satria.

"Aku tau. Tapi, tidak perlu sampai over seperti itu. Bahkan aku benar-benar tidak bisa melakukan apapun dirumah. Semua pekerjaan pelayan yang mengerjakannya"