23

2K 136 123
                                    

Jangan lupa tekan '🌟'...

.

~PSBM~

*Skip, 1 Bulan Kemudian..., Di Yaya..

Malam hari, Yaya sedang berjalan-jalan ditaman sepulang dari butiknya.

Yaya tersenyum saat melewati sebuah bangku taman yang berharga untuknya.

Hanya sebuah bangku, namun sangat bermakna untuknya.

Yaya duduk dibangku itu, lalu menatap langit malam yang cerah.

Tak sengaja, ia meneteskan air matanya.

"Kenapa sangat sulit untuk melupakanmu" gumam Yaya.

Seketika, ia teringat bagaimana Boboiboy memperlakukannya selama sebulan ini.

Boboiboy melihatnya dengan sebelah mata, dan pria itu tidak pernah berbicara dengannya.

Jangankan berbicara, untuk menatapnya sekilas saja sangat jarang.

Berbeda dengan Intan, Boboiboy memperlakukannya dengan sangat lembut, dan penuh perhatian. Boboiboy memberikan segalanya untuk Intan. Cinta, kasih sayang, dan kebahagiaan. Boboiboy pun tidak pernah meminta imbalan dari Intan.

Hati Yaya terasa perih, saat mengingat Boboiboy minta maaf dengan sepenuh hati pada Intan saat ia pulang sangat terlambat. Padahal saat itu, Intan tidak marah sama sekali dan tidak mengerti kenapa Boboiboy meminta maaf padanya. Bahkan Boboiboy sampai memeluknya dengan sangat erat, seakan tidak ingin Intan pergi.

Yaya sangat paham, Boboiboy tidak ingin kehilangan wanitanya lagi.

Pikirannya semakin jauh, sampai teringat.. Yaya pernah tidak sengaja melihat mereka berciuman dengan sangat lembut saat Boboiboy baru pulang dari kantor.

Dan akhirnya, tangis dan isakkannya pecah seketika saat itu juga.

"Hiks.. hiks.."

"Apa ini yang Boboiboy rasakan saat aku mengkhianatinya? Sakit.. sangat sakit. Aku.. benar-benar wanita yang jahat.."

.
.
.
.
.

*skip keesokan harinya☀️...

Saat ini, Yaya baru saja selesai membersihkan rumah. Ia pun memasuki kamarnya dan duduk dikursi rias.

Yaya menatap dirinya dicermin. Rambut coklatnya yang berantakkan, wajah yang kusam, dan sedikit bekas air mata dipipinya.

"Ya.. Intan jauh lebih sempurna dibanding diriku.." batin Yaya.

"Hmh.. Aku harus kebutik sekarang" gumam Yaya.

Yaya mengambil sisir dan menyisir rambutnya. Ia pun memakai krim wajah dan memakai make up tipis untuk menutupi bekas air matanya.

Setelah itu, Yaya berjalan menuju lemari dan mengambil pakaiannya.

'Drrttt... Drrttt... Drrttt...'

Yaya meletakkan pakaiannya diatas kasur, lalu mengambil handponenya.

Yaya terdiam sejenak melihat siapa yang menelponnya. Ia pun mengangkatnya.

Please.. Still be Mine~ [BOYA] (FIN!!~)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora