27

2.2K 155 161
                                    

Jangan lupa tekan '🌟'...

.

~BLFS~

*Skip Keesokkan Harinya...☀️

Pagi hari, Intan baru saja selesai dimakamkan.

Satu persatu, orang pergi meninggalkan makam itu. Boboiboy masih berada disana bersama kedua orangtuanya, juga Yaya yang sedang menggendong Rasya.

Rasya memeluk Yaya erat sembari terisak pelan karena sedih, sudah tidak bisa bertemu dengan Bundanya lagi.

Pakci Amato memegang pundak Boboiboy pelan.

"Ayo pulang.." ajak Pakci Amato.

"Ayah dan Bunda duluan saja. Boboiboy masih ingin disini sebentar lagi" ucap Boboiboy dengan pelan.

Pakci dan Makci Amato pun mengangguk dan berdiri. Namun, Makci Amato mendekati Yaya sejenak.

"Rasya.. ayo pulang" ucap Makci Amato.

Yaya mengecup pipi Rasya, lalu memberikan Rasya pada Makci Amato.

Makci Amato menerimanya dan segera pergi dari sana bersama Pakci Amato.

Yaya pun duduk disamping Boboiboy yang mulai meneteskan airmatanya.

Boboiboy membelai pelan batu nisan itu, dan mengecupnya pelan.

"Kenapa secepat ini Intan?... kenapa?" Lirih Boboiboy dengan sangat pelan.

"Sabar ya Boboiboy.. mungkin ini sudah takdir" ucap Yaya.

Boboiboy hanya diam mendengarnya.

"Ehm.. tapi, bagaimana dengan permintaan terakhir Intan?" Tanya Yaya.

Boboiboy terdiam sejenak.

"Aku tidak tau.. aku, tidak bisa kembali padamu lagi. Bukan hanya aku yang kau sakiti, tapi Rasya juga.." ucap Boboiboy, lalu berdiri dan segera pergi dari sana.

"Tapi kita bisa memperbaiki semuanya dari awal kan?" Ucap Yaya membuat Boboiboy menghentikan langkahnya.

"Setidaknya, jangan fikirkan tentangku. Tapi, fikirlah tentang Intan dan Rasya" tambah Yaya.

Mendengar itu, Boboiboy terdiam sejenak. Lalu menghela nafas pelan.

"Aku butuh waktu untuk memikirkan semua ini" ucap Boboiboy dan segera pergi meninggalkan Yaya disana.

Yaya terdiam, lalu menatap makam Intan.

"Apa aku bisa memenuhi permintaanmu?"

.
.
.
.
.

*skip 3 hari kemudian...

Siang hari, Boboiboy sedang membaca buku diruang tengah sembari menjaga Rasya yang sedang bermain.

Sudah 3 hari ini ia tidak pergi kekantor karena merasa malas.

Entah sampai kapan, tapi Boboiboy benar-benar merasa tidak memiliki semangat hidup saat ini.

'Ting Nong...'

Mendengar suara bel pintu, Boboiboy menutup bukunya lalu menatap Rasya.

"Papa buka pintu dulu ya sayang" ucap Boboiboy dan diangguki Rasya.

"Okey Papa.."

Boboiboy pun berdiri dan berjalan menuju pintu utama.

'Cklek..'

"Hai Boboiboy" sapa seorang wanita, yang tak lain adalah Yaya.

*visual penampilan Yaya👇

Please.. Still be Mine~ [BOYA] (FIN!!~)Where stories live. Discover now