88

1.4K 88 53
                                    

Sebelum baca chapter ini, harap baca ini dulu ya..

'JANGAN KOMEN NEXT ATAU SURUH AKU UP CHAPTER!! KOMEN AJA KESAN KALIAN DI SETIAP PARAGRAF YANG KALIAN SUKA!'

Semoga paham😊😁..

Ok langsung aja, Jangan lupa tekan '🌟'

.

~PSBM~

*Skip, 1 bulan kemudian...

Pukul 4 sore, Yaya berlari di koridor rumah sakit menuju ruangan Boboiboy, dengan masih memakai pakaian kantor.

Ya, hari ini, adalah hari dimana Boboiboy akan membuka perban dimatanya, dan akan bisa melihat dunia.

Namun diperjalanan, Yaya terjebak macet yang membuatnya terlambat. Bahkan Yaya tidak sempat untuk kerumahnya dulu untuk mengganti pakaian.

Sesampainya didepan ruangan Boboiboy, Yaya menarik nafas panjang sembari memegang bagian perutnya yang terasa sakit.

"Ngh.. kenapa harus sakit sekarang.." batin Yaya.

Yaya menghela nafas, lalu mengangguk.

"Ini hanya sakit biasa.."

'Cklek..'

"Assalammu'alaikum.." ucap Yaya memasuki ruangan.

Yaya tersenyum melihat Boboiboy, Rasya, juga sang Dokter disana.

"Wa'alaikumsalam.. yeayy! Mama sudah datang!" Pekik Rasya dengan senang.

Yaya pun mendekati mereka, lalu Rasya mencium tangannya, dan Yaya pun mencium tangan Boboiboy.

"Ok, sekarang perbannya sudah boleh dilepas, kan?" Tanya Rasya dengan semangat.

"Iya sayang. Boleh dimulai, Dokter.." ucap Boboiboy.

"Baik Tuan.., sekarang pejamkan mata anda dan jangan membukanya sebelum saya intruksikan ya" ucap Dokter dan diangguki Boboiboy.

Sang Dokter pun membuka perlahan perban yang menutupi mata Boboiboy.

Yaya tersenyum senang saat semua perban sudah terlepas, sembari menatap suaminya yang sedang memejamkan matanya.

"Sekarang, buka mata anda perlahan" ucap Dokter.

Boboiboy pun membuka matanya perlahan, ia mengerjapkan matanya sebentar dan kembali menutup matanya.

"Buram, dokter.." ucap Boboiboy.

"Sekali lagi, buka mata anda dengan lebih perlahan. Biarkan mata anda untuk membiasakan dengan cahaya, lalu fokuskan perlahan" ucap dokter.

Boboiboy menurutinya, lalu ia kembali membuka matanya dengan sangat perlahan.

Perlahan tapi pasti, ia bisa melihat warna, dan ia pun bisa melihat objek didepannya walau masih buram.

Boboiboy pun menoleh, dan ia menatap Yaya disampingnya. Ia memejamkan matanya sejenak, lalu kembali membukanya perlahan.

Dan akhirnya, ia bisa melihat wajah cantik istrinya dengan jelas. Boboiboy pun tertegun sejenak, lalu tersenyum.

"Masya Allah.. cantiknya istriku" ucap Boboiboy sembari tertawa pelan.

"Eung~~.. hiks.."

Yaya langsung memeluk Boboiboy erat dan menangis haru.

Boboiboy pun membalas pelukan Yaya dan mengusap lembut punggung istrinya itu.

Please.. Still be Mine~ [BOYA] (FIN!!~)Where stories live. Discover now