100 (END)

2.5K 119 77
                                    

Jangan lupa tekan '🌟'

.

~PSBM~

*Skip... 3 TAHUN KEMUDIAN...

3 tahun telah berlalu. Keadaan rumah tangga Boboiboy dan Yaya pun selalu membaik, tidak ada lagi halang rintang yang menghalangi keharmonisan rumah tangga mereka.

Mungkin, ada sedikit perselisihan yang umumnya dari Rasya dan Yahsya. Tapi Boboiboy selalu bisa mengatasinya.

Boboiboy dan Yaya pun menyadari sifat yang beragam dari ketiga anaknya.

Yahsya yang selalu jahil, dan Rasya yang tidak bisa menahan emosi.
Untungnya ada Aisyah yang memiliki sikap lebih dewasa, walau umurnya masih 4 tahun.

Dan ya, Aisyah sampai saat ini belum bisa berjalan karena belum mampu untuk menyeimbangkan diri. Namun, ia tidak pernah menyerah untuk tetap berlatih supaya bisa berjalan, dibantu oleh Papa Mamanya. Dan juga pastinya Abang dan kembarannya.

Melihat semangat Aisyah, Boboiboy dan Yaya pun merasa sangat bangga memilikinya. Dan ya, mereka akan selalu menjaga Aisyah, dan pastinya juga Yahsya dan Rasya.

Selain tentang rumah tangga mereka, Boboiboy dan Yaya pun sangat bahagia karena Pakci dan Makci Amato sudah memiliki mata yang lengkap. Mereka pun bisa melakukan aktivitas tanpa halangan.

Boboiboy dan Yaya, juga orangtua mereka sangat berterimakasih pada Jennefith. Dan mereka pun selalu mendoakan Jennefith, agar ia bisa selalu tenang di alam sana.

Kembali ke cerita..
Saat ini, tepatnya sore hari, Yaya sedang memasak untuk makan malam didapur.

Rasya pun menjaga adik-adiknya yang sedang mengerjakan PR sekolah di ruang tengah, sembari membaca buku sekolahnya.

Ya, Yahsya dan Aisyah sudah memasuki TK kecil (biasanya disebut TK A). Sementara Rasya sudah memasuki SMP kelas akhir.

Yahsya menghela nafas lelah dan berbaring di karpet tebal karena merasa pusing dengan tugas sekolahnya.

"Eung.. cucahh~" lirih Yahsya.

Aisyah menatap Yahsya sekilas.

"Ini cangat mudah kok. Yacya pacti bica" ucap Aisyah.

Yahsya mengubah posisinya menjadi tengkurap, lalu menghentakkan kakinya kesal.

"Yacya cidak bica~" rengek Yahsya.

Rasya pun menatap mereka, lalu menggeleng pelan menatap Yahsya.

"Bisa. Kerjakan dulu.. Nanti Mama marah kalau PR-nya tidak selesai" ucap Rasya.

"Tapi.. Yacya cidak bica~~. Yacya cidak pahamm~" rengek Yahsya lagi sembari duduk dan menggaruk kepalanya.

"Yasudah sini, Abang ajarkan" ucap Rasya.

"Cidak mau cama Abang!~ Abang galak!!" Pekik Yahsya.

"Haish.. Lalu kau mau bagaimana? Diajarkan tidak mau. Tapi disuruh kerjakan, bilangnya tidak paham" kesal Rasya.

"Cudah.. jangan beltengkal, nanti Mama cedih lagi. Cini Yacya, Icya caja yang ajalkan" ucap Aisyah sembari menggeserkan buku miliknya, dan menarik buku Yahsya untuk mengajarkannya.

Kali ini, Yahsya pun menurut dan mendekat kearah kembarannya.

Rasya hanya tersenyum kecil melihat Aisyah yang sangat menggemaskan saat mengajarkan Yahsya. Dan juga, Yahsya yang terlihat sangat serius mendengarkan Aisyah.

Please.. Still be Mine~ [BOYA] (FIN!!~)Where stories live. Discover now