99

1.5K 95 38
                                    

Jangan lupa tekan '🌟'

.

~PSBM~

*Beberapa menit kemudian..

Di sebuah ruangan rumah sakit, terlihat seorang wanita sedang menjaga suaminya yang terbaring lemah diranjang rumah sakit.

Wanita itu dengan lembut menggenggam jemari sang suami, sembari sesekali mengecupnya lembut.

Sang suami pun membuka matanya, dan tersenyum menatap wanita itu.

"Terimakasih telah menemaniku, Suzy.." ucapnya.

Suzy tersenyum mendengarnya.

"Ini tugasku sebagai istri" ucap Suzy.

Pria itu yang tak lain adalah Gopal, tersenyum menjawabnya.

"Bagaimana dengan Naufal?" Tanya Gopal.

"Tenang saja. Naufal bersama pengasuh pribadinya. Sekarang, istirahatlah.. aku tetap disini" jawab Suzy.

Gopal mengangguk, lalu menggenggam lembut tangan Suzy.

"Terimakasih telah bersamaku, dan menerimaku apa adanya" ucap Gopal.

"Terimakasih kembali, karena hadir dalam hidupku.."

Suzy pun berdiri, dan mengecup kening Gopal dengan lembut.

.

Diruangan lain, Fang pun sedang terbaring lemah di sebuah ranjang rumah sakit.

Namun, matanya tetap terjaga, sembari sesekali menatap Ying yang juga terbaring lemah di ranjang lainnya pada ruangan itu. Ying pun hanya diam sembari menatap lurus langit-langit rumah sakit dan mengusap lembut perut besarnya.

Ya, Fang dan Ying berada diruangan yang sama, namun berbeda ranjang.

Sejak tadi, mereka hanya diam tidak berbicara apapun. Sampai akhirnya, Fang pun bangun dari pembaringannya.

"Kau mau kemana?" Tanya Ying.

Fang menoleh, lalu tersenyum dan turun dari ranjang. Ia pun menarik tiang infusnya dan berjalan kearah Ying.

"Tidak ada yang sakit kan?" Tanya Fang sembari mengusap lembut perut Ying.

Ying pun tersenyum, lalu menggeleng.

"Selagi anak kita baik-baik saja, aku juga baik-baik saja kok" ucap Ying sembari menggenggam tangan Fang.

Fang membalas senyuman Ying, lalu mengecup lembut kening Ying.

"Istirahatlah.." ucap Fang.

"Kau juga.. harus istirahat..." ucap Ying.

Fang mengangguk, lalu kembali berbaring di ranjangnya.

Setelah itu, mereka pun bertatapan satu sama lain, dan tersenyum penuh arti.

.

Diruangan lainnya, terlihat Boboiboy yang sedang menjaga Yaya yang belum sadarkan diri.

Boboiboy mengusap lembut jemari Yaya, sembari menatap istrinya itu yang tak kunjung sadar juga.
Boboiboy sangat paham bahwa Yaya pasti sangat syok melihat Rasya tadi. Ditambah lagi, sebelumnya Yaya baru saja terkena ledakan bom. Sudah pasti Yaya tidak bisa mempertahankan kondisi fisiknya.

Boboiboy menghela nafas pelan lalu meringis pelan saat merasakan nyeri di lengan kiri atasnya yang terdapat perban.

"Ini terasa lebih sakit daripada yang dulu" batin Boboiboy.

Please.. Still be Mine~ [BOYA] (FIN!!~)Место, где живут истории. Откройте их для себя