26

2.3K 152 160
                                    

Maaf jikalau ada Typo atau kata-kata yang tidak nyambung.

Karena aku bener-bener buru-buru ngetiknya😭

Jangan lupa tekan '🌟'

.

~PSBM~

*Skip Keesokan Harinya...☀️

Pagi ini, Yaya sedang membuatkan sarapan untuk Rasya.

Rasya sangat senang karena ini pertama kali baginya menjalani pagi bersama Mama-nya. Ia menunggu dikursi makannya, dan dipunggung tangan kirinya masih terdapat jarum infus.

"Ok sudah matang sayang.. ini buburnya" ucap Yaya sembari meletakkan mangkuk berisi bubur didepan Rasya.

Rasya bertepuk tangan senang, lalu ia berdoa dan memakan bubur itu.

"Ummmm... enak Mama!" Pekik Rasya dengan bahagia.

Yaya tersenyum senang melihat Rasya yang sangat menyukai masakannya.

"Eh? Ternyata Rasya sedang makan.." ucap Boboiboy yang datang dengan pakaian formalnya.

Ya, Boboiboy akan pergi kekantor.

"Papa lama cih.. jadi Acya makan duluan" ucap Rasya.

Boboiboy tertawa pelan mendengarnya.

"Iya.. maaf sayang, Papa ketiduran" ucap Boboiboy.

"Acya maapkan" ucap Rasya sembari memakan buburnya.

Boboiboy pun tersenyum.

"Oh ya, Boboiboy.. aku sudah membuatkan sarapan untukmu dan Intan. Mau kuambilkan?" Tanya Yaya.

"Ehm.. aku tidak akan sempat sarapan pagi ini. Jadi aku akan membawanya saja" ucap Boboiboy.

Yaya mengangguk mengerti.

"Ok, aku siapkan ya" ucap Yaya dan diangguki Boboiboy.

Yaya pun mengambil kotak bekal dan mulai meletakkan makannan kedalam kotak itu.

Sementara Boboiboy dan Rasya sibuk berbincang.

"Akh!!"

Boboiboy langsung menoleh kearah Yaya saat mendengar pekikkan dari Yaya.

"Yaya? Kau kenapa?" Tanya Boboiboy sembari berdiri dan mendekati Yaya.

"Sshh.. aku tidak apa, hanya saja.. aku lupa kalau panci buburnya masih panas" ucap Yaya sembari mencuci tangannya yang terkena panci panas itu dengan air dingin.

"Kulitmu itu sensitif. Kemarilah, biar kuobati" ucap Boboiboy sembari mengambil kotak P3K.

"Eh? Tidak perlu Boboiboy, aku bisa mengobatinya sendiri" ucap Yaya.

"Sudahlah. Aku hanya mengobatimu kok.." ucap Boboiboy sembari mengisyaratkan Yaya untuk duduk dikursi makan.

Yaya terdiam sejenak, lalu mengangguk. Ia pun duduk dikursi, dan membiarkan Boboiboy mengobati tangannya.

Yaya terdiam saat Boboiboy memegang tangannya, dan mengobati lukanya dengan lembut. Bahkan ia tidak merasakan sakit sama sekali.

Sudah lama sekali Yaya tidak sedekat ini dengan Boboiboy, membuat jantungnya berdegup cepat.

"Aku nyaman bersamamu. Tapi, aku tidak mungkin bisa bersamamu lagi" batin Yaya.

"Boboiboy..."

Yaya menoleh dan sedikit terkejut melihat Intan.

"Hm? Ada apa?" Ucap Boboiboy sembari masih mengobati tangan Yaya.

Please.. Still be Mine~ [BOYA] (FIN!!~)Where stories live. Discover now