Tangan Aiy bergerak untuk menaburi bunga di atas gundukan tanah yang di dalamnya terdapat tubuh Auzora. "Hai Zora. Meski aku tidak mengenal kamu, tapi aku yakin bahwa kamu adalah gadis yang baik. Istirahatlah dengan tenang. Jika kamu mengenal Papi ku dan melihatnya, tolong sampaikan salam ku padanya."

"Ay, apakah bagian terburuk di hidup kamu?" tanya Arez tiba-tiba.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu?" bingung Aiy.

"Aku hanya ingin tau."

Aiy menghela napasnya sebelum akhirnya dia menjawab. "Ketika Papi meninggal, aku tidak bisa melihatnya untuk yang terakhir kalinya. Aku bahkan tidak sempat mengucapkan terimakasih dan maaf. Aku juga tidak mengikuti pemakamannya dan bahkan,"

Ucapan Aiy terhenti. Dia tidak bisa menahan air mata yang sudah membendung di pelupuk matanya.

"Jangan teruskan kalau tidak sanggup." Arez mengelus-ngelus punggung Aiy mencoba menenangkan.

"dan bahkan aku tidak tau Papi meninggal. Aku tau seminggu setelahnya." Aiy menangis teringat akan hal itu.

Arez menariknya ke dalam pelukan hangatnya mencoba untuk menenangkan wanitanya. "Ay, semua sudah jalannya. Kita tidak bisa memilih. Jangan nangis lagi. Kamu harus kuat."

Aiy melepaskan pelukan mereka dan menatap Arez lekat. "Andai aku bisa pergi ke masa lalu dan mengubah segalanya, maka ini semua tidak akan terjadi."

"Aiy, kamu gak boleh ngomong kaya gitu. Kamu tau, mengubah masa lalu bukan memperbaiki masa depan. Bisa saja kamu semakin merusak masa depan. Lebih baik kamu syukuri yang ada saat ini, dan tata-lah masa depanmu," ujar Arez bijak.

"Aku bersyukur punya kamu. Kamu selalu mengingatkanku, jika aku menyimpang. Kamu tau, aku sayang kamu." Aiy menatap mata Arez lekat sambil tersenyum dengan sangat manis.

Arez juga melakukan hal yang sama. Arez menatap mata Aiy, lalu turun ke hidung dan kini ke bibir Aiy. Arez menatap bibir Aiy yang merah muda dan menyentuhnya dengan tangannya. Tidak ada bantahan dari Aiy.

Perlahan Arez mendekatkan wajahnya pada wajah Aiy. Semakin dekat, hingga Aiy bisa merasakan hembusan napas Arez yang beraturan. Aiy memejamkan matanya saat jarak antara dirinya dan Arez sudah sangat menipis. Jantung Aiy berdetak dengan sangat kencang, dan pipinya pasti sudah sangat memerah.

Aiy tertegun saat sebuah benda kenyal menyentuh kulitnya. Arez menciumnya beberapa saat, lalu kembali memundurkan wajahnya. Mata Aiy terbuka dan wajah Aiy menunjukkan wajah bingungnya.

"Kenapa?" tanya Aiy.

"Aku tidak brengsek untuk mengambil ciuman pertama kamu. Jadi aku mencium hidung mu."

🌱🌱🌱

Malam ini Aiy hanya ingin bersantai di rumah. Setelah dari pemakaman tadi, mereka makan siang terlebih dahulu dan pulang. Aiy akan mengistirahatkan tubuhnya.

Aiy berjalan melewati kamar lama Sean yang sedikit terbuka. Itu biasa. Aiy terus saja berjalan sampai dia menyadari sesuatu. "Tunggu. Kenapa kamar lama Kak Sean kebuka? Dia kan lagi ke luar kota bareng Sasa."

Aiy membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju kamar Sean kecil atau yang disebut, kamar lama.

Perlahan, Aiy membuka pintu kamar itu dan melihat siapa sosok di dalamnya. Sudah lama kamar itu tidak terbuka semenjak Sean sibuk dengan bisnisnya dan pindah ke kamarnya yang sekarang. Lalu kenapa sekarang pintu itu terbuka kembali?

Aiy membulatkan matanya saat melihat ada seorang pria tengah berdiri dengan tegak di dalam sana sambil memandangi seluruh ruangan itu. Siapa dia? Kenapa dia ada disini?

Aiy mencoba untuk mendekati pria itu dengan berani. "Siapa lo? Kenapa ada di kamar Kakak gue?!" bentak Aiy.

Aiy mengetahui pria itu pasti terkejut karena Aiy melihat tubuh pria itu yang tiba-tiba menegang saat mendengar suaranya.

Pria itu membalikkan tubuhnya secara perlahan, mencoba memastikan apakah dia tidak berhalusinasi.

Matanya membola saat melihat siapa wanita yang sudah meneriakinya. Aiy tau bahwa pria itu terkejut karena, Aiy juga sama terkejutnya dengan pria itu.

"Lo?"

"Kamu?"

🌱🌱🌱

Kembali lagii dengan Tilaaa....

Kira kira pria itu siapa yaa. Kenapa bisa ada di kamar Sean kecil? Ada yang mau jadi cenayang?

Satu hari gak update, ya kan? Gimana part yang ini? Aku updatenya sesuai mood, yah. Bukan, sih. Lebih tepatnya sesuai waktu luang.

Btw soal kiss tadi, apa kalian mikir kalau Arez bakal cium bibir Aiy? Hayooo, ngaku siapa yang mikir gituuuu? Ngakuuu, hayukk... Hehehehe

Part ini itu ga panjang panjang banget karena ga sampe 1100 kata. Tapi janji, next aku bakal panjangin partnya.

Jangan lupa vote, spam comment and share yawww.

1 kata buat Arez

1 kata buat Aiy

1 kata buat part ini

Okew, bubayyy...

A: Antara (Seq SEPATU) #AlisonSeries2Where stories live. Discover now