Married

11.3K 786 48
                                    

Suasana malam terdengar begitu sunyi. Chanyeol dan Baekhyun telah menyelesaikan acara makan malam mereka. Kini keduanya tengah berbaring di atas ranjang sembari berpelukan.

Dalam keluarga mereka tak adat mengenai mereka yang harus dipisah untuk menikah. Toh keduanya bahkan sudah melakukan kegiatan intim di luar pernikahan.

"Chanyeol, besok hari pernikahan kita ya?" Ucap Baekhyun dengan tubuh masih setia memeluk Chanyeol erat.

Chanyeol yang mendengar itu mengangguk. Dia sebenarnya masih tak percaya besok ia akan menikahi Baekhyun, namja mungil yang merupakan kekasihnya. Masih ingat di benaknya bagaimana ia menyatakan cintanya pada Baekhyun, bagaimana kekasihnya yang menolaknya di awal dan berakhir menerimanya.

Chanyeol tak menyangka kehidupannya berubah menjadih jauh lebih menyenangkan semenjak ia bertemu dengan Baekhyun. Kekasihnya itu merubahnya menjadi pribadi yang lebih baik.

"Chanyeol tak menyesalkan dengan keputusan Chanyeol?"

"Tentu saja tidak sayang. Aku justru menantikan ini."

"Chanyeol jika nanti kita menikah, Chanyeol mau punya anak?" Tanya Baekhyun dengan menatap polos ke arah Chanyeol.

Chanyeol yang mendengar itu terkekeh. Pertanyaan Baekhyun ada-ada saja menurutnya.

"Semua orang yang telah menikah pasti menginginkan keturunan Baekhyunnie. Tapi, aku tak keberatan jika Tuhan tak memberinya asal itu bersamamu."

"Aku juga ingin anak."

"Sungguh? Kamu ingin berapa?" Tanya Chanyeol yang terlihat begitu antusias mendengar ucapan Baekhyun.

Baekhyun terlihat berpikir. Namja mungil itu mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya ke dagunya. Sungguh sikap Baekhyun saat ini begitu menggemaskan.

"Em-aku ingin 1 dulu."

"Hanya satu?"

"Untuk saat ini. Kurasa lucu bukan jika punya 1 bayi."

Chanyeol yang mendengar itu terkekeh geli. Kekasih yang beberapa jam lagi akan menjadi istrinya itu begitu menggemaskan. Ingin sekali Chanyeol menggigit pipi gembil namja mungilnya itu.

"Arra. Nanti kita buat 1."

"Tapikan aku belum lulus. Nanti aku dikeluarkan." Ucap Baekhyun mempoutkan bibirnya.

"Tidak sayang. Aku akan meminta seorang guru untuk melakukan home schooling jika nanti kamu hamil." 

Chanyeol terlihat mengusap rambut Baekhyun lembut. Ia begitu menyayangi Baekhyun. Entah kenapa Baekhyun menjadi satu-satunya orang yang dapat memikat hatinya. Padahal Chanyeol adalah tipe orang yang tak begitu tertarik akan kata cinta. Tapi melihat Baekhyun untuk pertama kalinya saat itu, Chanyeol merasa ia jatuh cinta pada pandangan pertama.

Jatungnya berdegup kencang, ia bahkan lupa caranya untuk bernafas saat itu. Hanya senyuman yang Chanyeol tujukan pada Baekhyun saat itu. Senyum bodoh yang kata Baekhyun saat itu ia mirip sekali dengan orang idiot.

Biasanya Chanyeol akan marah ketika mendengar dirinya dihina. Tapi entah kenapa mendengar hinaan dari Baekhyun, Chanyeol justru malah semakin melebarkan senyumannya. Apalagi saat itu merupakan saat Baekhyun berbicara pertama kalinya dengan dirinya.

"Chanyeol, kenapa kita bisa bersama ya?"

"Tentu saja itu takdir. Tuhan memang menginginkan kita bersama."

"Padahal saat kita bertemu, aku sudah cacat. Kenapa Chanyeol masih mengejarku padahal aku menolak Chanyeol?"

"Aku juga tidak tau. Yang ku tahu hanya diriku yang mencintaimu. Aku tak peduli kamu cacat atau tidak. Aku hanya yakin jika cintaku benar. Aku mencintaimu dan aku yakin kamu juga sebenarnya mencintaiku." Ucap Chanyeol sambil tersenyum lebar.

1. My Bad Boy [CHANBAEK] || REVISIWhere stories live. Discover now