First

9.6K 1K 63
                                    

Baekhyun terlihat mengernyitkan dahinya bingung. Ia memandang ke arah depan sembari terus membetulkan kacamatanya. Pasalnya jarak antara papan tulis dan tempat duduknya saat ini cukup jauh membuat ia tak bisa dengan jelas melihat apa yang ada di papan tulis walau ia mengenakan kacamata.

Baekhyun lalu menatap sekitarnya yang terlihat tak peduli akan keberadaan guru kang di depan. Beberapa dari mereka bahkan terlihat bersenda gurau tanpa ada rasa bersalah pada guru muda itu.

Baekhyun menoleh ke sebelah kanannya. Ia terkejut ketika melihat Chanyeol yang menatapnya dengan senyum layaknya orang bodoh.

"Apakah aku bermimpi? Aku akan terus bersama bidadariku setiap hari." Gumam Chanyeol sembari tersenyum. Matanya terus menatap Baekhyun seolah terjerat akan pesona milik namja mungil itu.

Baekhyun yang mendengar itu hanya mendengus. Ia tak habis pikir kenapa namjanya lebih memilih memandanginya daripada pelajaran. Baekhyun bahkan melihat buku tulis namja tinggi itu masih kosong membuat Baekhyun benar-benar bingung karena awalnya ia memiliki niatan untuk menyalin catatan dari namja bermarga park itu. Sayangnya niatnya kini kandas sudah.

"Lihat ke depan Chanyeol."

"Tak mau. Kamu jauh lebih menarik daripada tulisan aneh kang ssaem."

Baekhyun yang mendengar itu cukup gemas dengan Chanyeol. Karena sudah terlanjur gemas dicampur kesal, Baekhyun memukul kepala Chanyeol dengan keras.

"Yak!"

Teriakan kesakitan Chanyeol sukses membuat semua orang menoleh ke arahnya tak terkecuali guru kang yang awalnya menulis di papan tulis.

"Ada apa Park Chanyeol?"

"A-ah aniya ssaem bukan apa-apa."

"Kalau begitu maju. Kerjakan soal di papan tulis."

Ucapan kang ssaem sukses membuat mata Chanyeol terbelalak. Ini cukup mengejutkan bukan hanya untuk Chanyeol saja. Karena pasalnya guru kang itu tak pernah menyuruh orang maju untuk mengerjakan soal di papan tulis, tapi kali ini sangat berbeda dan cukup aneh menurut anak-anak kelas F yang sudah lama diajar oleh guru kang.

"Chanyeol cepat maju atau aku akan menyuruhmu berdiri di lapangan hingga pulang sekolah."

Chanyeol yang mendengar itu mendengus. Ia dengan perasaan tak suka pun akhirnya bangkit dari tempat duduknya. Sehun dan Kai sudah menertawakan Chanyeol karena mereka tau jika Chanyeol tak akan bisa mengerjakan soal di papan tulis. Lagipula mereka cukup terhibur dengan Chanyeol yang menjadi sasaran empuk guru kang.

Baekhyun hanya diam menatap Chanyeol yang melangkah maju ke depan. Bagaimanapun ini salahnya juga yang membuat Chanyeol terlibat dalam masalah ini.

Chanyeol mengambil spidol yang diberikan guru kang. Kemudian namja tinggi itu diam menatap tulisan guru kang yang sama sekali tak dimengerti olehnya.

Guru kang yang melihat Chanyeol hanya diam seperti itu hanya menghela nafasnya kasar. Ia tak habis pikir mengapa ia ditugaskan untuk kelas orang-orang yang tak memiliki minat dalam belajar. Tapi ia sedikit bersyukur karena setidaknya saat ini ada 1 murid yang memiliki tekad belajar.

"Tadi kau bercanda dengan siapa?"

"A-ah itu-"

Chanyeol menggantungkan ucapannya sembari membalikkan badannya menatap teman-teman sekelasnya yang menatapnya. Ia bukan gugup, hanya saja ia tak mau Baekhyun juga terlibat dalam masalah ini. Karena inilah ia bingung harus berkata apa.

"Park Chanyeol bicara yang jelas. Kamu tadi bercanda dengan siapa?"

"Itu-"

"Saya ssaem." Ucap Baekhyun takut-takut sembari mengacungkan tangannya.

Semua orang kini menatap Baekhyun membuat Baekhyun semakin takut. Pasalnya ini pertama kalinya ia melakukan sesuatu yang tak pernah ia lakukan seumur hidupnya hingga saat ini.

"Ke depan. Selesaikan soal di depan. Jika kamu tak bisa aku akan menghukum kalian berdua di bawah terik matahari hingga pulang sekolah."

Baekhyun yang mendengar itu mengangguk. Ia perlahan bangkit sembari membenarkan kacamatanya. Ia melangkah maju dengan kepala menunduk.

Sedangkan Chanyeol masih tercengang mendengar ucapan guru kang. Ia sama sekali tak masalah jika hukuman itu hanya untuk dirinya, akan tetapi kenyataannya guru itu juga menyebut nama lain. Chanyeol cukup tau jika kekasihnya itu tak bisa belama-lama di bawah terik matahari.

Baekhyun mengambil spidol dan menatap Chanyeol sebentar yang juga tengah menatapnya balik. Baekhyun teesenyum kemudian memilih mengalihkan pandangannya ke arah papan tulis. Matanya memandang setiap tulisan yang ada di papan tulis itu.

Baekhyun cukup terkejut akan soal ini. Pasalnya di kelas Baekhyun pembahasan mengenai ini sudah dijelaskan dan selesai 5 hari yang lalu sedangkan di kelas ini bahkan baru dimulai. Baekhyun sungguh tak menyangka terdapat perbedaan. Tapi Baekhyun cukup paham jika guru kang pasti memiliki alasan jika kelas F pelajarannya tertinggal. Bagaimanapun juga kelas A itu didominasi orang pandai yang cepat dan tanggap dalam menerima pelajaran, mungkin itu tak berlaku pada kelas lain.

Perlahan tapi pasti Baekhyun mulai menggoreskan tinta spidol itu di atas papan tulis. Beberapa orang disana memandang takjub ke arah Baekhyun karena Baekhyun menyelesaikan soal itu menggunakan rumus yang cukup panjang.

Guru kang yang melihat bagaimana Baekhyun mengerjakannya hanya tersenyum. Ia lalu melirik ke arah murid-muridnya yang terlihat tertarik akan jawaban yang Baekhyun torehkan di papan tulis.

Baekhyun menghentikan tulisannya. Ia lalu berdiri di samping Chanyeol sembari menunduk.

"Kalian lihat, Baekhyun bisa mengerjakan hal ini. Jika kalian ingin bercanda di kelasku saat jam pelajaran, sebaiknya kalian memiliki otak seperti Baekhyun."

Baekhyun terdiam. Ia menatap orang-orang disana yang menatanya dengan tatapan benci. Tapi dibelakang sana genk Chanyeol malah berekspresi sebaliknya. Mereka bahkan bertepuk tangan sembari mengacungkan jempol mereka seolah bangga.

Baekhyun sebenarnya tak suka dengan hal ini. Ia dibangga-banggakan. Ini seperti deskriminasi.

"Ssaem bolehkah kami duduk?" Tanya Baekhyun yang langsung memotong ketika guru Kang hendak melanjutkan ucapannya.

Guru Kang yang mendengar itu pun segera menyuruh Chanyeol dan Baekhyun duduk. Chanyeol tentu saja yang mendengar itu dengan cepat menarik tangan Baekhyun duduk. Apalagi ia sangat kesal pada guru itu yang mempermalukannya di depan kelas. Guru Kang bahkan seolah-olah mengatakan Chanyeol tak pantas bersanding dengan Baekhyun karena membuktikan ilmu Chanyeol tak setara dengan Baekhyun.

Sesampainya di tempat duduknya, Chanyeol segera menyandarkan kepalanya diatas meja. Ia menyembunyikan wajahnya di balik lipatan tangannya. Ia memilih tidur saat ini.

Sedangkan Baekhyun, namja mungil itu hanya menatap Chanyeol dalam diam. Ia merasa bersalah pada Chanyeol. Seharusnya ia tak memukul Chanyeol hingga menyebabkan anak itu dipanggil ke depan. Dan mungkin juga seharusnya Baekhyun tak menjawab soal itu dengan benar agar Chanyeol tak dibanding-bandingkan dengannya. Bagaimanapun juga perkataan guru Kang itu begitu jelas membandingkan antara dirinya dan juga Chanyeol.

Baekhyun benar-benar menyesal sekarang. Ia menatap sendu ke arah Chanyeol. Dia bodoh karenanya mereka jadi dibandingkan. Jika tau begini akhirnya Baekhyun akan lebih memilih tak menjawabnya dan menjalani hukuman di bawah sinar matahari. Ia tak peduli akan dirinya yang nanti sakit. Yang terpenting Chanyeol tak tersakiti seperti sekarang.

.

.

.
Tbc(?)

Niat mau bikin konflik wkwk. Yok voment btw makasih lho dukungannya chap kmrn udh ada 96 vote huhu aku terhura:')

1. My Bad Boy [CHANBAEK] || REVISIWhere stories live. Discover now