Regret

8.4K 973 37
                                    

Baekhyun terus berlari selama di lorong koridor tak mempedulikan tatapan orang-orang yang menatapnya dengan pandangan aneh. Ia bahkan tak mempedulikan dirinya yang berpapasan dengan guru kang yang sepertinya hendak masuk ke kelasnya.

Baekhyun sama sekali tak peduli akan hal itu. Baekhyun hanya butuh sendiri. Hanya sendiri.

Bruk

Ketika sudah sampai di tempat yang ia tuju, ia menjatuhkan tubuhnya begitu saja. Airmata mulai keluar dari matanya dan membasahi pipinya dengan deras.

"Hiks hiks."

Isakkan mulai keluar dari bibir mungilnya. Rasanya benar-benar sakit ketika mendengar Chanyeol berkata seperti itu. Tapi ia juga tak sengaja mengatakan benci kepada Chanyeol.

Baekhyun bingung saat ini. Sungguh ia sangat bingung. Disatu sisi ia kesal kepada Chanyeol, tapi disisi lain ia merasa dirinya salah telah mengatakan hal menyakitkan kepada Chanyeol.

Baekhyun menatap buku yang ia bawa. Ia lalu melemparnya asal. Baekhyun mulai melepas kacamatanya dan meletakkannya di samping tubuhnya yang terduduk.

Kedua kakinya perlahan tapi pasti mulai menekuk dan ditenggelamkannya wajahnya di balik lipatan kakinya itu. Kedua tangannya memeluk kedua kakinya dengan sangat eras. Bahunya terus bergetar dengan isakkan yang tak henti-henti keluar dari bibir tipisnya.

Hanya ini yang bisa ia lakukan. Ia butuh waktu seorang diri untuk menangis. Ia tak tau apa yang harus ia lakukan selain ini.

Regret

Guru kang menatap seluruh penjuru kelas F dengan bingung. Pasalnya kelasnya ini tak biasanya sepi seperti ini. Biasanya saat ia datang semua murid masih akan terus berteriak atau bahkan berbicara satu sama lain, tak mempedulikan kehadirannya. Tapi kini semua murid yang ada di kelas itu menatap ke arahnya dengan keheningan.

Matanya menangkap sosok Chanyeol yang menelungkupkan wajahnya dibalik lipatan tangannya. Hanya Chanyeol yang tak menatapnya saat ini. Ia lalu menatap kursi di samping Chanyeol. Kursi Baekhyun yang saat ini kosong.

Guru kang tadi melihat sosok pemilik kursi itu, siapa lagi kalau bukan Baekhyun. Namja mungil itu entah kenapa terus berlari bahkan mengabaikan panggilannya. Guru kang tentu saja sampai saat ini heran, mengingat Baekhyun bukan sosok yang seperti itu.

Dalam benaknya terpikir 'apakah ada masalah yang terjadi diantara Chanyeol dan Baekhyun?' Tapi sekuat tenaga ia tepis bagaimanapun juga ia tak mau ikut campur akan urusan pribadi muridnya.

"Baiklah kita mulai quiz hari ini. Apakah ada yang tau kemana perginya Baekhyun?" Ucap guru kang yang seolah-olah tak tau akan namja mungil itu. Ia berharap salah satu muridnya akan menjawab, tapi kenyataannya hanya keheningan yang terjadi. Hanya hembusan angin lah yang terdengar di dalam kelas ini.

"Tak ada yang tahu ya. Kalau begitu katakan pada Baekhyun untuk keruanganku setelah pulang sekolah jika kalian melihatnya. Ia akan melakukan quiz susulan. Batas waktunya hari ini jika ia hari ini tak datang maka akan ku anggap tak ada nilai." Ucap guru kang sembari merapikan kertas untuk quiz.

Guru kang melangkahkan kakinya dengan mantap ke arah meja muridnya satu persatu. Ia mulai membagikan kertas itu berharap quiz kali ini ada keajaiban dari kelas F.

Ketika sampai di meja Chanyeol, guru kang menatap Chanyeol. Ia menaruh kertas itu di atas meja Chanyeol, akan tetapi ia tak beranjak pergi.

1. My Bad Boy [CHANBAEK] || REVISIWhere stories live. Discover now