Fault

7.8K 831 83
                                    

Chanyeol duduk di kelas seorang diri. Kepalanya sedaritadi menunduk dan tersembunyi di atas lipatan tangannya. Lagi-lagi ia sedang menyesali karena perbuatannya Baekhyun kini tak bersamanya mengikuti ujian. Karenanya bangku di sampingnya kosong tak terisi.

Guru kang belum datang dan kelas belum di mulai. Beberapa orang menatap Chanyeol dan bangku Baekhyun bergantian. Pasalnya jika ada Chanyeol, maka akan ada Baekhyun. Mereka selalu berangkat bersama jadi keduanya itu layaknya perangko dan amplop yang tak bisa dilepaskan.

Anak-anak XO terlihat baru datang bersama. Ia menatap anak kelasannya yang tengah menatap ke arah ketua mereka yang terus menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Kai kepada salah satu teman kelasnya yang datang lebih dulu dari anak-anak XO.

"Aku juga tak tau. Dia datang seorang diri dan langsung menundukkan kepalanya. Apakah mereka bertengkar kembali?" Bukannya mendapatkan jawaban, anak XO malah kembali mendapat pertanyaan.

"Apa kalian tau masalahnya? Ia terlihat murung sejak tadi." Ucap teman mereka yang lain.

Mendengar itu kelima anggota XO berjalan untuk mendekat ke arah Chanyeol. Kris dengan santai menepuk bahu Chanyeol seolah-olah tak mengetahui Chanyeol sedang ada masalah.

"Hey ketua. Sudah datang? Tumben sendiri?" Ucap Kris dengan santainya.

Sebenarnya di dalam hatinya ia merutuki dirinya yang berkata seperti itu.

"Baekhyun belum datang yeol?" Kini Suho yang bertanya.

Jika Chanyeol sedang marah, biasanya Kris dan Suho yang selalu dijadikan andalan anak XO untuk menyuarakan suara. Karena jujur saja Chen, Sehun dan Kai tak berani menghadapi kemarahan seorang Park Chanyeol.

"Kalian marahan?" Ucap Suho kembali takut-takut.

"Ia tak akan datang." Ucap Chanyeol singkat tanpa berniat mengangkat kepalanya.

Kelima anggota XO pun menatap Chanyeol dengan bertanya-tanya. Tentu saja mereka penasaran kenapa Baekhyun tak datang ke sekolah.

"Kenapa? Kalian bertengkar?" Tanya Kris mewakilkan perasaan keempat anak XO yang lain.

"Sakit."

"Hah? Sakit apa? Bukankah kemarin ia masih sehat?"

Kai yang terlalu terkejut akan ucapan Chanyeol, tanpa disadari berbicara begitu saja. Rasa takutnya pada Chanyeol seolah lenyap seperti tak pernah ada.

"Dia sakit karenaku." Ucap Chanyeol lirih.

Sekarang mereka paham kenapa Chanyeol seperti ini. Dengan perlahan Suho mengusap punggung Chanyeol dengan lembut.

"Jangan salahkan dirimu. Kamu bisa membagi bebanmu dengan kami. Ceritalah pada kami setelah ujian hari ini selesai."

"Hm."

Hanya gumaman yang terdengar dari sosok Chanyeol. Hal itu sukses membuat anak XO sedikit tak tega. Chanyeol terlihat sangat menyalahkan dirinya walau mereka tak tau pasti apa yang sebenarnya terjadi antara Chanyeol dan Baekhyun.

"Jangan dipikirkan. Fokuslah ujian terlebih dahulu. Aku yakin Baekhyun juga ingin kamu fokus terhadap ujianmu." Ucap Kris sembari mengusak rambut Chanyeol.

Kini tak ada suara sautan dari Chanyeol. Mereka yakin saat ini Chanyeol tengah berpikir dalam diam.

"Ingat ketua. Kamu punya kami. Kami bisa membantumu. Jadi jangan sungkan."

Fault

Guru kang mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas. Di tangannya tersisa 1 kertas soal sekaligus lembar jawaban. Hal ini karena ada 1 orang yang tak masuk kelas.

"Park Chanyeol."

Chanyeol yang mendengar namanya disebut mengangkat kepalanya perlahan. Ia menatap guru kang yang berada jauh darinya di depan. Semua orang pun terlihat menghentikan aktifitas menulis mereka dan menatap guru Kang yang tiba-tiba memanggil nama teman mereka.

"Dimana kekasihmu? Kenapa dia tak mengikuti ujian hari ini?"

Pertanyaan guru Kang sukses membuat seluruh kelas terdiam. Mereka juga penasaran kemana perginya Baekhyun kenapa hari ini tak datang.

Berbeda dengan anak XO yang sudah mengetahui alasan Baekhyun tidak datang, mereka terlihat ingin menjawab tapi selalu mereka urungkan. Bagaimanapun juga mereka tak berhak mengatakan hal itu.

"Sakit." Ucap Chanyeol pelan tapi masih di dengar seluruh orang.

"Sakit apa?"

Chanyeol kembali terdiam sejenak. Dibandingkan bingung mau menjawab apa, ia justru tak tega jika ia mengatakan apa yang ia tau.

"A-aku belum tau. Aku masih menunggu hasil tes."

"Dia di rawat?" Tanya guru Kang yang sukses mendapat anggukan kepala dari Chanyeol.

Semua murid yang mengetahui penyebab Chanyeol murung pun terdiam. Mereka juga khawatir dengan Baekhyun, bagaimanapun Baekhyun sejak berada di kelas F merupakan bagian dari mereka. Baekhyun juga sangat baik membantu mereka jika kesulitan belajar.

"Nanti tunggu aku saat pulang. Aku akan melakukan ujian untuk Baekhyun secara pribadi."

"Hari ini juga ssaem?" Tanya Daniel penasaran.

"Ya. Bagaimanapun kita menginginkan Baekhyun tetap mengikuti ujian bukan?"

"Ssaem- tak bisakah ujiannya susulan? Tunggu Baekhyun keluar dari rumah sakit dulu." Ucap Chanyeol dengan suara sedikit lirih. Ia kasihan dengan Baekhyun yang harus mengerjakan ujiannya di saat sakit.

"Ini peraturan dari kepala sekolah, aku tak bisa melanggarnya. Lagipula Baekhyun dalam keadaan sadar bukan?"

"Ya."

"Kalau begitu tak ada masalah." Ucap guru Kang final.

Chanyeol yang mendengar itu ingin mengubur dirinya saja. Ia menyebabkan Baekhyun seperti ini, lalu Baekhyun akan melakukan ujian secara langsung. Rasa bersalahnya pada Baekhyun semakin besar.

"Baiklah kerjakan soal kalian kembali. Jangan mengobrol dan jangan menyontek."

.

.

.
Tbc(?)

Tau ah gua ketagihan update. Maaf lah ya nyepam notif mulu gua tiap hari..

1. My Bad Boy [CHANBAEK] || REVISIWhere stories live. Discover now