Dinner

6.5K 814 100
                                    

Baekhyun saat ini tengah berada di mobil bersama Chanyeol. Mereka baru saja pulang dari sekolah. Tapi kini bukan rumah mereka yang mereka tuju. Rumah utama milik keluarga Park lah yang menjadi tujuan mereka saat ini.

Kemarin malam, Ny. Park melakukan panggilan video dengan anaknya Chanyeol dan mengundang mereka untuk makan malam keluarga. Ny. Park dulu sebenarnya tak pernah melakukan panggilan video dengan anaknya. Akan tetapi semenjak Baekhyun tinggal bersama Chanyeol, yeoja paruh baya itu hampir seminggu sekali menghubungi Chanyeol dan mengajak anaknya melakukan panggilan video. Ny. Park melakukan hal itu semata-mata untuk melihat wajah Baekhyun.

Semenjak Baekhyun datang diperkenalkan Chanyeol kepada keluarganya, entah kenapa kaka dan eomma Chanyeol begitu antusias akan sosok Baekhyun. Mereka bahkan menanyakan nomer ponsel Baekhyun yang berakhir Chanyeol harus mengganti nomer Baekhyun agar kekasihnya itu tak fokus ke ponsel terus dan mengabaikannya. Ny. Park dan Yoora yang mengetahui nomer Baekhyun tak aktif pun terus menghubungi Chanyeol untuk memberinya nomer ponsel kekasih mungilnya itu. Akan tetapi Chanyeol bersikeras tak memberinya dan berakhir sang eomma yang selalu melakukan video call di ponselnya.

"Kenapa tegang begitu hm?" Tanya Chanyeol penasaran karena melihat kekasihnya hanya duduk diam tak bergerak sam sekali.

"A-aku takut."

Mendengar cicitan Baekhyun, sukses membuat Chanyeol tertawa cukup kencang. Baekhyun yang melihat itu langsung mempoutkan bibirnya karena kesal dengan reaksi Chanyeol.

"Chanyeol ih aku serius."

"Haha yang benar saja bee. Kamu takut?"

Baekhyun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Bibirnya masih mempout dengan pipi yang menggembung.

Chanyeol benar-benar gemas dengan ekspresi Baekhyun saat ini. Ia jadi ingin mencium kekasih mungilnya itu. Tapi sayangnya saat ini bukan waktu yang tepat dikarenakan ia tengah menyetir.

Grep

Perlahan tapi pasti Chanyeol menggenggam jemari lentik Baekhyun. Ia juga mengusap punggung tangan kekasihnya itu dengan lembut.

"Jangan takut. Aku selalu bersamamu. Lagipula kamu sudah pernah ke sana bukan? Dan keluargaku menyukaimu."

"Ya aku tau. Tapi tetap saja perasaan takut ini muncul."

"Jangan takut sayang."

Dinner

Setelah menempuh jarak yang lumayan, kini akhirnya mereka berdua sampai di rumah utama keluarga Park. Chanyeol dan Baekhyun masuk ke dalam rumah dengan tangan yang saling menaut.

"Eomma. Chanyeol datang~" teriak Chanyeol ketika keduanya baru menginjakkan kaki melewati pintu utama.

Mendengar teriakan putra bungsu keluarga Park itu, Ny. Park dan Yoora segera berlari menghampiri Chanyeol. Lebih tepatnya mereka menghampiri Baekhyun.

Brak

Chanyeol mendengus ketika tubuhnya didorong oleh eomma dan kakaknya hingga sedikit membentur pintu. Ia lalu menatap jengah kedua yeoja yang saat inu tengah mengerubungi Baekhyun sembari mencubiti pipi Baekhyun.

"Omo Baekhyunnie. Kenapa semakin menggemaskan?"

"Baekhyun lelah? Mau eomma buatkan minum apa?"

Baekhyun terlihat kebingungan dengan pertanyaan beruntun yang dilontarkan dua yeoja bermarga Park itu. Belum lagi pipinya yang terus di cubit layaknya squishy membuatnya semakin bingung harus bersikap seperti apa.

Chanyeol sungguh tak tega melihat Baekhyun yang diperlakukan seperti itu. Apalagi kini pipi tembam Baekhyun sudah berganti warna menjadi merah.

"Yak eomma, nuna berhenti mencubit kekasihku! Lihat pipinya memerah." Ucap Chanyeol mencoba menghentikan aksi kedua yeoja itu. Tapi sayangnya itu sama sekali tak berhasil.

1. My Bad Boy [CHANBAEK] || REVISIKde žijí příběhy. Začni objevovat