Ice cream

14.5K 1.4K 68
                                    

Chanyeol segera memarkirkan motor sportnya di tempat parkir yang tersedia ketika mereka telah sampai di sebuah kedai es krim. Baekhyun segera turun dari kursi penumpang setelah Chanyeol memarkirkan motornya.

"Jangan pesan terlalu banyak ya. Aku tak mau kamu sakit." Ucap Chanyeol sembari melepaskan helm dari kepala Baekhyun.

Baekhyun hanya mengangguk mematuhi perintah Chanyeol. Chanyeol yang melihat itu tersenyum sembari mengusak rambut Baekhyun.

"Kajja kita masuk." Ucap Chanyeol sembari menggandeng tangan Baekhyun masuk ke kedai itu.

Chanyeol mengedarkan pandangannya mencari tempat duduk yang kosong untuk ditempati mereka berdua. Setelah mendapatkannya Chanyeol segera mengajak Baekhyun kesana.

"Kamu tunggu disini. Aku akan pesankan untukmu."

Baekhyun lagi-lagi hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Chanyeol segera melepaskan tasnya dan menaruhnya di kursi yang akan ia duduki nanti.

"Titip tasku ya. Jangan sampai hilang nanti kita tak bisa membayar es krimnya."

Baekhyun yang mendengar itu terkekeh geli. Ia lalu memilih menatap Chanyeol yang pergi ke tempat pemesanan.

Baekhyun menatap ke kursi dimana tas Chanyeol berada. Ia sangat bersyukur Tuhan mengirimkan sosok malaikat seperti Chanyeol yang selalu ada untuknya. Chanyeol itu segalanya untuk dirinya. Tanpa Chanyeol mungkin Baekhyun tak bisa seperti saat ini. Bahkan jika suatu hari nanti ia dihadapkan dengan dua pilihan untuk memilih Chanyeol atau nyawanya, Baekhyun akan dengan senang hati memilih Chanyeol.

"Tara~ es krim stroberi siap."
Baekhyun mengalihkan pandangannya ketika semangkuk es krim stroberi kesukaannya kini berada di depannya. Ia menatap ke arah Chanyeol dan membalas senyuman namja tinggi itu.

Tapi tak lama Baekhyun menyadari hanya ada satu mangkuk es krim saja di meja itu. Ia lalu menatap Chanyeol dengan pandangan bertanya.

"Kamu tak beli?"

"Aniya. Aku sedang tak ingin makan es krim."

Baekhyun mengernyitkan dahinya ketika ia tak mendengar suara Chanyeol dengan jelas karena musik di kedai ini yang terdengar cukup keras. Chanyeol yang melihat itu cukup mengerti akan ekspresi Baekhyun saat ini. Chanyeol memilih mengulang ucapannya dengan kecepatan intonasi yang sedikit ia pelankan agar Baekhyun dapat membaca gerak bibirnya.

Baekhyun yang mengerti pada akhirnya memilih mengangguk-anggukan kepalanya. Namja mungil itu segera menyendokkan es krim miliknya ke dalam mulutnya dengan semangat.

Chanyeol tersenyum melihat hal itu. Kekasihnya benar-benar sangat menggemaskan. Beruntung hanya beberapa orang yang menyadari jika Baekhyun itu sebenarnya menggemaskan. Jika tidak Chanyeol yakin banyak namja yang akan terpikat pada namja mungilnya itu.

Chanyeol mengernyitkan dahinya ketika matanya menangkap sesuatu di area wajah Baekhyun. Chanyeol segera menarik dagu Baekhyun membuat Baekhyun mengerjap-ngerjapkan matanya bingung menatap Chanyeol.

"Kenapa dagumu membiru?" Tanya Chanyeol yang sukses membuat Baekhyun mematung.

"Bee? Katakan padaku siapa yang membuat ini."

"Itu aku yang buat."

"Eoh?" Tanya Chanyeol bingung. Baekhyun yang melihat ekspresi Chanyeol hanya tersenyum.

"Tadi saat jam pelajaran pulpenku jatuh ke lantai. Saat mengambilnya aku tak sengaja membenturkan daguku ke meja dengan sangat keras karena ku pikir aku dapat menggapainya tanpa turun dari kursiku."

"Kamu tak berbohong padaku kan?"

Baekhyun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan Chanyeol. Senyuman terukir di wajahnya.

1. My Bad Boy [CHANBAEK] || REVISIWhere stories live. Discover now