Rue

8.1K 870 125
                                    

Chanyeol kini sedang mondar-mandir di depan pintu di mana kekasihnya sedang di periksa. Ia kacau saat ini. Ia menyesal telah marah pada kekasihnya hingga hal tadi terjadi.

Cklek

Pintu terbuka membuat Chanyeol segera menghampiri sang dokter yang selesai memeriksa keadaan kekasih mungilnya. Ia menatap sang dokter dengan raut wajah khawatir.

"Apakah anda walinya?"

"Ya. Saya kekasihnya dok."

"Saya belum dapat memastikan penyakit yang di derita pasien. Saya akan melakukan tes darah untuk pemeriksaan selanjutnya."

"Apakah penyakit kekasih saya parah?"

"Sejauh ini saya belum bisa mengatakan parah atau tidak. Saya baru bisa mendiagnosa sementara, jadi saya akan memastikannya dengan tes darah."

"Bisakah dokter katakan hasil diagnosa sementara dokter?" Ucap Chanyeol penasaran. Pasalnya ia begitu khawatir akan kondisi kekasihnya. Apalagi dokter di depannya sampai harus melakukan tes darah.

"Bronkitis. Gejala yang dialami pasien menunjukkan tanda-tanda ia terkena bronkitis."

"Bronkitis?" Tanya Chanyeol lirih. Ia tak cukup paham akan penyakit-penyakit seperti itu.

"Ya. Infeksi paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan sangat rentan menyerang perokok baik aktif ataupun pasif serta orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah."

Deg

Chanyeol mematung di tempatnya mendengar apa yang baru saja sang dokter ucapkan. Pikirannya langsung kacau mengetahui jika ia lah yang menyebabkan Baekhyun menderita penyakit tersebut.

"A-apakah ada obatnya? Apakah dia bisa sembuh?" Tanya Chanyeol dengan raut wajah cemas. Mata bulatnya bahkan kini tengah berlinang oleh airmata.

"Bronkitis akut bisa sembuh dengan sendirinya sekitar 7 atau 10 hari, namun batuk yang dialami berlangsung lebih lama. Akan tetapi jika pasien menderita bronkitis kronis, sampai detik ini belum ditemukan obatnya. Kami hanya dapat meredakan gejalanya."

Chanyeol rasanya ingin membunuh dirinya saja saat ini. Mendengar ucapan dokter membuatnya begitu frustasi. Chanyeol sangat merasa bersalah ketika mengetahui ia lah penyebab kekasihnya seperti ini. Dan lagi penyakit ini tak bisa dikatakan penyakit ringan.

"Hasil tes darah akan keluar 7 hari setelah pengambilan sempel darah. Saat itu saya akan memanggil anda ke ruangan saya."

"Ne baik dok."

"Pasien akan tetap berada di sini hingga hasil tes keluar. Sebaiknya anda segera melakukan proses administrasi."

"Ne. Terimakasih dok." Ucap Chanyeol sembari membungkuk hormat.

Sang dokter hanya menepuk bahu Chanyeol sebentar dan segera pergi dari sana meninggalkan Chanyeol seorang diri yang terduduk dengan wajah frustasi.

Rue

Chanyeol mendekat ke arah Baekhyun yang tengah memejamkan matanya dengan alat bantu pernafasan. Baekhyun sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Chanyeol terdiam dengan tangan menggenggam jemari lentik kekasihnya.

"Maafkan aku. Aku tak tau jika akan sefatal ini." Ucap Chanyeol lirih.

Chanyeol perlahan duduk di kursi yang ada di dekat ranjang rawat Baekhyun. Chanyeol mengangkat tangan Baekhyun hingga berada di pipinya.

"Aku jahat ya bee? Aku egois bukan? Karenaku kamu harus mengalami hal seperti ini."

"Chan~"

1. My Bad Boy [CHANBAEK] || REVISIWhere stories live. Discover now