Shoes

8.7K 976 25
                                    

Pagi ini Baekhyun tengah membuat sarapan untuk dirinya dan kekasih tingginya. Sedangkan Chanyeol, namja tinggi itu kini tengah membersihkan dirinya di dalam kamar mandi.

"Baunya harum."

Suara Chanyeol membuat Baekhyun mengangkat kepalanya untuk melihat orang yang berbicara padanya. Ia mendapati Chanyeol yang mengenakan baju putih polos di dalam kemeja seragam sekolahnya. Hal ini dikarenakan Chanyeol memilih membuka seluruh kancing kemeja itu.

Namja tinggi itu datang dengan keadaan rambut yang masih basah. Sebuah handuk bahkan masih bertengger di lehernya.

Baekhyun hanya bisa geleng-geleng kepala. Ia tak habis pikir kenapa kekasihnya selalu berantakan seperti itu.

Chanyeol hendak mengambil makanan yang dimasak Baekhyun akan tetapi tangannya lebih dulu mendapat pukulan dari Baekhyun sebelum ia berhasil menyentuh makanan itu.

"Duduklah. Aku akan mengeringkan rambutmu."

Chanyeol yang mendengar itu tentu saja menurut. Ia duduk dengan senyuman lebar terpatri di bibirnya.

Perlahan tapi pasti Baekhyun mendekat ke arah Chanyeol. Ia mengambil handuk Chanyeol dan segera mengusak rambut Chanyeol dengan handuk itu.

"Lain kali keringkan rambutmu dulu baru pakai seragammu. Jika begini seragammu basah nanti kamu masuk angin." Ucap Baekhyun sembari terus melakukan kegiatannya mengeringkan rambut Chanyeol.

Chanyeol yang mendengar itu terkekeh geli karena menurutnya ia bukan namja selemah itu. Walau begitu ia tetap senang karena Baekhyun mengkhawatirkannya.

"Baekhyun kamu sekarang seperti istriku."

"Belajarlah terlebih dulu dengan benar, setelahnya kamu baru boleh mengatakan hal itu."

"Baekhyun jika nanti kita menikah kamu mau punya anak berapa?"

"Chanyeol. Berhentilah." Ucap Baekhyun yang terlihat kesal. Pasalnya mereka masih sekolah dan ia belum mau membahas hal yang seperti itu. Baekhyun masih ingin menggapai cita-citanya.

"Aku hanya bertanya."

"Satu."

"Hanya satu?" Ucap Chanyeol dengan nada bingung dan juga sedikit kecewa.

Baekhyun menghela nafasnya. Ia tak berniat menanggapi ucapan Chanyeol. Padahal ia tadi sudah mengatakannya lantas kenapa Chanyeol masih bertanya? Itulah yang ada dipikiran Baekhyun saat ini.

"Nah sudah kering." Ucap Baekhyun sembari menyisir rambut Chanyeol dengan tangannya. Senyuman tipis kini terlihat di bibir namja mungil itu.

Kini Baekhyun memilih duduk di samping Chanyeol. Ia mulai mengambilkan nasi untuk Chanyeol.

"Aku mencintaimu."

Ucapan tiba-tiba Chanyeol sukses membuat wajah Baekhyun bersemu malu. Namja mungil itu benar-benar merona saat ini.

Chanyeol yang melihat itu cukup tergelitik. Melihat bagaimana wajah putih itu memerah malu karena ucapannya membuat dirinya entah kenapa merasa jika wajah Baekhyun semakin terlihat lucu.

"Baekhyun berjanjilah padaku. Kamu hanya akan mencintaiku seumur hidupmu."

"Ya tentu saja. Memangnya aku akan mencintai siapa? Aku ini cacat."

"Kamu sempurna Baekhyun."

"Aniya Chanyeol, kenyataannya aku ini cacat. Tak banyak orang di luar sana mau menerimaku. Menemukan orang seperti Chanyeol yang mau menerimaku saja itu sudah cukup untukku."

1. My Bad Boy [CHANBAEK] || REVISIWo Geschichten leben. Entdecke jetzt