🌤50a. my first

3.7K 650 93
                                    

jadi, ini last chapter tapi aku bagi dua. kenapa? kepanjangan, dan aku merasa sangat berat buat nyelesain cerita ini HUHUHUHUHU. enjoy ya, happy reading and happy 4th anniversary buat dreamies.♡

ㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sinar matahari pagi ini udah menyorot seolah menyuruh aku buat ga tertidur lagi. juga beberapa orang yang berlalu lalang dengan kesibukannya masing masing, membuat aku seenggaknya ada objek yang bisa diperhatiin daripada nyender ke kursi dengan keadaan masih ngantuk. bau kopi menyeruak begitu a mingyu nyerahin satu cup coffee latte buatku. pagi yang sibuk, walau sebenernya sih santai banget.

ahㅡkayanya aku harus nyeritain dulu beberapa hal sebelum hari ini berlanjut. beberapa hal yang harus kalian tau sebagai awal mula kenapa hari ini bisa terjadi. beberapa hari sebelum hari ini, yang semoga sih ga bikin kalian bingung.

semuanya kayanya dimulai dari satu bulan yang lalu. setelah haechan nganter aku ke rumah begitu kita selesai dari mall, aku langsung disambut sama mama yang udah nungguin di ambang pintu. aku tersenyum tipis, sambil menyerahkan sekantong makanan ringan buat mamaㅡatas usul haechan, dia yang beli.

"buat mama, dari haechan" kataku. mama nerima pemberianku kemudian aku masuk duluan ke dalem rumah. pas aku mau naik tangga, mama manggil.

"kesini dulu, jangan langsung ke kamar" dari nadanya sih datar banget alias ini kayanya ga mengenakkan. tapi daripada bandel, aku memilih balik badan kemudian ngelepas kardiganku dan dilempar ke sofa ruang tengah. sedangkan mama ada di meja makan, dan aku samperin.

"kenapa ma? itu rasa keju, soalnya aku yang nyaranin ke haecㅡ"

"duduk dulu, mama mau bicara sama kamu" kata mama serius. aku diem, mengangguk kemudian duduk di hadapan mama. hening, mama masih sibuk mindahin makanan ke piring sedangkan aku cuma ngeliatin.

"haechan ajak kamu kemana tadi?" tanya mama, kayanya sih basa basi. aku mendehem, kemudian bercerita.

"muter muter doang, terus nemenin dia makan, terus beli itu di mall, udah" kataku. mama menoleh, ngangguk nganguk.

"kamu ga mau ngomong sesuatu gitu sama mama?" tanya mama lagi. aku mengangkat alisku karenaㅡemang soal apa?

sampe aku teringat ke satu halㅡpasti yang mama maksud adalah soal jepang yang tadi dia obrolin juga sama haechan. baru aja aku mau buka suara, mama malah ngomongㅡ

"barusan mama telpon papa, ngomongin kamu" katanya. aku kayaㅡih ngomongin orang kok bilang bilang? mau aku becandain, tapi karena suasananya gaenak jadinya aku simpen dulu sendiri.

"nilai rata rata kamu 9, terus dipanggil guru BK buat kepastian soal jepang. dan kamu gamau bilang apa apa sama mama juga papa?" tanya mama lagi. aku meringis, baru aja mulai nadanya udah begini aja.

Rumah #2 (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang