Bab 42

14 2 0
                                    

Sudah tiga hari Nanda dan Rey menghilang. Tak ada kabar, bahkan pihak sekolah pun seakan menutup rapat keberadaan mereka.

"Kita harus ke rumah Nanda!" Tegas Izy.

"Hari ini banget? Cupang gue--"

Belum sempat Netta menyelesaikan kalimatnya, Izy sudah memotong perkataannya. "Temenan aja lo sama cupang!"

Syra mengangguk kemudian menepuk bahu Netta. "Biar cupang yang beliin lo bakso."

Netta cemberut.
"Emangnya Nanda kemana sih?"

"Kalo kita tau ngapain kita nyariin dia, Baby." Gemas Izy.

"Iya juga." Gumam Netta.

"Ada yang gak beres." Ujar Syra.

Izy mengangguk setuju. "Bang Rey juga ikut-ikutan izin. Nanda pun gak bisa dihubungin."

Syra terdiam sebelum akhirnya berkata,
"Firasat gue buruk."

--------------------------------------------

"Vi." Panggil Defrian.

"Hm?"

"Lo ngerasa ada yang hilang gak?"

"Otak lo?" Tanya Havi sembari menyeruput jus mangganya.

Defrian menggeleng pelan. "Hati lo."

Havi mengernyitkan dahinya. Bingung dengan maksud perkataan Defrian.

"Nanda." Gumam Reza.

Defrian spontan menunjuk Reza. "NAH! 100 buat gue." Sahut Defrian sembari menepuk dadanya dengan bangga.

Reza menatap sinis Defrian.

"Ada yang aneh gak sih? Rey juga ilang." Ujar Defrian.

Reza mengangkat bahunya.

"Ver, lo tau Rey kemana?" Tanya Pantat mendatangi meja Havi the genk.

"Biasa aja, gak usah natap gue begitu." Sindir Panji yang ia tujukan kepada Havi.

Havi menatap datar Panji.
"Lo ngomong sama gue?"

Vero tak merespon pertanyaan Panji, sedari tadi ia melamun dengan pikiran yang penuh dalam otaknya.

"Ver"

"VER"

"Sayang"

"Jijik bgst"

"Lo kenapa dah dari tadi diem mulu?" Tanya Reza.

"Lo sepupu Rey sama Nanda. Lo pasti tau Rey sama Nanda dimana, kan?" Kata Panji.

Vero terdiam, wajahnya berubah menjadi sedih.

"Ver, gue gak bermaksud makan mie ayam lo, aelah. Gak usah sedih gitu, cuma satu suap aja sedih lo." Sahut Reza.

"Ada yang lo sembunyiin?" Tanya Havi.

Vero menoleh ke arah Havi.

Panji menepuk bahu Vero.
"Lo tau kan Nanda sama Rey kemana?"

Vero mengangguk.

"Nanda masuk rumah sakit."

----------------------------------------------------

"Kita jenguk Nanda pulang ini, lo mau ikut?" tanya Vero kepada Havi.

"Gue gak bisa, gue ada janji sama Ashila." jawab Havi membereskan buku-bukunya.

Vero mengepalkan kedua tangannya. Melihat itu, Defrian segera merangkul Vero keluar kelas.

Havi terduduk lemas di dalam kelasnya. Kini hanya tinggal dia seorang di dalam kelas.

Havinand [ON GOING] Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα