Bab 3 : ▪️Polaroid▪️

98 11 1
                                    

"Capek gue capek!" Keluh Defrian saat berada di perpustakaan bersama ketiga temannya. Jangan berpikiran kalau mereka mau belajar atau baca buku, mereka hanya sekedar ngadem dan menikmati Wi-Fi gratis yang disediakan khusus di perpustakaan.

"Alah, lo cuman duduk sambil merintah-merintah murid baru aja capek." Ujar Vero sambil mengotak-ngatik ponselnya.

"Cih, ngapain sih kita disini? Iya sih adem, tapi disini gaada cecannya,ada sih, tapi maniak buku semua!" Protes Reza dengan suara yang agak keras.

"Stt!"

"Tuh kan, gue ditegur! Ah gue ke lapangan basket aja dah,sekalian caper sama murid baru!" Reza bangkit dan meninggalkan ketiga temannya di perpustakaan.

"Gue mau ke ruang musik dulu ya, tangan gue butuh liburan. Pegel megang pulpen mulu." Havi juga ikut meninggalkan mereka berdua.

"Em, Def. Kita ngapain nih sekarang." Tanya Vero.

"Lu pake t-shirt ga?" Tanya Defrian saat mendapat ide gemilang.

"Pake,emang napa? Lo mau ngapa-ngapain gue?!" Vero langsung memeluk tubuhnya dan menatap Defrian dengan pandangan ngeri.

"Najisin lo Ver! Gue mau bolos! Lo mau ikut ga?" Defrian beranjak dari duduknya.

"Ntar gue pikir-pikirin lagi."

"Lama lu! Gue cabut dul-"

"Gue ikut!"

Dan akhirnya mereka berdua pun melaksanakan aksi bolosnya.

• • •

Havi menyentuh not piano secara berurutan.
"Nandallena." Ujarnya sambil tersenyum.

Havi mulai menekan not demi not hingga terangkai sebuah nada yang indah.
"Udah berapa lama ya gue ga mainin piano."

Havi hanyut dalam alunan nada yang dibuatnya, hingga ia tak sadar kalau ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan.

"Ha-halo kak."

Tangan Havi berhenti bergerak. Ia menoleh ke sumber suara dan terkejut saat mengetahui siapa yang menyapanya.

Jantungnya seolah habis lomba lari.

"Iya kenapa?" Hanya itu yang bisa Havi ucapkan.

"Em, boleh tau gak, kakak lahir tanggal berapa?" Tanya Nanda sambil menunduk.

'Napa gue nunduk njer, duh jadi salting.' -Nanda.

"Tanggal 15." Jawab Havi seadanya.

"Mm, bulan berapa?"

"Juni."

'Yes!' -Nanda

"Gini kak, gue ah maksudnya aku, lagi di kasih tugas buat nyari orang yang tanggal dan bulan lahirnya sama kayak aku. Dan aku juga harus mm, selfie sama orang itu, dan orang itu kakak." Demi apapun, Nanda sekarang dibuat malu setengah mati.

"Ah, gitu." Havi mengangguk-nganggukan kepalanya.

"Hm, anu kak, boleh ga kita foto bare-"

"Boleh, tapi lo harus bisa mainin piano ini." Tantang Havi.

Dengan antusias Nanda menganggukan kepalanya, dan dengan gerakan kilat, ia sudah berada di kursi yang sama dengan Havi. Kursi yang di duduk oleh Havi memang muat untuk dua orang.

Havinand [ON GOING] Where stories live. Discover now