Bab 12 : ▫️Tragedi Angkot▫️

60 9 0
                                    

Setelah berlari dari kantin, akhirnya Izy sampai di kelas. Izy memasuki kelas dengan napas yang tak beraturan. Suasana kelas sangatlah ricuh.

Samar-samar Izy mendengar suara serak-serak. Dan yah , Izy melihat Desta sedang asik menggombal Rikho--teman satu kelasnya Izy.

"Rikho, kamu tahu ga perbedan kamu sama presiden?" Ujar Desta

Setelah gombalan Desta terucap, banyak suara yang menyoraki Rikho dan Desta.

"CIEEE, Asik Rikho takiss aja takis."

Sedangkan Rikho sudah memasang wajah masam. "Ogah gue. Amit amit dah."

"Ihh Rikho mah." Desta mengerucutkan bibirnya. Dan otomatis Ferika menampar bibir Desta agar kembali kedalam. Desta baru saja ingin mengomel Ferika tetapi keburu Yoga memotong.

"Perbedaan Rikho sama Presiden apaan Des?"

Dengan senyum merekah, Desta menjawab, "Kalo Presiden itu pemimpin negara, kalo Rikho pemimpin rumah tangga gue kelak."

Dan seketika semua orang yang mendengarnya langsung berakting muntah--termasuk Izy.

"Ehh, ada pujaan hatii, silahkan masuk Jamelahh." Ujar Asep ke Izy saat melihat Izy berdiri di depan pintu.

"Nama gue Izy woy bukan Jamelah." Sanggah Izy.

"Loh, bukannya Jamelah? Mungkin ayem salah nama karena kita belom kenalan secara pripat." Asep mengulurkan tangannya ke arah Izy.
"Zayn baligh,"

"Wow, I dont care." Izy berujar sambil memasang ekspresi.

  Sedangkan Asep hanya terkekeh menghadap Yoga yang kini telah berada di belakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedangkan Asep hanya terkekeh menghadap Yoga yang kini telah berada di belakangnya.

"Biasa lah cewek. Sok jual mahal, di gombal dikit ae mah lemes." Ujar Asep ke Yoga dan Aripudin dengan gaya menyisir rambut kebelakang--padahal Asep itu hampir botak.

Izy menatap Asep dengan wajah setengah muak setengah geli.

"Keluarin aja jurus andalan lo, Sep." Ujar Yoga sambil melipatkan tangannya di depan perut.

"Ga, gaya lo ga ada keren-kerennya, kayak gerakan sholat aja. Dimana-mana kalo mau kelihatan cool itu tangannya di lipat di depan dada." Bisik Aripudin ke Yoga.

"Eh titisan rakun berkepala naga, dimana-mana itu gerakan sholat paling keren." Protes Yoga yang masih mempertahankan tangannya itu.

Aripudin hanya memutar malas bola matanya ketika kritikannya di kritik habis-habisan. Karena sudah muak dengan muka Yoga, Aripudin jadi berpindah arah pandang ke Asep.

Asep memasang senyum paling menawan menurutnya, tetapi Izy melihat senyumannya itu bagaikan melihat ekspresi orang yang sedang menahan kerasnya pup yang hendak keluar.

Havinand [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang