Bab 29 : ◾Identitas Malam◾

16 4 0
                                    

Suasana kelas X-F, yaitu kelas dimana Nanda dan teman-temannya menuntut ilmu sangatlah ricuh. Siang ini merupakan siang yang sangat terik, ditambah dengan seragam pramuka lengkap yang rata rata dibenci oleh setiap siswa karena ketebalannya.

Izy dan Netta sibuk mengipas-ngipas wajah mereka dengan buku mereka. Sedangkan Syra seperti biasanya, mau panas atau dingin, ia pasti tertidur, apalagi sekarang merupakan jam fisika.

Sedangkan Nanda, setiap 5 detik sekali, ia selalu mengubah posisi duduknya, entah itu duduk posisi rapi, duduk posisi anggun, duduk posisi kaki satu naik, duduk posisi kaki dua duanya naik, duduk posisi pantat ngambang, duduk posisi kayang, semua posisi telah ia coba agar menghapus segala bosan yang ada dibenaknya.

"Nanda, keknya bokap lu harus nambahin AC satu lagi, gacukup satu AC di kelas kek neraka gini." celetuk Netta.

"lu lupa kalo gue ketemu bokap gue sekali sebulan aja udah keajaiban?" Jawab Nanda dengan posisi duduk layaknya dugong sedang berjemur. Netta hanya cengengesan mendengar jawaban Nanda.

"ngerti kan?" Ujar Bu Tata setelah menjelaskan materinya.

"mana bisa bu, otak saya ketinggalan pas tadi pagi nemenin mamake ke pasar ikan," celetuk Asep yang kini sudah lesehan di lantai ditemani Yoga yang sudah tengkurap sambil menopang dagunya dengan kedua tangannya.

"gue yang lengkap di kepala juga kaga ngarti dah, Sep. Apalagi elu yang Gaada sama sekali dari lahir." Sindir Yoga sambil mengetuk-ngetuk kepalanya, menandakan bahwa yang Yoga maksud adalah otak.

"lah mendingan gue kaga ada dari lahir, daripada elu ada tapi kaga guna." sahur Asep yg kini sudah berdiri.

"lah ngaku kan lo, kaga ada otak," ujar Yoga yang ikut berdiri.

Alhasil Yoga dan Asep termakan emosi dan jambak-jambakan di depan papan tulis. Fun Fact, mereka jambak jambakan di kerah baju, gabisa di rambut soalnya Asep botak, dan Yoga cepak 121.

Tiba-tiba saja, Syra bangun dari tidur karena mendengar keributan. Syra memutar matanya saat melihat ke depan, melihat pemandangan Asep dan Yoga yang lagi tawuran mini.
"cabut yuk," ujar Syra yang disambut dengan senang hati oleh Nanda, Izy, dan Netta.

***
"jadi rencananya malem ini kita mau balap, soalnya koleksi mobil Syra banyak yg rusak gara-gara si Barbar--kucing syra- beserta family."
"Lo mau ikut gak, Nan?" Ajak Netta kepada Nanda yang kini sudah berada di Rooftop sekolah mereka. Mereka berhasil menemukan tangga rahasia ke Rooftop yang berada di ruang musik.

"Malem ini gue mager, kalian ajalah." jawab Nanda, yang dibalas dengan anggukan teman-temannya.

"weh laper, mo ke kantin jauh, gue suruh babu kita bawain ya?"

Setelah mendapat restu dari yang lainnya, Izy segera mengirim pesan kepada Reza.

Izy cans : woi babu, bawain jajan kita di rooftop

Babu eja : kaga bisa, gue jam bu jasika, jajan sono ndiri.

Izy cans : lu kalo kaga nekad bolos gue sebar foto lu gue gincuin ya

Babu Eja : aelah, yodah. Rooftop gedung mana.

Izy cans : tebak aja sendiri, 10 menit ga dateng, siap-siap aja lo.

Babu eja : eh woi gue bukan cenayang, buru bilang gedung mana.
Babu eja : woiiiiii kok di read doang
Babu eja : yaela sad boi amat gue.

Havinand [ON GOING] Where stories live. Discover now