Bab 41

16 1 0
                                    

Pagi ini Nanda datang ke Sekolah lebih awal dari biasanya. Nanda turun dari mobilnya dan berjalan ke arah kantin.

Setiba di kantin, Nanda langsung memesan susu putih hangat dan duduk di pojokan.

Nanda mengadu-aduk susu tersebut tanpa meminumnya.
Kalo boleh jujur, ia kini sedang gusar memikirkan kalimat yang dilontarkan Havi kemarin.

Izinin gue buat usaha lagi.

Nanda menenggelamkan kepalanya di dua tangan yang ia lipat di atas meja.
"gue harus gimana?" gumam Nanda.

"Minum dulu tuh susu, ntar dingin." Nanda langsung menoleh saat mendengar suara di hadapannya. Ternyata Izy dengan Syra yang sudah duduk di kursi hadapan Nanda.

"Tumben Lo udah dateng." Ujar Nanda.

"Ngumpul tugas." jawab Syra pelan.

"hah? Pelit amat suara lu Syr." hujat Nanda.

"Iya, Syra minta temenin, tugas kemaren belom dia kumpul, jadi baru pagi ini ngumpulnya, biar ga ketauan ya pagi-pagi datengnya." Jawab Izy.

"ckckck, Netta mana?"

"Tau ah, sibuk ngurusin cupang, lu napa, Nan? Diem diem galau kek tadi."

Nanda diam menatap sendu Izy dan Syra bergiliran.

"cerita aja." Ujar Syra. Akhirnya Nanda luluh dan mulai menceritakan kegelisahannya.

"gue gatau harus gimana." Ujar Nanda.

Izy menghela napasnya dan menepuk pundak Nanda.

"Nan, kalo Lo masih sayang, dan dia juga udah minta maaf, Lo boleh nan kasih dia kesempatan." Izy memberi saran.
"kadang emang ga semua Tips gue berhasil, termasuk ke gue." lanjutnya.

"cih, lu udah di sakitin, Mau disakitin lagi?" sindir Syra yang kini sudah menyeruput susu yang Nanda pesan.

"Syr, dunia cinta ini kejam, semoga aja lu ga terobsesi sama satu cowo, biar ga ngerasain di posisi gini." Izy menimpali.

"obsesi emang racun." Ujar Nanda pelan.

"ga selalu ada pelangi setelah hujan, tapi bukan berarti Lo gabisa bahagia, bahagia bisa diciptain. Ikutin Hati Lo, puasin hati Lo, jangan dipendam." Tiba-tiba saja Netta bergabung dalam percakapan.

"Nanda, ikutin hati Lo, satu-satunya yang ga pernah ngecewain itu suara hati." Lanjut Netta.

"Bucin semua, males ah." Potong Syra.

"Lo napa kek siluman sih, Net. Tiba-tiba muncul aje." sahut Izy.
"NGAPAIN LO BAWA NTU CUPANG?!" Izy berteriak hingga berdiri.

"Sewot ae lu, serah gue lah, gue takut Cupang gue ilang." Jawab Netta sambil memeluk erat toples berisi ikan cupangnya.

"Penting amat tu cupang sampe dibawa bawa, mau nuntut ilmu juga tu cupang?" Sahut Izy.

"Ya penting lah! Lu kaga tau aja, ini cupang tanda gue berhasil turun 1 0ns kemaren!"

Nanda dan Syra bertatap-tatapan sambil kode-kodean.

Havinand [ON GOING] Where stories live. Discover now