Chapter 43

112K 4.3K 133
                                    

Jangan lupa vote😘
__________________________________
Sebenarnya, hari ini ken akan menemui kedua orangtua vani tetapi harus tertunda karena ia memiliki kelas untuk mengajar. Kebetulan sekali kelasnya stevani.

Ah Ia merindukan gadis itu, apa yang sedang ia lakukan saat ini. Mungkin juga sedang bersiap untuk pergi ke kampus sama sepertinya.

Ken bergegas keluar dari apartement menuju basement tempat mobilnya terparkir. Ia terlalu bersemangat sampai-sampai menyenggol lengan seorang wanita yang berlawanan arah dengannya. Membuat wanita itu sedikit mengaduh.

Ken hanya menoleh sekilas, ia masuk mobil dan menancapkan gasnya melaju dengan kecepatan sedang. Ia berpikir, haruskan ia menjemput vani dan mengajaknya pergi bersama. Lebih baik ia bertanya saja dahulu.

Om dosen : Udah berangkat belum?
Om dosen : bareng aja!

Ken menunggu balasan pesan yang ia kirim pada vani, baru dua menit ken menunggu, ia sudah kelimpungan tak jelas. Pikiran melayang kemana-mana, kenapa lama sekali ia membalas.

Notifikasi masuk pada ponsel miliknya, ia segera membukanya. Senyum lega terpancar pada wajah ken. Vani membalas pesannya.

Calon istri : Aku sudah dikampus.

Om dosen : tunggu diruanganku !

Ken memasukkan ponsel kedalam saku kemejanya.  Ia tak masalah jika vani sudah berangkat, ia menambah kecepatan laju mobilnya agar segera sampai dan bertemu calon istri.

¤♥¤

Vani sudah berada diruangan ken, ia menunggu disofa yang disediakan sembari menatap sekeliling. Tidak terlalu buruk, pikirnya.

Suara pintu terbuka, vani menoleh. Ia melihat ken yang datang tergesa-gesa.
" Ada apa?." tanya vani mengikuti ken yang meletakkan tas kerjanya di atas meja.

Ken berbalik dan tersenyum, ia menarik vani kedalam pelukannya.
" Kangen." kata ken pelan, vani sudah seperti obat mujarab baginya. Melihatnya saja bisa membuat ken hilang kendali.

" Semalemkan udah ketemu." kata vani membalas pelukan kenzie. Ia tak memungkiri jika hatinya berbunga-bunga karena ucapan ken.

Baru semalam mereka bertemu, ken sudah merindukan dirinya. Vani tersenyum kecil.
" Udah sarapan hm?." tanya ken sembari menyelipkan rambut vani ke belakang.

" Belum." kata vani meringis.

Habislah ia, pasti ken akan mengomel karena ia melupakan sarapan yang bukan untuk dirinya saja tetapi bayi yang ada dikandungannya juga membutuhkan nutrisi.

" Kenapa belum sarapan?." tanya ken kusut.

Vani hanya terdiam. Sebenarnya, ia berencana untuk makan ditaman sebelum perkuliahan dimulai karena ia membawa bekal dari mansion.
" Aku bawa bekal." kata vani.

Saat vani bangun tidur tadi pagi, ia tiba-tiba menginginkan nasi goreng buatan bi ijah. Jadilah ia meminta bi ijah untuk memasakanya. Dan memasukannya kedalam kotak bekal miliknya.

" Ya udah makan disini aja." kata ken mengelus pipi vani.

Vani mengeluarkan kotak bekal miliknya yang berbentuk kepala panda, sangat imut. Tapi ia lupa membawa air mineral. Bagaimana ini.
" Nanti aku beliin minumnya."

Dosen Is My Husband (TAMAT)Where stories live. Discover now