Chapter 17

165K 4.5K 49
                                    

Happy reading😘

_____________________________
Mereka berdua sudah berada di dalam mobil Sherin, jangan tanya bagaimana Vani bisa lolos dari Vano? itu semua karena jurus maut andalannya ia keluarkan dan Sherin tidak membantu apa apa , dasar .

Flashback

Suara bel membuat bi ijah yang akan masuk kekamar mengurungkan niatnya, dibukanya pintu depan.
"Eh non sherin, ayo masuk!" ajak bi ijah.

"Hai bi, Vani nya ada?" tanya Sherin.

"Ada non, dikamarnya. mau bibi panggilkan," ucap bi ijah menawari.

Sherin tersenyum, "Gak usah bi, biar aku aja yang ke atas."

"Yaudah kalo gitu bibi kebelakang dulu." Bi ijah melangkah meninggalkan sherin.

Sherin menaiki tangga menuju kamar vani, saat tangannya akan memutar knop pintu tiba tiba pintu kamar sebelah terbuka yang ia tau itu kamar Vano kembaran Vani.

Mereka saling menatap dan vano memutuskan tatapan itu,
"Mau ketemu Vani?" Tanya vano

"E-em iya, orangnya ada kan?" tanya Sherin gugup, bagaimana ia tidak spot jantung kalau Vano yang ia lihat sekarang hanya mengenakan celana bokser dan kaos polos tanpa lengan, rasanya ilernya berjatuhan.

"Ada kayanya di dalem, masuk aja!" jawab Vano tersenyum dan melangkah melewati Sherin.

"Eh iya," kata sherin, mengapa ia bengong hanya karena melihat Vano. Sherin menggelengkan kepala dan masuk kekamar Vani.

"Woy dah siap belom?" tanya sherin tiba-tiba.

Vani terlonjak dan membalikan tubuhnya,"Mulut lo bisa kecilin dikit gak!" seru Vani tajam.

"Ya, maaf deh." Sherin terkekeh. "Tadi gue ngobrol sama Vano didepan pintu kamar lo,"

Vani melotot, " Hahh, berarti Vano belum tidur dong."

"Tenang aja ada gue, lo pake baju yg bener biar dia gak curiga."

Vani mengangggukan kepala dan mengambil blezer santai miliknya lalu keluar daei kamar bersama dengan Sherin. Di lantai bawah terlihat Vano yang sedang selonjoran didepan tv dengan berbagai macam cemilan di pangkuannya.

"Mau kemana lo?" tanya ano menatap Vani curiga.

"Gue mau nginep dirumah Sherin sekalian ngerjain tugas!" balas Vani santai.

"Ngerjain tugas apaan jam segini?" tanya Vano melirik jam, ini sudah pukul 9 malam.

"Heheehe... gue tadi kelupaan!" cengir Vani .

"Ya udah, mau dianter gak?" tanya Vano menawari.

"Ga usah Van! gue bawa mobil kok," ujar Sherin mengintrupsi.

"Oh yaudah," balas Vano cuek kembali memakan cemilan.

Vani menghembuskan nafas lega , Vano selalu percaya apa yang ia ucapkan. mereka berdua keluar rumah dengan aman!

Flashback of

Tanpa membuang buang waktu sherin menancap gas dan keluar dari pekarangan rumah keluarga jackson.

¤♥¤

Kini mereka berdua berada dipintu masuk Club yang dijaga ketat oleh beberapa bodyguard. Sherin mengeluarkan kartu yang menandakan ia telah berumur lebih dari delapan belas tahun agar bisa masuk kedalam sana.

Hal yang pertama menyambut mereka adalah suara dentuman musik yang sangat keras dan bau alkohol yang menyengat hidung. Untung gak budeng kuping gue, batin Vani. Ia mengelus telinganya yang terasa pengang.

Sherin menggandeng lengan vani membawanya kesebuah ruangan yang telah dibooking oleh Bram temannya Edo.
M

ata nya tak sengaja menangkap seseorang yang ia kenal, ia berhenti membuat Sherin juga menghentikan langkahnya.


"Lo duluan aja rin, gue mau ke toilet bentar!" ucap Vani.

"Heh... Lo kan gak tau ruangan yang di booking dimana!" tegur Sherin.

"Tenang, ntar gue telpon."

Sherin mengangguk dan pergi meninggalkannya, Vani langsung menoleh ke objek yang ia lihat sebelumnya. tidak mungkin kan ia salah lihat. Disana, Ken sedang berkumpul bersama temannya dan seorang wanita sedang duduk dipangkuannya. What the hell, laki laki brengsek itu sedang asik bermain wanita . Vani melotot melihat Ken meremas payudara wanita itu, sedangkan wanita itu menggoyangkan pinggulnya dipangkuan ken. Pandangannya tak sengaja bersitatap dengan salah satu laki-laki teman Ken, dia frans. Vani langsung membuang muka dan pergi keruangan party tanpa menoleh.


¤♥¤

Sudah lama sekali Ken tidak ketempat ini, kepalanya pening karena Vani tak mau memaafkannya dan ia butuh pelampiasan untung menghilangkannya.

"Kata nya mau insaf lo," cetus Dimas menatap ken.

"Siapa bilang?" tanya Ken cuek dan kembali meminum anggur.

"Gak ada yang bilang sih, tapi kemaren-kemaren lo gak pernah dateng lagi," sahut Frans menanggapi.

"Gue males aja!"

Tiba-tiba seorang wanita datang dan duduk di pangkuan Ken, Ken tidak menghindar atau menolak. mungkin karena pengaruh alkohol yang ia minum dan kebetulan saat ini ia butuh pelampiasan, stevani sungguh mengganggu fikirannya.

Ken hampir mendesah karena perempuan itu tak berhenti menggodanya dengan menggoyangkan pinggulnya tepat di kejantanan ken yang mulai mengeras, tangannya mulai meremas payudara wanuta yang hampir tumpah itu.

Frans dan dimas tidak terganggu dengan aktivitas ken karena itu sudah sering mereka lihat, Frans menatap ke seluruh penjuru Club, siapa tau keberuntungan sedang berpihak padanya. Pandangannya jatuh pada perempuan cantik dan menarik perhatiannya. Dengan pakaian yang tidak terlalu terbuka tapi cukup membuat mata laki-laki yang berada disini melebar, karena memang parasnya yang ayu serta tubuh yang aduhay.


Ken yang melihat frans diam mematung mengikuti arah pandangnya, matanya melotot melihat seseorang yang sejak tadi menjadi perhatian Frans, itu vani.
Berarti Vani juga melihat ia yang sedang memangku jalang ini, Shit. Ia seperti kepergok sedang berselingkuh padahal mereka tidak ada hubungan apa-apa. Ken langsung mendorong jalang itu dan mengejar Vani, tapi sayang Vani tidak berada di tempatnya berdiri tadi. Mata nya celingak-celinguk mencari keberadaan Vani yang tiba-tiba menghilang.


___________________________________
Pantengin terus ya , aku bakal usahain buat update terus

Aku lagi nyari picture(photo) yang pas buat peran kenzie dan stevani nih !!!
Yang mau bantu boleh DM aku di ig dan kirim cast nya hehe kalo menurut aku cocok bakal aku pake buat peran ken dan vani 😊

Instagram @Ayukhdryh_

Dosen Is My Husband (TAMAT)Where stories live. Discover now