Chapter 25

150K 3.6K 37
                                    

Happy reading guys😉

________________________________

" Ma .. Kenapa angel gak jenguk a..aku ma " kata Al dengan suara tertahan

Mama menatap papa yang sejak tadi diam, ia tidak bisa menjelaskannya karena ia tau betul al begitu menyayangi vani
" Al, maafin papa . Papa gak kasih tau angel kalo keadaan kamu kaya gini nanti dia pasti sedih " kata papa menjelaskan

" Tapi pa " kata al

" sstt sabar ya nak kamu harus sembuh dulu baru bisa ketemu angel lagi " kata papa

Al terdiam menatap sekujur tubuhnya yang terdapat berbagai alat yang menempel, tubuhnya begitu kaku untuk sekedar ia gerakan
" Pa , al gak kenapa napa kan pa " kata al dengan suara bergetar

Mamanya menangis sesegukan, ia tidak tega melihat putranya seperti ini
" Al gak papa kok sayang " kata mama memeluk al

Sudah 2 minggu sejak kejadian itu, kini al baru megetahui bahwa ia tidak baik baik saja , kakinya tidak bisa ia gerakan dan kabar terburuknya masa penyembuhannya memakan waktu selama setahun ,al juga baru menyadari bahwa ia tidak berada di negaranya indonesia melainkan di negara tetangga , singapura . dan al merasa sangat bersalah kepada angel karena meninggalkannya begitu saja tidak memberi kabar apapun , pasti sekarang angel sedang menangis karena tak kunjung mendapat kabar darinya sejak malam itu terjadi.

Sungguh al tak ingin seperti ini, mamanya melarangnya menggunakan hendphone agar ia fokus dengan proses penyembuhannya , yang ada di pikirannya kini ia harus sembuh agar bisa menemui angelnya lagi .

Flashback of

¤♥¤

Vani tak menyangka jika kejadian buruk itu pernah terjadi kepada al, ia kembali menangis .
" Kenapa kamu gak kasih tau aku al, kalo kamu kecelakaan sepulang dari nganter aku" kata vani menangis tersedu

" Maafin aku angel" kata al membawa vani dalam dekapannya

" Terus kenapa kamu gak pulang setelah kamu sembuh" kata vani menatapnya dengan tatapan kecewa

" Aku bisa jelasin an, dengerin ya jangan marah dulu " kata al lembut

" Waktu itu kita sekeluarga pindah ke singapura karena pengobatan aku memakan waktu yang lama dan kamu juga tau kan disana ada rumah opa aku, karena perusahaan papa yang disini hampir bangkrut untuk biayain pengobatan aku, opa nyuruh papa bantu ngelola perusahaannya yang ada disingapura sedangkan opa sendiri yang turun tangan ngembaliin perusahaan papa yang hampir bangkrut supaya balik normal lagi. Aku terpaksa nahan gak ketemu kamu waktu itu, opa juga nyiapin guru buat aku homeschooling biar aku bisa lulus tepat waktu tanpa ketinggalan dan setelah aku selesai homeschooling aku gak bisa langsung pulang ke indonesia buat nemuin kamu karena harus bantu papa di kantor opa" kata al panjang lebar

Vani menatap al sendu, begitu banyak hal sulit yang dilalui al tapi ia tidak ada disampingnya, ia langsung memeluk al dan menumpahkan tangisnya

" Udah sshttt jangan nangis, maafin aku baru bisa jelasin sekarang aku takut kamu gak mau lagi ketemu sama aku an" kata al

" Aku juga terpaksa ngelanjutin kuliah disana biar bisa bantu papa an, dan sekarang perusahaan papa yang disini udah normal" kata al mengelus bahu vani

" Trus ini rumah siapa al " kata vani menatapnya dengan hidung memerah

" Ini penthouse aku angel " kata al tersenyum " Aku nabung biar bisa beli rumah sendiri " imbuhnya

Vani mengangguk paham, " Trus tadi kamu dari mana " kata vani penasaran

" Kamu an yang dari mana, Kenapa sendirian dipinggir jalan, kamu juga nangis tadi " kata al bertanya penuh selidik

Vani bingung mau ngomong apa, ia tidak bisa menceritakan yang sebenarnya terjadi. Pasti alvaro akan menjauhinya kalau tau vani tidak bisa menjaga dirinya sendiri.

" Ya udah kalo belum siap cerita jangan dipaksain an " kata al lembut kembali memeluk vani menyalurkan kerinduan yang selama ini ia pendam.

¤♥¤

Ken terduduk diranjang dengan tatapan menajam, ia melakukannya lagi dan kini kasur disampingnya telah kosong. Mungkin diluar, pikirnya.
Ia bangun dan memakai pakaian lalu berjalan keluar kamar mencari keberadaan vani, cuaca diluar begitu cerah terlihat dari sinar matahari yang masuk melalui celah pentilasi villa. Sejak tadi ia berkeliling tapi tidak menemukan vani, dimana gadis itu, batinnya

Tidak salah lagi, pasti vani sudah pergi sejak pagi tadi saat ia masih tertidur. Salahkan ken yang bangun kesiangan karena aktivitas semalam sungguh melelahkan tapi juga memuaskannya. Saat ini pukul 10 siang wajar saja jika ia merasa lapar , ia akan makan siang terlebih dahulu nanti setelahnya ia akan memikirkan cara bagaimana menjelaskan semuanya ke vani.

Ia memutuskan memesan gofood dari pada ia harus repot repot memasak, bukannya ken tidak bisa memasak tapi sekarang dirinya sangat malas. Sambil menunggu makanan datang ia membuka beberapa email yang dikirim oleh sekertarisnya

_______________________________

Nah ini bonus up wkwkwk
Jgn lupa vote dan komen kalo suka kalo gak suka gak usah komen wkwkwkwk

Dosen Is My Husband (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang