Chapter 6

240K 5K 113
                                    

(Mature content 21+)
TIDAK UNTUK DITIRU

Happy reading😘____________________________________"Mau minum apa?" tanya ken.

"Apa aja Om," jawab Vani.

Ken membuka kulkas, ia mengambil minuman dingin dan membawanya kearah Vani.

Vani memperhatikan ken yang menyodorkan minuman dihadapannya , ken terlihat berbeda dari yang ia lihat sewaktu dikampus. Laki-laki itu mengenakan pakaian casual, celana pendek dan kaos yang mencetak jelas otot-ototnya.

Ken menggoyang-goyangkan minuman didepan vani.
"Terpesona heh?!" kata Ken membuat Vani terkejut dan bergerak cepat mengambil minuman itu.

Vani membuang muka, sial apa-apaan ini , ia kepergok memperhatikan Om-Om ini, Batin Vani.

"Kenapa Om nyuruh saya kesini?" tanya Vani ketus.

"Jangan panggil saya Om, saya bukan Om kamu?" dengus Ken tidak terima dipanggil Om.

Vani memutar bola matanya, "Kenapa bapak nyuruh saya kesini?" tanya Vani mengulangi.

"Panggil saya Ken, kalo tidak berada dikampus."

"Saya ada tugas buat kamu!" Imbuhnya, ia masuk kesebuah ruangan, lalu keluar membawa setumpuk kertas.

"Kamu periksa tugas-tugas itu, kalo sudah selesai kasih ke saya lagi!" Perintah Ken.

Vani ternganga tidak percaya, kertas itu sangat banyak dan ia disuruh memeriksa seorang diri, baru saja ia akan protes tapi sudah di potong oleh Ken.

"Tidak ada bantahan!" tegas Ken yang duduk berhadapan dengan Vani.

Tidak ada pilihan lain selain menuruti keinginan dosen yang sangat menyebalkan ini, Vani mengangguk pelan, " Kalo gitu saya periksa dirumah boleh Om?"

Ken menatap Vani tajam, ia tidak suka dipanggil Om, apakah ia setua itu?
Tentu saja tidak, umur Ken sekarang baru memasuki 25 tahun sedangkan Vani 20 tahun. Hanya berbeda 5 tahun bukan, bagaimana Ken tahu, ya dia melihat data diri tentang Vani.

"E-eh maksudnya Ken," ucap Vani kikuk, jujur saja ia merasa takut melihat tatapan tajam Ken.

"Boleh, Kalo sudah selesai bawa kesini lagi," jawab Ken menyunggingkan senyun tipis melihat vani yang gugup.

Vani tak menjawab, ia bangkit dari duduknya lalu melangkah keluar apartement dosennya itu.

¤♥¤

"Huh, Serem banget si matanya," ujar Vani menghela nafas lega setelah keluar dari apartement kenzie.

Disisi lain, ken mengacak rambutnya frustasi. bagaimana tidak, ia kesal dengan dirinya sendiri, hanya melihat Vani saja juniornya sudah bangun. padahal Vani masih menggunakan pakaian lengkap bagaimana kalau tidak, Ken butuh pelepasan sekarang juga.

"Halo? cepat datang kesini!" ucap Ken to the point, ia segera menutup panggilannya.

Ken berbaring diranjang ruang tamu, selagi menunggu jalang yang barusan ia pesan. Ia tidak mau bermain di dalam kamarnya.

Terdengar suara bel, Ken segera membuka pintu. terlihat wanita dengan pakaian yang sangat minim dihadapannya, wanita itu melangkah masuk dan melepaskan pakaiannya satu persatu.

Ken mengunci pintu utama lalu melangkah masuk kekamar tamu , wanita itu mengikutinya dari belakang seraya memeluk lengan ken sehingga payudaranya menempel.

Ken membalik tubuhnya kemudian menyerang wanita itu dengan kecupan-kecupan dilehernya. tangannya tak tinggal diam, meremas , memilin , payudara yang terpampang jelas didepan matanya.

"Aah, " desah wanita itu.

Ken semakin bergairah mendengar desahan itu, ia membanting wanita itu keranjang lalu menindihnya. kecupannya turun kepayudara, mengemut seperti bayi kemudian digigitnya brutal.

"Ahh, Ken..." desah wanita itu antara sakit dan nikmat.

Tangan ken turun keselangkangannya
"Kau sudah basah?" ucap Ken serak, dipandanginya tubuh wanita dibawah kungkungannya dengan mata berkabut gairah.

Ken memasukkan dua jarinya ke vagina wanita itu, mengeluar masukan dengan pelan lalu bertambah cepat.

"Ahh, Ouh."

ken menambah kecepatan jarinya .

"Ahh Mhh, yeah," desah wanita itu hampir mencapai orgasme.

"Ahh Yes ohh... " tubuh wanita itu melengkung keatas merasakan orgasme, vaginanya sangat basah.

Tanpa menunggu lagi ken melepaskan pakaiannya , terakhir ia melepaskan cd nya sehingga kejantanannya yang tegang mencuat keatas.

Ken menyuruh wanita itu mengulum penisnya.
"Ssh," erang Ken nikmat

Wanita itu mengeluar masukan penis ken didalam mulutnya, tangannya meremas sesuatu yang menggantung dibawahnya
"Ahh,ohh..." desah ken seraya memejamkan matanya.

Ken melepaskan diri dari kuluman wanita itu, ia mengarahkan penisnya kebibir vagina, Ken menyeringai ketika mendengar desahan frustasi wanita itu. Ia tetap menggesekan kejantanannya dengan satu tangannya meremas payudara dan satunya lagi mengakat kaki wanita itu.


"Memohonlah sweetie," ujar ken menyeringai.

"Please, fuck me harder."

Ken menyeringai lebar, tanpa basa basi ia menghentakkan kejantanannya.

Blesshh


"Ahh shit," desah ken merasakan penisnya dijepit kuat. Ken menggenjot dengan cepat ia tak mau berlama lama takutnya vani tiba-tiba datang.


"Mhhh..." erang ken memejamkan matanya. Ken menghentak dengan cepat sembari tangannya menggesek klitoris wanita itu.

"Lebih cepat, ashh."

Ken menyuruh wanita itu diatasnya, ken berbaring menyandar pada pinggiran ranjang dengan penis tegak yang berurat.

_____________________________
Silahkan timggalkan vote&komen jika kalian suka🤗

Dosen Is My Husband (TAMAT)Where stories live. Discover now