Chapter 41

115K 3.7K 134
                                    

Jangan lupa pencet bintang⭐
Follow bagi yang belum biat gak ketinggalan chapter selanjutnya😉
____________________________________
Disinilah vani berakhir, di meja makan keluarga leonard. Mama lia menahannya untuk tidak pulang.

Perasaannya lebih tenang mengetahui ken sudah menghubungi mamanya, mengatakan bahwa vani baik-baik saja.
Mungkin setelah selesai makan malam, vani akan berpamitan untuk pulang.

Vani juga melihat hal yang sedikit janggal disini, ken terus-terusan diam setelah kedatangan ayahnya. Ia ingin bertanya namun nanti saja pikirnya.

Vani juga sudah berkenalan dengan ayah ken, namanya liam. Dia begitu baik, dan tentu saja dia juga telah mengetahui persoalan dirinya dan kenzie.

" Gak nginep aja sayang?." tanya mama lia.

" Vani pulang aja tan, kasian mama sendiri."

" Ya udah, tante titip salam buat mama kamu ya." kata mama lia sambil tersenyum.

Vani mengangguk balas tersenyum, ia kembali melanjutkan acara makannya. Matanya sesekali melirik kenzie yang makan dalam diam. Ia menyenggol lengan kenzie pelan.

Ken menoleh kearah stevani, seolah mengerti apa yang vani pikirkan lantas ken memberikan senyuman, mengatakan kalau ia baik-baik saja.

Setelah selesai makan, vani langsung pamit untuk pulang bersama kenzie tentunya.
" Ma ken pulang dulu."

" Pulang kemana?, rumah kamu aja disini." kata mama mendengus.

" Ke apartement ma, lain kali aja nginep sini." kata ken mencium pipi mamanya.

" Vani pulang dulu tante, om." kata vani menyalimi tangan kedua orangtua ken satu persatu.

" Hati-hati nak." kata papa liam.

" Iya om."

" Sering-sering kerumah tante ya." kata mama lia mengelus rambut vani.

Vani tersenyum, tanganya digenggam oleh ken. Mereka berjalan beriringan keluar dari mansion keluarga leonard. Ken membukakan pintu mobil untuk vani, manis sekali bukan.

" Capek gak?." tanya ken.

" Nggak juga ken." balas vani.

" Mau tanya apa?, aku tau ada hal yang pengen kamu tanyain?." kata ken melihat vani gelisah.

Vani merasa tak enak untuk bertanya ia takut mengganggu privasi kenzie.
" Nggak apa-apa van, bilang aja." kata kenzie lagi.

" Kenapa kamu diem aja pas ada om liam?." tanya vani takut-takut.

Ken memalingkan wajahnya, sebenarnya ia juga lelah harus seperti ini terus. Ia ingin kembali seperti dulu saat keluarganya baik-baik saja. Ia terlalu enggan mengetahui kebenarannya. Disaat papa mencoba menjelaskan, ken selalu menghindar, atau bahkan pergi dari rumah.

Ia sering kali mendapati mamanya membujuknya untuk bicara berdua bersama papa, tapi ken menolak mentah-mentah.

" Lain kali aku cerita, jangan sekarang." kata ken mengelus tangan vani.

Vani juga tidak memaksa ken untuk bercerita dengannya jika dirasanya ken belum siap untuk berbagi.

Jalanan malam terlihat indah, banyak lalu lalang motor dan kendaraan lainnya.
Mata vani tak sengaja melihat seseorang yang ia kenal. Bola matanya tak lepas menatap orang itu sampai tak terlihat lagi.

" Hey liat apa?." tanya ken.

" Ah.. Bukan apa-apa." kata vani.

Vani terdiam setelahnya, ia tak salah melihat. Tadi disana ia melihat alvaro bersama seorang gadis. Sepertinya mereka baru saja selesai makan malam, karena mereka berada didepan restaurant.

Dosen Is My Husband (TAMAT)Where stories live. Discover now