🌤01. belum terbiasa

12.6K 1.2K 161
                                    

aku menghela nafas begitu ngeliat bertumpuk tumpuk berkas di ruang osis yang barusan jihoon bawa. sedangkan yang ngebawaㅡcuma nyengir kemudian naik turunin alisnya.

"bantuin beresin ya ra? terus bawain ke ruang pembina" aku mendengus, memilih nurut.

jadi aku dipaksa. ga sepenuhnya dipaksa sih sebenernya karena aku malah so baik nawarin jihoon buat nemenin dia ke ruang osis. alesannya? aku bosen. bel udah bunyi dari 10 menit yang lalu tapi aku males pulang. dan begitu liat jihoon keluar kelas sambil bawa tas dan jas osisnya, aku langsung nyeletuk "hoon, ikut!"

jadi deh, aku disuruh begini. padahal setau aku member osis tuh banyak, tapi yang sibuk jihoon doang. padahal bukan ketua osis jugaㅡtapi yaudah lah, amalnya jihoon dari sini kali.

sambil ngeberesin berkas berkas yang bahkan aku ga ngerti ini, aku ngobrol sama jihoon. biasa sih, obrolan soal osis yang aku tanya ke dia. dan aku nanya kemana anak osis yang lain, yang dia jawab

"mereka mah inget jadi osisnya ntar kalo bagian evaluasi. takut dimarahin sama pak ehan" jawabnya. aku ketawa, geleng geleng.

jam setengah 4 semuanya selesai. terus jihoon ngajak aku bawa semuanya ke ruang pembina yang jaraknya lumayan lah. soalnya ruangan osis termasuk di bangunan belakang sekolah, sedangkan ruang pembina di depan deket lapangan.

"lo abis ini ngebayar gue ga?" tanyaku pas kita berdua lagi jalan di koridor. jihoon noleh, mendehem.

"hem apa nih? hem iya?"

"hem gua pukul lu abis ini! jangan ngajak ngobrol napa, berat tau!" aku mendengus kemudian mempercepat langkah karena jihoon jalannya cepet banget. sambil jalan, aku ngelirik area sekolah yang mulai sepi. guru guru udah pada pulang, anak ekskul juga mau selesai. sampe di deket tiang bendera aku liat beberapa anak yang masih di sekolahㅡtapi bukan ekskul atah keperluan apapun melainkanㅡ

"AQUA AIR KENCING KUDA!" teriak salah satunya sambil loncat loncatan. disusul yang lainnya, kemudian ketawa kenceng banget. aku sama jihoon saling pandangㅡstress ujian jadi makin gawaras kali ya anak kelas 11?

"siapa sih itu? kok gila gilaan disini?" tanya jihoon. kita sama sama diem dulu, berusaha ngenalin yang lagi ajrat ajratan di lapangan walau aku udah yakin kayanya sih anak kelas 11.

"AITAKATA AITAKAㅡEH ITU NGELIATIN NGAPAIN?" teriak salah satu dari mereka ke aku dan jihoon. semuanya noleh, dan ternyata aku kenal satu orang diantara mereka.

"HAECHAN PULANG! NGAPAIN DISITU?!" aku ketawa. kemudian haechan nyamperin aku dan jihoon dengan sedikit berlari.

"ngapain lu berdua?" tanyanya ke aku dan jihoon (so kenal).

"nih bantuin dia bawain berkas osis" jawabku. haechan ngangguk ngangguk kemudian jihoon malah bilang,

"gua duluan deh, masih ada yang harus dibawa. lu masuk aja ke ruang pembina, gaada siapa siapa kayanya" kata jihoon terus pergi. nyisain aku sama haechan, kemudian temen temennya haechan manggil.

"CHAN BALIK YOK!" katanya. haechan noleh, melambaikan tangannya.

"DULUAN AJA!" kemudian mereka semua pergi. beneran cuma aku berdua sama haechan di lorong. dan haechan langsung ngambil alih semua berkas yang aku pegang buat dia bawa.

"ettt mau ngapain?" haechan jalan duluan ke ruang pembina. aku kejar, kemudian dia dengan entengnya bicara tanpa noleh ke aku.

"gua bantuin. bilang makasih dong!" aku mendengus, kemudian sedikit teriak karena jarak kita agak jauh.

"HAECHAN MAKASIH!" haechan noleh, ketawa. kemudian aku sedikit lari buat ngejar dia dan jalan barengan menuju ruang pembina.

Rumah #2 (SEGERA TERBIT)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon