Part 50

16.8K 1K 124
                                    

Gercep amat komennya sampe 50 wkwk. Langsung aku ketik part baru deh buat kalean😂

Happy reading💕

•••

Bugh...

Tubuh Bagas tersungkur kelantai, ia meringis sambil memegangi rahangnya yang baru saja dipukul oleh Andra.

"Lo kenapa tiba-tiba mukulin gue bangsat?" Bagas menatap Andra tajam.

"Cih, ngga usah pura-pura bego lo! Lo kan yang selama ini neror gue?! Ngaku brengsek!" Andra kembali menarik kerah baju Bagas hingga wajah Bagas tepat didepannya.

Bagas terkekeh, "terus kenapa? Lo takut?"

"Maksud lo apa ngirim hal ngga berguna dan neror gue sialan?! Mecahin kaca rumah gue! Dan lebih brengseknya, lo udah neror dengan ngirim foto keluarga Izel dan coret-coret muka mereka. Ada masalah apa lo sama gue? Hah?!"

"Gue emang nerror lo, tapi soal kaca rumah lo yang pecah dan foto yang lo maksud bikin gue ngga ngerti, bukan gue yang ngelakuin itu."

Andra tersenyum miring, "lo ngga punya alesan buat ngelak semua kelakuan busuk lo. Lo ngaku ke gue sekarang atau..." Andra mengeluarkan sesuatu dari saku belakangnya. Sebuah pisau lipat yang selalu ia bawa kemanapun.

"Gue ngga menjamin lo buat hidup lebih lama." Ancaman Andra tak sedikitpun membuat Bagas merasa takut ataupun terancam.

"Lo mau nusuk dan bunuh gue? Ternyata lo punya jiwa psikopat juga ya Ndra. Lo ngga takut kalo sampe Izel tau sifat asli lo yang sama kayak setan?"

Bugh...

Andra kembali menonjok Bagas yang membuat darah keluar dari sudut bibir Bagas.

"LO YANG SETAN! Nggak usah lo ngalihin kesalahan lo ke gue!"

Bagas mencoba untuk berdiri sambil menyesuaikan keseimbangan tubuhnya, "gue penasaran, gimana kalo sampe istri lo tau soal tujuan utama lo nikahin dia." kaki Bagas perlahan mendekat kearah Andra yang masih menatapnya nyalang.

"TUTUP MULUT SIALAN LO!" Andra kembali meneriaki Bagas.

"Gue akuin, lo pinter banget buat akting, lo bisa bikin Grizelle ada dalam kendali lo lagi." Bagas bertepuk tangan, sambil tertawa keras.

Hal tersebut membuat Andra semakin naik pitam, ia langsung mengarahkan pisau yang sedari tadi digenggamnya kearah Bagas, namun tangan Bagas dengan cepat menahannya.

"Harusnya lo berterimakasih sama gue Ndra, dan lo harusnya sadar karena rasa benci yang ada didalam diri lo akan ngehancurin diri lo sendiri."

"Kejujuran adalah awal dari semua hubungan yang bahagia. Istri lo pasti sedih kalo tau suami yang dia anggap selama ini benar-benar mencintainya cuma pura-pura. Lo juga takut kan? Kalo sampe istri lo tau kalo lo ngebunuh janin Adel dengan lo masukin obat ke minumannya dia? Hm?"

Srettt...

Pisau tersebut tepat menusuk perut kiri Bagas, namun raut wajah Bagas tak sedikitpun menunjukkan rasa sakit walaupun darah telah mengalir deras dari perutnya.

"Udah gue bilang, tutup mulut sialan lo brengsek." napas Andra masih terengah-engah.

Perlahan tubuh Bagas luruh, namun bibirnya masih menyunggingkan senyum, lebih tepatnya senyum meremehkan.

GRIZELLE [Completed]Where stories live. Discover now