Part 22

19.6K 1.3K 42
                                    

Hai, ada yang kangen sama Izel ngga niyyy??? Wkwk.

Jangan lupa vommentnya.
Tinggal klik doang ko ngga susah :)

Happy reading💕

•••

Izel dan Andra sedang berada didalam mobil menuju kampus. Keduanya masih enggan membuka suara setelah pertengkarannya tadi malam.

Situasi ini membuat Izel tak nyaman. Ia terpaksa pergi bareng Andra karena Izel ingin bertemu Vika dan Edgar serta Nevan yang pasti mengkhawatirkannya karena tiba-tiba hilang tanpa kabar.

"Siniin hp gue." Izel membuka suara. Andra hanya melirik sekilas tanpa berniat menjawabnya.

Izel membuang nafasnya kasar. Lihatkan? Spesies cowok yang paling nyebelin itu hanya Gavandra Adilhaq Dimitri!

Andra menyerahkan handphone Izel yang langsung diterimanya dengan sumringah.

"Kok ngga nyala sih? Lo rusakin hp gue?!" Izel menekan nekan tombol power namun hpnya tetap mati.

"Lowbat." jawab Andra cuek.

"Terus ngapain lo kasihin ke gue kalo gitu?! Ish!" Andra sungguh membuat Izel geram.

"Lo yang minta tadi." ya iya sih, tapi ngga hp mati juga anjir!

Izel hanya diam tak ingin membuat moodnya bertambah jelek.

"Lo pulang bareng gue nanti." Izel hanya mendelik sebal. Bodo amat!

"Turunin gue disini aja. Gue ngga mau ya bikin kampus geger gara-gara liat gue semobil sama lo!" namun Andra tak menghiraukannya, ia tetap melajukan mobilnya masuk ke gerbang kampus.

"STOP!!! LO NGGA DENGERIN GUE??? TURUNIN DISINI IH!!!" Izel meninggikan suaranya.

"Silahkan lo turun." Andra memakirkan mobilnya di parkiran kampus. Izel masih enggan turun, ia sungguh merasa kesal saat ini. Andra bisa merasakannya.

"Orang hamil ngga usah ngambekan." ucapnya.

"Orang jelek ngga usah bacot!" Izel menjawab dengan sinis dan ngegas. Andra menggeleng kecil melihat Izel yang merajuk.

"Lo ngga mau turun? Yaudah gue..."

Brakkk

Izel langsung keluar dan menutup pintu mobil dengan kencang. Ia menoleh kesegala arah dan sedikit mengendap-ngendap sambil berjalan kearah koridor kampus.

Huffft. Helaan nafasnya terdengar saat Izel merasa aman, terutama jauh dari makhluk biadab tadi.

Izel dikagetkan dengan Nevan yang berdiri didepan kelasnya. Duh gimana ini? Gue belom nyiapin alesan lagi. Bego bego bego! Batinnya menggerutu.

"Hai Van." Izel menyapa Nevan sambil tersenyum untuk menutupi kegugupannya. Nevan menatapnya lekat dengan kedua tangan yang berada disaku celananya.

"Gue pengen ngomong sama lo. Sini." tangan kanan Nevan meraih tangan Izel dan menariknya pelan untuk mengikutinya dan mendudukannya di bangku dekat koridor.

GRIZELLE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang