Part 59

17.7K 1.1K 69
                                    

Vomment keleus☺

Happy reading💕

•••

Usaha Izel untuk pergi tak membuahkan hasil, karena Andra berhasil membawanya untuk kembali pulang. Bahkan saat di perjalanan, Izel tertidur pulas saking lelahnya karena kejadian tadi dan terus memberontak ketika Andra membawanya pulang.

Tatapan Andra fokus lurus melihat kearah depan sambil pikirannya terlempar pada situasi pelik yang tak bisa ia sangkal. Karena pada dasarnya memang benar, ialah penyebab penderitaan Izel selama ini selain papanya.

Saat telah sampai dirumahnya, Andra menggendong Izel yang masih lelap tertidur dan membaringkannya di ranjang. Tepat saat Andra akan menarik pelan tangannya dari leher Izel.yang telah ia posisikan diatas bantal, kedua bola mata wanita tersebut terbuka tepat menatap mata Andra.

Senyum. Andra melihat bibir Izel menyunggingkan senyum padanya. Adakah yang salah dari penglihatannya? Ataukan Izel tengah mengigau? Tapi bagaimana mungkin, mata hazelnya sedang menatap Andra penuh.

"Gu--gue..."

"Sorry gue ketiduran. Lo jadi berat gendong gue," Andra mengerjapkan matanya, Bukankah seharusnya Izel tengah memukul dan marah besar padanya? Mengingat kesalahan yang ia lakukan bukan lagi hal yang bisa dimaafkan.

"Ah ya. Lo kecapean, mending tidur lagi."

Kepala Izel menggeleng, "gue udah ngga ngantuk, gue mau cerita. Lo mau denger ngga Gav?"

"Cerita apa?" tanya Andra penasaran.

"Tentang perasaan gue."

Andra mengangguk, dan memposisikan dirinya untuk duduk disamping Izel siap mendengarkan.

"Lo masih inget ngga Gav? Hari dimana lo pertama nyapa gue?"

Andra mengangguk, "ya, gue inget."

"Lo percaya ngga kalo hari itu adalah hari yang gue tunggu-tunggu setelah gue sembunyiin semuanya?"

"Maksud lo? Sembunyiin apa?"

"Gue udah suka sama lo jauh dari hari dimana kita ngobrol untuk pertama kalinya."

Deg...

Jantung Andra berdegup kencang, "lo--"

"Gue cinta sama lo Gav. Gue bahagia banget ngelewatin hari-hari bareng berdua sama lo, lo selalu ada buat gue, lo selalu lindungin gue. Gue ngerasa dicintai penuh sama lo maka dari itu gue kasih apa yang gue bisa kasih buat lo, termasuk harta gue yang paling berharga buat seorang cewek. Semua itu gue lakuin karena gue amat sangat yakin gue bakal hidup selamanya sama lo Gav."

Andra memejamkan matanya dengan kepala yang menunduk, "maaf."

Bibir Izel sedikit terangkat, namun matanya mulai berkaca-kaca.

"Maafin papa gue ya Gav?"

Kepala Andra terangkat hingga tatapan mereka berdua bertemu.

"Maaf karena papa gue jadi penyebab kehancuran hidup tante lo. Seseorang yang penting di hidup lo. Dan..."

Izel menjeda ucapannya dengan menghembuskan nafas beratnya, "papa juga jadi penyebab timbulnya dendam di diri lo sampai saat ini. Gue yakin, hati lo nyimpen rasa sakit yang teramat dalam makanya lo ngga bisa nahan semuanya dan akhirnya lo jadiin gue target balas dendam lo Gav."

GRIZELLE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang