Spesial 1 juta

103K 2.7K 944
                                    

Cahh... Tolonggg kasih tau aku kalau aku lagi nggak mimpi, ini udah satu juta. Satuuu jutaaaaa masyaAllah😭😭😭
Aku seneng banget demi apa gaess!!! Terserah kalian mau ngatain aku alay atau apaa cuma karena 1juta kali dibaca sampe segininya. Cuma kalian nggak tau betapa susahnya perjuangan sampe ke titik sekarang ini😭😭

Makasih readers tercintaku big love to big thanks😭💕💕terimakasih untuk kalian semua, tanpa kalian. BGCK nggak ada apa-apanya😭❤

Sebagai perayaan, aku buat spesial part untuk kalian semua :'v gamau banyak ngomong lagi, intinya happy reading!!!

•••••••••

"Pokoknya Vey mau pergi jalan-jalan sama Papa!"

Sedari tadi, Velibra terus-terusan merengek minta jalan-jalan ditemani Papanya. Namun, apalah daya, Bima sekarang tengah bertugas.

Nyetir pesawat dong.

"Nanti kalau Papa udah pulang, Papa janji bakal ajak Vey jalan-jalan kemana aja yang Vey mau ya? Tapi sekarang Papa nggak bisa. Vey jalan-jalannya sama Mama dulu, gapapa kan?" balas Bima dari seberang sana.

"Papa nggak seru ah, Papa kapan pulang sih? Vey kan udah kangen sama Papa. Vey bentar lagi naik kelas 2, Vey pengennya Papa yang ambilin rapor-nya Vey," kata Velibra yang saat ini sudah menggembungkan pipinya kesal.

Velibra sekarang sudah kelas 1 SD, sebentar lagi ia akan naik kelas 2. Umurnya kini hampir memasuki 8 tahun, bicaranya sudah lancar. Sudah tidak secadel dulu lagi, bahkan Velibra sudah lancar membaca.

"Iya sayang, nanti kalau kenaikan kelas, Papa pulang ya? Yaudah Papa mau lanjut kerja dulu ya? Jam istirahatnya udah mau habis nih. Jangan nakal-nakal ya?" kata Bima sembari memberikan pesan.

"Iya Papa. Vey sayang Papa," balas Velibra.

"Handphone-nya kasih ke Mama dong sayang, Papa mau ngomong," kata Bima yang langsung dibalah 'iya' oleh Velibra. Lalu setelahnya, Velibra memberikan ponsel itu pada Mama-nya.

"Kenapa sayang?" tanya Rachel begitu wajah Bima sudah terpampang di hadapannya.

"Sayanggg!!!! Miss you so much!!" pekik Bima begitu wajah cantik Rachel menghiasi layar ponselnya.

"Alay!" kekeh Rachel.

"Velibra dimana?" tanya Bima.

"Tuh, lagi main di taman," balas Rachel.

"Doain nanti kalau Vey kenaikan kelas. Aku bisa pulang. Aku nggak sabar mau buat dedek lagi soalnya," ucap Bima yang sontak langsung membuat pipi Rachel bersemu.

"Vey masih kecil," kata Rachel berusaha menolak.

"Masih kecil congor lu, udah mau 8 tahun lo bilang kecil?" sinis Bima.

"Anjir kok lo nyolot! Biar ntar pulang kagak usah buat dedek. Kagak usah minta jatah, tidur luar. Nggak sudi aku!" kata Rachel yang sontak membuat Bima panik sendiri.

"Sayangku cintaku, Bim-bim minta maap ya, janji deh enggak gitu lagi sama sayang. Tadi kan kesel sama sayang, maap ya," kata Bima dengan nada dibuat-buatnya.

Ceritanya sekarang Bima bucin gaes, udah nggak dingin lagi. Tapi jiwa mesumnya masih mendarah daging.

"Tidak semudah itu ferguso," kata Rachel.

"Udah syaratnya apa? Bim-bim turutin," kata Bima.

"Kemarin aku lihat di toko ada bunga baru. Rara mau," balas Rachel.

"Siap! Nanti kita beli bunga sepuas kamu," ucap Bima yang langsung peka pada kode isterinya itu.

"Nah gitu, kalau gini kan sama-sama enak," kata Rachel kemudian.

Bad Girl vs Cold Ketos [Sudah Terbit] Where stories live. Discover now