BGCK-BAGIAN 44

65.5K 2.5K 119
                                    

"Jangan nangis hei. Sini peluk."


°°°°

Hari-hari Rachel lalui dengan penuh ujian. Ujian kesabaran, ujian emosi, dan banyak lagi. Ditambah dengan masalah Reyhan yang tak kehilangan seribu cara untuk mendapatkan Rachel. Meskipun usahanya selalu saja gagal, tidak membuat Reyhan pasrah begitu saja.

Test kenaikan kelas telah usai, masa libur panjang yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Tidak berbeda dengan hari-hari biasanya. Rachel hanya merebahkan dirinya diatas tempat tidur. Begadang hingga larut malam sembari menonton video dari you tube, entah itu film atau sekedar mendengarkan lagu.

Sebenarnya, Rachel ingin pergi ke Australia. Namun ia sadar jika usahanya pasti akan percuma saja. Kenapa begitu? Sudah dapat dipastikan ia tidak akan dapat berjumpa dengan Bima. Jadwalnya yang padat membuat Bima sulit untuk pergi keluar meski hanya sekedar untuk jalan-jalan.

Namun kali ini, ponsel Rachel berdering. Ada panggilan masuk, sungguh ia berharap panggilan itu dari Bima.

Dengan sedikit ragu ia mengecek ponselnya, melihat siapa yang meneleponnya di siang bolong seperti sekarang. Dan benar saja, nama Bima tertera disana. Dirinya sedang mem-video call Rachel.

"Hallo Kak ya ampun astaga Kak Bima kemana aja sih nggak ada kabar? Udah berapa bulan ini? Ya Allah Kak. Rachel tu kangen banget sama Kakak, Kakak tau nggak sih kalau disini Rachel pengen banget cepet-cepet ketemu sama Kaka?" Cerocos Rachel begitu sambungan telfonnya sudah menampakkan wajah tampan Bima yang terlihat lebih tampan dari yang dulu.

"Aduh duh, salam dulu dong sayang. Main nyerocos aja," kekeh Bima dari seberang sana. Terlihat dirinya saat ini sedang tiduran santai.

"Ehehe lupa, assalamualaikum Kak," kata Rachel.

"Wa'alaikumsallam ukhti," balas Bima dengan senyum manisnya.

"Kakak apa kabar? Kenapa nggak ngasih kabar Rara beberapa bulan ini?" Tanya Rachel dengan tempo yang dipelankan.

"Maaf ya nggak bisa ngasih kabar kamu. Lagi padet-padetnya ini, jadi nggak bisa ngasih kabar deh. Kalau malem juga capek banget, sering ketiduran, jadi maaf ya sayang," kata Bima dengan nada yang terdengar begitu menyesal.

"Rachel kangen sama Kakak hiks," tangis Rachel pecah setelah sedari tadi usahanya untuk menahan agar air mata itu tidak tumpah akhirnya gagal. Rachel menangis di depan Bima.

"Jangan nangis hei. Sini peluk," ucap Bima dengan wajah yang begitu menggemaskan.

"Nggak bisa," bukannya diam. Tangis Rachel semakin menjadi-jadi.

"Aku juga kangen kamu," balas Bima dengan nada lembutnya.

"Kakak pergi, Rachel ada banyak masalah," kata Rachel dengan suara yang masih sesenggukan. Bahkan air matanya itu tidak mau berhenti menetes.

"Kamu itu meskipun nggak ada aku disana, harus bisa jaga diri baik-baik hmm. Jangan banyak bikin ulah disana, apalagi sampai sering kena hukuman," nasehat Bima. Rachel tersenyum. Sungguh rasa rindunya sedikit terobati sekarang.

"Rachel mau cerita sama Kakak," kata Rachel.

"Cerita coba. Kakak dengerin deh," balas Bima.

Bad Girl vs Cold Ketos [Sudah Terbit] Where stories live. Discover now