BGCK-BAGIAN 8

104K 3.4K 106
                                    

Mentari pagi mulai menampakkan diri. Cahayanya yang mulai masuk melalui pintu kaca balkon kamar Rachel. Membuat gadis itu mengerjapkan matanya kala adanya cahaya yang berusaha mengganggu tidurnya.

Hari ini MOS kedua, dan betapa bodohnya. Ia lupa mencari foto anggota OSIS yang akan ia tempelkan nantinya.

Jam masih menunjukkan pukul setengah 6 pagi. Dan masih ada banyak waktu untuk Rachel mencari foto Bima. Ya, Bima. Memang foto ialah yang akan ia pasang di name tag-nya nanti.

"Rachel. Bangun sayang," terdengar ketukan pintu serta panggilan dari Ibu tercinta Rachel.

"Iya Mah bentar. Ini udah bangun kok. Rara mau ngerjain tugas dulu. Nanti baru mandi!!" balas Rachel lebih tepatnya berteriak agar Nia mendengarnya. Meskipun tanpa harus berteriak pun, Nia sudah mendengar itu.

"Mamah tunggu dibawah ya sayang?" kata Nia sebelum beranjak pergi.

"Iyha Mah," balas Rachel.

Kini dirinya kalang kabut. Bagaimana ia bisa sampai lupa. Rachel lalu memutuskan untuk stalking akun media sosial milik Bima. Ia mencoba mencari di IG-nya, setelah beberapa nama ia masukkan. Dan akhirnya ia ketemu dengan akun real milik Bima.

Rachel lalu mencari foto yang menurutnya sesuai untuk ia pajang nanti, tidak terlalu alay. Ataupun konyol. Namun kenyataannya, hanya ada satu foto dirinya, dari 56 foto yang diposting. Sisanya? Gambar unfaedah, yang rata-rata kucing semua. Namun dari sini Rachel jadi tau jika Bima pecinta kucing, meskipun bertolak belakang dengan Rachel.

Tanpa babibu Rachel langsung mengambil foto itu lalu mencetaknya untuk kemudian ia tempel di name tag-nya.

"Akhirnya," kata Rachel lega yang kemudian ia memutuskan beranjak menuju kamar mandi.

20 menit berlalu, kini Rachel sudah menuruni anak tangga dengan balutan seragam MOS-nya. Serta dengan name tag yang menggantung di lehernya.

"Kok name tag Kakak beda? Foto siapa tuh? Kak Bima ya?" cerocos Farrel yang melihat adanya perbedaan di name tag Rachel.

"Lo apaan sih? Kepo banget jadi orang," kata Rachel berusaha menjauhkan name tag-nya dari tangan usil Farrel.

"Kak, kata Pak Ips, kalo kita nggak kepo. Kita bakal sesat jalan, kalo sesat jalan nanti kesesat, kalo kesesat berarti nggak bisa pulang, kal--

"Lebih baik kalian sarapan," potong Daffa cepat. Daffa terkadang pening jika setiap hari harus mendengar ocehan Rachel dan Farrel. Terkadang dia juga sempat memikirkan ingin memiliki anak model seperti Rafa semua. Lebih damai dan tenang.

"Mantap," kata Rafa yang langsung menyantap sarapannya.

Rachel dan Farrel menatap kembaran mereka itu horor. "Apa?" sinis Rafa.

Rachel dan Farrel melanjutkan makannya. Sedangkan Daffa dan Nia, mereka menahan tawa kala melihat adegan itu.

~~~~~~~

"Lo duluan sana. Ogah gue bareng sama lo," sinis Farrel begitu keluar dari mobil.

"Wahhh parah lo. Liat aja kagak usah main PS ditempat gue lagi, liat aja!!" balas Rachel dengan tatapan tajamnya.

"Gue nggak ikut-ikut Kak," kata Rafa.

Rachel tak menjawab melainkan memilih melenggang pergi meninggalkan Rafa dan Farrel.

"Lah lo parah goblok!" kesal Rafa yang ikut meninggalkan Farrel.

"Kok gue yang disalahin sih? Punya kembaran 2 nggak ada yang bener semua," gerutu Farrel kemudian pergi dengan beribu-ribu sumpah serapah yang ia lontarkan pada kembarannya. Terutama Rachel.

Bad Girl vs Cold Ketos [Sudah Terbit] Where stories live. Discover now