BGCK-BAGIAN 26

85K 2.7K 60
                                    

"Ra gimana dong, masa iya gue harus jadian ama Kak Deren, ntar kalo dianya nggak mau gimana? Dimana harga diri gue sebagai cewek Ra ya Allah."

Suara heboh sedari tadi keluar dari mulut Rika, bagaimana tidak. Gara-gara dare dari Angkasa, dirinya harus pusing memikirkan apa dan bagaimana caranya ia agar bisa menjadikan Deren pacarnya. Kenapa Deren? Karena orang yang Rika suka adalah Deren, ya awalnya tidak terlalu sih, hanya sebatas mengagumi. Namun gara-gara pojokan Rachel yang tanpa henti, membuat rasa kagum itu berubah perlahan menjadi rasa suka.

"Ya kenapa harus tanya ke gue? Gue juga nggak tau kali Rik, harusnya lo itu mikir, gimana caranya sekarang," balas Rachel.

"Terus gunanya gue punya sahabat apa dong, kalo gue nya disuruh mikir sendiri," sinis Rika.

"Ya buat ngetawain penderitaan elo lah," balas Rachel yang diakhiri gelak tawa.

"Dasar lo ya, emang bener-bener temen nggak tau diri, aku jijik sama kamu mas, aku benci," ucap Rika dengan nada alay diakhir kalimatnya. Terlebih saat dirinya menggunakan kata aku-kamu, membuat kesan menjijikkan semakin menjadi-jadi.

"Alah gini-gini lo juga nggak mau kan jauh-jauh dari gue," ledek Rachel.

"Tau aja lu dasar demit," ucap Rika yang kemudian berhambur kedalam pelukan sahabat terlaknatnya itu.

Berhubung kelas sedang jam kosong, jadi mereka bebas melakukan apa saja. Tak jarang dari mereka yang berkeliaran mengelilingi kelas. Meskipun begitu, tidak ada yang keluar kelas. Kecuali untuk membuang sampah ataupun izin ke kamar mandi. Mereka lebih memilih asyik bermain dikelas, entah itu bergosip ria. Berselfie, ataupun tidur berjamaah di belakang kelas.

"Jadi sekarang, rencana lo apa?" Tanya Rachel.

"Ya gue nggak tau lah. Makanya gue nanya ke elo ogeb," balas Rika dengan nada gregetan.

"Gimana kalau lo ajak Kak Deren makan bareng. Atau nggak, lo minta tebengan pulang bareng gitu, kan lumayan buat PDKT," saran Rachel.

"Nanti kalau dia sadar gimana?" Tanya Rika khawatir.

"Sadar gimana?" Tanya Rachel.

"Gimana nanti kalau misalnya dia sadar, kalau orang yang gue suka itu dia?" Balas Rika balik bertanya.

"Ya itu resikonya lah, kan dia tau apa dare yang dikasih Kak Angkasa buat lo," kata Rachel.

"Ya iya sih, tapi lo tau sendiri kan kalo Kak Deren itu sukanya sama elo, bukan sama gue," ucap Rachel.

"Tapi lo juga tau kan kalau gue sukanya sama Kak Bima, bukan Kak Deren," balas Rachel dengan mengikuti gaya bicara Rika.

"Ish elo mah," kesal Rika yang kemudian membuang wajah dari Rachel.

"Ya terus gimana dong Rika sayang? Gimana kalo elo udah nggak usah ngeladenin ini dare, lo jalanin hari kaya biasa aja. Dari pada lo-nya yang setres, gue juga bakalan ikut stres," final Rachel.

"Ya nggak bisa dong, dare tetaplah dare," ucap Rika dengan nada rendahnya.

"TERUS LO PENGENNYA GIMANA ANJENG?!!"

Hening.

"Ngapain kalian? Pengen gue bacok ha?" Sinis Rachel. Pasalnya, kelas yang tadinya ramai mendadak jadi hening hanya karena satu teriakan Rachel yang ngegas karena kesal itu.

"Salah elo juga kenapa malah teriak ngegas gitu?" Sahut Rika tanpa wajah tak bersalahnya.

"Ini salah elo onta, coba kalau lo nggak bikin gue darah tinggi, nggak bakalan gue ngegas," ucap Rachel.

Bad Girl vs Cold Ketos [Sudah Terbit] Where stories live. Discover now