BGCK-BAGIAN 19

86.4K 2.8K 80
                                    

"HWA NGGAK MAU!! AKU NGGAK MAU IKUT KAK BIMA!! KAK BIMA HAJAT HWAAA!!"

Terus dan terus, Rachel selalu saja melontarkan teriakan menggelegar yang bisa membuat gendang telinga Bima pecah kapan saja, apabila ia tidak menutup telinganya menggunakan earphone. Itu saja tidak berpengaruh sama sekali.

"Lo diem bisa nggak? Gue nggak mau mutilasi lo!" kesal Bima yang justru semakin membuat Rachel memberontak.

"SIAPAPUN TOLONGIN RARA... RARA NGGAK MAU DIHUKUM!! TOLONGIN RARA MAU DIMUTILASI SAMA KETOS GALAK NAN DINGIN HWAA!!"

"Aduhh!! Apa-apaan ini? Kenapa Rachel sampe teriak-teriak gini? Mengganggu ketenangan kelas lain, Bima! Kamu apakan dia?" tegur salah seorang guru.

"Gapapa Pak. Dia hanya melanggar peraturan saja. Maka dari itu, saya mau kasih dia hukuman," kata Bima seadanya. Racel membulatkan mulutnya atas jawaban Bima barusan.

"Owh yasudah. Asal jangan sampai membuat keributan. Kasihan kelas lain, terganggu," ujar guru tadi dan langsung kembali memasuki kelas.

"Kak!! Aku nggak mau ikut Kakak!!" kesal Rachel.

Bima menatap sejenak Rachel dengan tatapan dinginnya. Detik berikutnya, ia membisikkan sesuatu pada Rachel hingga membuat sang empu terdiam.

"Gimana? Masih mau nolak gue hukum hmm?" tanya Bima sekali lagi. Rachel hanya menggelang sebagai jawaban.

Bima tersenyum dan langsung berjalan dengan menggandeng tangan Rachel menuju keruang OSIS.

🌡🌡🌡

"Itu yang disana jangan lupa dibersihin."

"Iya ini lagi dibersihin ndoro."

"Ini lo masih kotor."

"Sabar, yang kerja cuma satu orang."

"Yaudah buruan."

"Sabar anjeng!!"

Begitulah, sedari tadi hanya perdebatan yang tercipta antara Bima dan Rachel. Saat ini, diruang OSIS mereka berada. Dengan Rachel yang tengah membersihkan ruangan, dan juga Bima yang tengah menyantap kacang diatas meja rapat.

"Makanya, kalau nggak mau dihukum jangan ngelanggar peraturan," kata Bima sembari melemparkan kulit kacang kearah Rachel.

"Ish!! Ya kan kelas gue kosong. Nggak dikasih tugas juga. Daripada gue gabut dikelas, mending gue pergi ke kantin. Makan, lebih berfaedah," ujar Rachel balik melempar Bima menggunakan kulit kacang yang tadi dilemparkan kearahnya.

"Lo kan masih jadi babu gue," kata Bima dingin.

"La teros?" tanya Rachel.

"Gue mau lo nanti beliin gue makanan ke kantin," kata Bima.

"Aku ora sudi," ketus Rachel menggunakan bahasa Jawa kasar.

"Maksudnya?" tanya Bima tak paham.

"Ogah, gue nggak mau! Punya kaki tangan tuh digunain," kata Rachel.

"Kaki tangan gue kan elo," balas Bima sesantai mungkin.

Rachel hanya memutar bola matanya malas dan lebih memilih melanjutkan aktivitas mengepelnya tanpa ada niat ingin membalas ucapan Bima barusan.

Bad Girl vs Cold Ketos [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang