BGCK-BAGIAN 23

87.6K 2.7K 111
                                    

"DEMI AKANG-AKANG YANG SUKA MANCING DI EMPANG!! MATA GUE TERNODAI!!!"

Suara menggelegar membuat Bima dan Rachel spontan langsung menjaga jarak, Rachel terlihat layaknya orang yang tertangkap basah selingkuh. Sedangkan Bima, ia bersikap biasa saja dengan masih memasang tampang dinginnya.

"Lo ngapain Rachel Kak? Wah lo parah, lo mau merkosain temen gue ya? Ngaku lo!!" Tuduh Rika tidak-tidak. Yap! Orang tadi adalah Rika. Siapa lagi kalau bukan dia.

"Lambemu nek ngomong!!" Cibir Rachel.

"Alah sok Jawa lo, bahasa Indonesia aja masih remidi," sindir Rika.

"Gigi lo gepeng, gue bahasa Indonesia selalu tinggi ya. Nggak kaya elo," kata Rachel tak terima.

"Lo ngapain kesini?" Tanya Bima sinis. Kedua gadis yang sedang adu mulut tadi spontan langsung berhenti dari kegiatan tidak berfaedahnya itu.

"Jenguk Rachel lah kak, tadi ada yang ngomong. Katanya Rachel kena bola, untung nggak pecah tu kepala," ucap Rika.

"Sekate-kate lo kalo ngomong," kata Rachel dengan wajah kesalnya.

"Eh Ra, nih ya. Lo itu santuy dikit bisa nggak sih? Kaya abis sarapan gas elpiji aja lo, bawaannya ngegas mulu. Inget ini kata-kata, kalau Tuhan bersama dengan orang-orang yang santuy," ucap Rika panjang lebar.

"Ngegaya lo," cibirnya.

"Eh btwe kakak ngapain kesini? Wah lo mau macem-macem ya sama si Rara?" Tuduh Rika meski nyatanya iya.

"Enak banget kalo ngomong, gue disini karna nungguin tu anak sadar. Tidur udah kaya mati suri," ucap Bima.

"Kan Rara nggak nyuruh Kak Bima buat nungguin," bela Rachel.

"Harusnya lo berterima kasih karna udah gue tolongin, mana badan lo berat banget lagi," ucap Bima yang spontan membuat Rachel mengerucutkan bibirnya.

"Makasih," ucap Rachel dengan senyum yang benar-benar dipaksakan.

"Nggak ikhlas mending nggak usah," kata Bima kesal.

"Udah sih kalian ini ngapain coba? Lo udah sembuh kan Ra? Mending kita balik ke kelas deh, habis ini ada ulangan kimia," kata Rika.

"Lo aja deh, gue ntar gampang bisa ikut ulangan susulan," balas Rachel.

"Weh jangan dong. Ntar gue nggak ada yang ngasih contekan, udah lah lo mah gitu sukanya. Lagian lo disini juga numpang tidur doang kan," kata Rika sembari menarik pergelangan tangan Rachel keluar dari UKS.

"Iya-iya sabar dong. Yaudah gue ke kelas dulu kak, makasih udah jagain," ucap Rachel. Bima hanya menjawab itu dengan deheman.

"A elah lu dasar upil kecoa. Nggak bisa banget liat sahabatnya seneng," kata Rachel kesal begitu mereka berjalan menuju kelas.

"Abis itu si Bima main nyosor mulu. Untung cuma dicium lo, coba kalo ampe di cupang. Langsung gempar se sekolahan," kesal Rika.

"Santuy dong itu omongan, pelan-pelan dikit elah. Iya tau, lagian gue tadi juga takut pas digituin," ucap Rachel.

"Takut apa anjeng, orang tadi lo nikmatin," omel Rika. Rachel hanya melemparkan cengiran kudanya.

"Lo udah berapa kali digituin ha?" Tanyanya.

"Baru tiga kali kalo nggak salah," balas Rachel dengan jari telunjuk ditempelkan di dagu seolah sedang berfikir.

"Lo gilak sumpah Ra, wah parah lo sama si ketos sableng itu. Belum apa-apa aja dia udah berani nyium lo kaya tadi, kalo udah pacaran gimana? Bisa-bisa belum sampe sehari pacaran udah ilang tuh perawan lo diambil dia," kata Rika panjang lebar.

"Gilak lo kalo ngomong kelewatan banget ya. Ya lo doa yang baik-baik lah, jangan malah ngomong kaya gitu," kesal Rachel.

"Ya abisan Ra, Kak Bima itu kalo sama lo malah jadi cowok sange tau nggak. Malah ntar jadinya ketos dingin + sange," ucap Rika.

"Ya berdoa aja lah dia nggak kaya gitu ke semua cewek," kata Rachel.

"Lagian gue heran deh sama Bima, apa sih yang di liat dari lo? Perasaan tu badan lo kaya papan reklame deh. Lurus rata," ucap Rika meremehkan.

"Iya, gue mah apa atuh. Kalo dibandingin ama yang laen jelas beda jauh, ibarat kue tart sama rempah-rempah rengginang," kata Rachel sembari memutar bola matanya malas.

"Lagian ya, yang lurus rata gini tuh nggak mancing maksiat you know, nggak kaya mereka yang gede atas bawah. Pemancing maksiat," lanjutnya dengan nada lebih bangga.

"Alah moncong lo, lo nggak gede atas bawah aja si Bima udah napsuan sama lo. Gimana kalo sampe gede atas bawah, udah punya anak berapa lo?" Kata Rika.

"Dasar temen bangsat tercinta deh kamu itu ya," ucap Rachel sembari mencubit pipi cubby Rika sebelum dirinya pergi mendahului sahabat nya yang sedang sensian itu.

"Woy Rachel setan lo ya dasar!!" Teriak Rika yang kemudian berlari menyusul Rachel.

"Eh Ra btwe mau tanya dong," kata Rika dengan nada dibuat sok imut.

"Apaan?" Tanya Rachel.

"Lo tadi diapain sama kepsek?" Tanya Rika.

"Dinasehatin lah," balas Rachel malas.

Rika hanya manggut-manggut.

Mereka berdua melanjutkan perjalanan mereka menuju kelas, namun belum sampai mereka menaiki tangga menuju kelas. Mereka berpapasan dengan Angkasa.

"Hai Ra? Darimana?" Sapanya hangat.

"Dari UKS Kak," balas Rachel tak bersemangat.

"Lo sakit?" Tanya Angkasa sembari menyentuh kening Rachel.

"Badan lo nggak panas kok," ucapnya.

"Tadi kepala gue habis kena bola kak, terus pingsan. Dibawa ke UKS akhirnya," balas Rachel.

"Loh kok bisa sih? Kamu pasti pas jalan nggak liat-liat ya? Duh.. Kasian banget, lain kali hati-hati dong, kalo gini yang khawatir siapa? Aku juga kan," ucap Angkasa yang justru malah terdengar risih ditelinga Rachel.

"Iya kak," balas Rachel alakadarnya.

"Kak Angkasa darimana mau kemana?" Tanya Rika.

"Oh ini gue dari kamar mandi, mau ke kelas," balas Angkasa.

"Loh, bukannya di deket kelas Kakak ada kamar mandinya ya?" Tanya Rika lagi.

"Sengaja biar lebih jauh, sekalian biar bisa ketemu sama Rachel," ucap Angkasa sembari mengedipkan sebelah matanya pada Rachel.

Rachel yang sudah mulai risih sekaligus merasa tidak enak dengan Rika, akhirnya ia memutuskan untuk pamit pada Angkasa.

"Kak kita duluan ya? Soalnya ada ulangan," pamitnya.

"Iya, semangat ngerjainnya adik manis," ucap Angkasa yang hanya dibalas anggukan singkat dari Rachel.

"Duluan kak," kata Rika.

"Hati-hati," balasnya.

Rika dan Rachel kembali melanjutkan perjalanan mereka dengan keheningan.

"Gue rasa kak Angkasa suka deh Ra sama lo," kata Rika memecah keheningan.

"Bodo amat kalo gue mah, sekalinya Bima yaudah Bima," balas Rachel.

"Somplak lo, malah milih yang sange," kata Rika.

"Menurut lo Angkasa nggak? Dari tatapannya juga udah keliatan kali Rik," ucap Rachel yang kemudian berjalan mendahului Rika.

"Dasar ya tu anak, moody-an banget heran," gumam Rika sembari geleng-geleng kepala.








TBC!!!

Double update, ada yang mau triple update?
Tunggu yaa :v
Jangan lupa vote dan comment gaesss...

Warning!!!
Typo dimana-mana!!

Bad Girl vs Cold Ketos [Sudah Terbit] Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu