Bagian 33. Awal Baru

996 187 50
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Fero melangkah ringan menuju ruangan Dae. Kedua tangannya sibuk membawa buket bunga dan parsel buah untuk cewek itu. Daera sudah bangun dari komanya sejak dua bulan lalu, dan membuat hari Fero kembali cerah seperti dulu. Sepanjang langkahnya, cowok tinggi ini bahkan tak bisa menahan senyum yang terus mendesak keluar ketika memikirkan tentang Daera.

Fero selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi Daera ketika tak ada kegiatan di sekolah. Entah itu bersama Dafa, Dika, Keenan, atau Yoga. Tapi seringnya dia pergi sendiri, karena Dafa biasanya akan mengajak Airin, dan Yoga akan bersama Jihan jika ingin ke sini.

Meski beberapa waktu belakangan, Fero merasa hubungannya dengan mereka sedikit merenggang, tapi sekarang ia bisa lega karena persoalan mereka telah selesai. Perebutan 'Harta, Tahta, Daera' sudah tidak lagi ada.

Mereka sudah menemukan jalannya masing masing.

Dafa kini sedang dalam masa pendekatan dengan Airin, sabahat Daera. Jihan dan Yoga akhirnya resmi jadian setelah sekian lama saling malu malu. Dan Keenan yang tanpa disangka ternyata sudah ganti pacar dua kali dalam kurun waktu lima bulan ini.

Untuk Dika sendiri, katanya sedang dekat dengan Yuju dan Shasha. Atau entah siapa, Fero tidak tahu lebih jelasnya. Menurutnya, Dika lebih tertutup soal hubungannya semenjak cintanya pada Daera bertepuk sebelah tangan karena cewek itu lebih memilih Wonu.

Ah, ngomong ngomong soal Wonu, Fero juga kurang tahu kabarnya sekarang. Terakhir mereka bertemu yaitu saat Wonu datang untuk memberitahu bahwa ada seseorang yang mau mendonorkan hatinya untuk Daera. Dan Fero kaget kala tahu bahwa pendonor itu adalah Serena, tunangan Wonu.

Pintu dibuka, dan disana ada Dae yang masih fokus pada hapenya hingga tak sadar bahwa Fero sudah datang. Tangan kirinya bergerak memainkan benda pipih itu dengan lincah.

"Knock knock! Is it my girl's room?", Fero mengetuk daun pintu yang terbuka itu, sengaja mengeraskan suaranya agar Daera menoleh.

Dan benar, cewek yang sedang bersandar rendah di bantal itu langsung mengalihkan pandangannya kepada Fero. Senyum Dae masih secerah biasanya, walau tak bisa dipungkiri bahwa beberapa memar di sekitar wajahnya tampak menyakitkan sampai membuat Dae berkedut ketika menarik senyum.

"Pulang awal?", tanya Dae sambil melirik jam dinding.

Fero hanya mengangguk seadanya. Dia mendekat dan meletakkan bawaannya di meja. Cowok tinggi ini menyempatkan untuk mengacak ringan rambut Dae sebelum akhirnya duduk di pinggiran ranjang.

"Bunda mana?",

"Bunda baru aja pulang, terus nanti gantian jaga sama Airin"

Mata Fero terus memandangi Dae yang sedari tadi tak lepas dari hapenya. Cewek itu nampak sedang menggeser-geser layar, seperti melihat lihat foto di galerinya. Fero juga tidak tahu apa yang dilihat Daera.

Adorably || Wonwoo & Joy ✔✔Where stories live. Discover now