Bagian 6. Nggak Rela

2.1K 380 54
                                    

"Dik, ini lo beneran mau nganter gue?" Dae melirik Dika yang berjalan di sampingnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dik, ini lo beneran mau nganter gue?" Dae melirik Dika yang berjalan di sampingnya.

"Beneran lah. Kenapa? Lo ngga mau?"

"Bu―bukan gitu.. Kan aneh banget tiba-tiba lo mau nganterin gue, sedangkan setahu gue kita ngga seakrab itu" kata Dae sambil meringis merasa canggung.

Dika malah terkekeh. Cowok berkaca mata itu malah beralih menatap Dae. "Makan yuk?".

"Hng?" Dae mengangkat alis bingung.

"Gue belum sarapan. Kita mampir makan dulu ya?" Dika berjalan lebih dulu menuju mobilnya tanpa mendengar jawaban Dae.

Dae terbelalak tak percaya. Bagaimana bisa itu cowok sebegitu percaya diri mengajaknya makan bareng, padahal mereka nggak akrab akrab banget?!. Kesambet ya tuh cowok?!.

Dae jadi ingat Wonu. Cowok itu selalu malu-malu gemes, bukan seperti Dika. Di saat seperti ini Dae berharap bahwa orang yang mengajaknya makan berdua adalah Wonu. Pasti lebih menyenangkan kalau sepanjang jalan bisa ngomong santai dengan Wonu.

Dae masih melamun membayangkan Wonu sampai klakson mobil silver itu mengagetkannya. Dika sudah siap.

"Yuk?" Dika membuka kaca mobil dan memberi isyarat agar Dae cepat masuk ke dalam.

"Ha? I―iya" sahut Dae kemudian berjalan terburu menghampiri Dika.

"Lo suka apa?"

"Hah?!" Dae terkejut saat diberi pertanyaan mendadak seperti itu. Ini maksudnya Dika apasih?.

Dika yang melihat wajah Dae sudah memerah langsung tertawa kencang.

"Maksud gue, lo suka makan apa?" Dika menjelaskan.

"Gue suka semua kok, asal bukan kayu sama batu" ujar Dae asal.

Dika mengelus dagu nya nampak berpikir. "Kalo gitu... Sama gue suka?".

"Hah?! Gimana gimana?!!" Dae membelalak.

"Bercanda kali.. Ngga usah merah gitu dong" Dika menyeringai puas.

Dae yang merasa malu langsung menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan. Sumpah deh ya! Apa semua cowok selalu se―ngeselin ini?!.

"Lo tau, kepiting?" tanyanya tiba-tiba.

"Tau?"

"Kepiting kalo kena pisau jadi apa?". Lah ternyata ngajak tebak-tebakan.

"Apa?", Dae benar benar tidak tau.

"Kepotong! Hahaha".

"ih apaan sih", Dae lalu ikut tertawa geli.

Setelah itu suara tawa Dika mengisi perjalanan mereka. Dae juga tak menyangka Dika bisa lawak juga. Tapi ini ngga lucu, efek becandanya bahaya. Kalau Dae kebiasaan terus baper beneran gimana?. Padahal Dae baru mau mepet si ketua kedisiplinan yang gemesin itu.

Adorably || Wonwoo & Joy ✔✔Where stories live. Discover now