Bagian 15. Serangan Dadakan

1.5K 295 42
                                    

"Masuk" ajak Fero sambil melepas sepatunya lalu berganti memakai sandal yang khusus untuk didalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masuk" ajak Fero sambil melepas sepatunya lalu berganti memakai sandal yang khusus untuk didalam rumah.
"Lo pake yang itu aja. Semoga cukup deh, soalnya itu punya Bi Sumi". Fero menunjuk satu sandal berwarna ungu diatas rak.

"Cukup kok" Dae mengangguk lalu melepas sepatunya dan mengikuti Fero memasuki rumah besar miliknya.

Dae mengekori sang tuan rumah menuju ruang tamu sambil setia memegangi plastik berisi alkohol, obat merah dan plaster luka yang akan digunakan untuk mengobati luka Fero. Dae sempat celingukan melihat isi rumah bergaya modern ini. Dan entah kenapa terasa sangat hening dan dingin, berbeda sekali dengan rumah Dae yang rame dan hangat. Dindingnya hanya dihiasi foto formal keluarga Fero berukuran besar dan beberapa lukisan yang Dae yakin harganya setara dengan mobil milik Daera.

Setelah pamit mandi Fero benar benar meninggalkan Dae sendirian di ruang tamu luas itu. Dae meletakkan plastik itu di atas meja kaca yang ada tepat didepannya. Banyak sekali pertanyaan yang melintas dikepala Dae tentang kenapa rumah sebagus ini tidak memiliki kehangatan dan kenapa Fero nampak tengil suka minta gratisan padahal dia anak orang kaya. Ah tapi rasanya tidak enak kalau tanya hal sepribadi itu.

Tak lama kemudian Fero muncul setelah mandi dan berganti pakaian. Jujur saja sebagai wanita tulen dan punya hobi fangirling, Dae jadi punya banyak fantasi tentang cowok. Apalagi wajah wajah seperti Fero itu ada diatas standar dan masuk ke tipe idealnya, Fero juga punya tubuh atletis dan kepintaran melebihi Daera, tentu jadi poin tambahan tersendiri. Dan saat melihat Fero mengenakan kaos oblong putih dan celana hitam selutut, entah kenapa Dae jadi merasa tersipu.

Lee Seung Gi siapa?

Oh Sehun siapa?

Jung Jaehyun siapa?

Wonu Juandra siapaaa?

Eh, benar juga. Dae baru saja melupakan Wonu. Dae cepat cepat bergidik dan menepuk pipinya berulang kali sampai dia sadar bahwa dihatinya hanya akan ada Wonu Juandra seorang.

"Luka gue berdarah lagi masa" Fero mengadu sambil menunjuk ujung bibirnya yang terluka setelah dirinya duduk di sebelah Daera.

"Sengaja lo berdarahin ya biar gue obatin?" tuding Daera sambil memicingkan mata.

Fero yang dituduh tidak benar langsung melotot kesal. "Nggak ada manfaatnya buat gue njir! Sini dah, gue obatin sendiri aja!" Fero ikut sewot.

Dae membiarkan Fero mengambil obatnya dan hanya melihat saja bagaimana cowok ini akan mengobati lukanya sendiri. Seketika Dae langsung terkikik sendiri. Obat merahnya malah blepotan kemana mana.

"Nggak usah ketawa!" ujar Fero

Dae mendecih meremehkan, lalu dia memiringkan arah duduknya agar bisa dengan nyaman memposisikan tubuhnya untuk mengobati cowok absurd ini.

"Sini gue aja" kata Daera mengambil kapas yang dipakai Fero dan langsung membuangnya.

Dae mengambil alih plastik berisi obat itu. Dengan cekatan dia mengeluarkan dan menata obat-obatan yang akan dipakainya.
Melihat Fero yang nampak mulai cemas membuat Dae gemas dan berusaha menahan tawanya.

Adorably || Wonwoo & Joy ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang