Bagian 8. Kirana? Kirani?

1.6K 357 28
                                    

"Kamu lagi kamu lagi!", suara berat Pak Teguh menyambut kedatangan Dae dan Yisu―si tersangka pembuat keributan dihari terakhir sekolah semester ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu lagi kamu lagi!", suara berat Pak Teguh menyambut kedatangan Dae dan Yisu―si tersangka pembuat keributan dihari terakhir sekolah semester ini. "Nggak bosen apa ketemu saya terus?! Saya aja bosen!"

"Bosen, Pak.."

"HEH!"

"Maaf Pak" Dae seketika ciut.

Guru berkumis ini menghela napas lelah, tiap hari ada saja laporan mengenai Daera. Entah itu terlambat, pelanggaran aturan berpakaian, berantem dengan siswa lain, bahkan paling parah, Daera pernah ketahuan ngecat rambut di sekolah. Pak Teguh sampai emosi sekali.

"Loh.. Kok ada kamu Yisu?" Pak Teguh bertanya memastikan. "Wah.. pasti Daera yang nyerang duluan kan?" tuduh Pak Teguh sepihak.

"Iya Pak, dia jambak saya" adu Yisu lirih.

"Mulut dia nih Pak! Kayak nggak pernah disekolahin!" Dae yang merasa dikambing-hitamkan tidak terima.

Yisu malah pasang wajah tak berdosanya. Seperti sedang menjaga nama baik karena dirinya adalah duta wisata yang mewakili sekolah ini. Tidak lucu kalau duta wisata tapi hobinya nyari gara-gara.

Dae kesal sekali. Perutnya yang sudah sakit dari tadi ditambah sikap sok manis Yisu―membuatnya ingin meledak saat ini juga.

"Besok itu sudah liburan. Kenapa kalian malah bikin keributan begini?! " Pak Teguh memijat pelipisnya yang merasa pening.

Dae dan Yisu sama-sama menundukkan kepala.

"Ayo saling minta maaf" ujar Pak Teguh yang langsung membuat kedua cewek itu membelalak. "Ayo cepet!".

"Harus banget pak saya minta maaf sama dia?!" Dae jelas tidak mau lah.

"Iya, Daera!"

"Saya nggak mau! Harusnya dia yang minta maaf sama saya dan Won―"

"Cepat minta maaf!"

Dae memejamkan matanya menahan kesal, lalu melirik ke arah Yisu dengan malas, "S―sorry!" katanya sambil meninju pelan bahu kakak kelas nya itu.

Yisu mendecih, tau kalau Dae tidak benar-benar minta maaf padanya. "Maaf ya" ujar Yisu dengan manis supaya Pak Teguh tidak curiga.

"Karena kalian sama-sama saya anggap bersalah. Kalian akan dapat hukuman masing-masing." kata Pak Teguh sambil menyerahkan surat peringatan kepada keduanya. "Daera, kamu akan ikut menyapu sekolah dari gerbang barat sampai lapangan basket. Silahkan hadir minimal tiga kali seminggu.  Paham?".

Dae rasanya ingin menangis saja sekarang. Liburan berharganya harus dikorbankan untuk jadi tukang sapu di sekolahan. Astaga!.

"Iya Pak" jawab Dae lirih.

Pak Teguh mengangguk puas. "Untuk Yisu. Berhubung kamu sudah kelas dua belas. Hukuman akan bapak berikan saat kamu sudah masuk sekolah, kamu akan membantu menyirami tanaman hias di sekitar ruang guru. Gunakan waktu liburan untuk belajar persiapan ujian. Paham?".

Adorably || Wonwoo & Joy ✔✔Where stories live. Discover now