Bagian 23. Ketika Buaya Jatuh Cinta

1.1K 207 26
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kak Fero duluan ya~" pamit salah seorang adik kelas yang tak sengaja berpapasan dengan cowok tengil bertubuh tinggi ini.

"Ah iya, hati hati ya!" sebuah respon yang sudah bisa diharapkan dari seorang Fero Bimana.

Cowok itu menyeringai jahil dan melanjutkan langkahnya. Sambil bersiul ringan, dia membuka aplikasi whatsapp nya dan melihat rentetan pesan masuk yang sebagian besar adalah chat grup atau para degemnya. Merasa bosan, Fero berinisiatif membalas semua pesan itu. Dan kebetulan ia teringat satu nama adik kelas, tanpa basa basi ia langsung meneleponnya. Buat apa? tentu saja untuk tebar pesona!.

"Halo dedek Luna~ . Iya nih baru mau pulang, abis basket kesorean jadinya. Kamu gimana? Udah pulang? Kalau belum kakak bisa jemput kamu kok", kata Fero girang.

"Oh masih di perpus? Oke pulang bareng aja sekalian. Hng? Ngerepotin? Ah kamu itu.. kayak sama siapa aja.. Tunggu bentar ya ini mau otw ke―"

Semua kata-kata Fero seakan meluap. Ia terdiam membiarkan orang di seberang teleponnya berbicara sendiri. Fero tidak fokus, matanya menangkap sosok cewek familiar sedang duduk sendiri di halte bus jam segini. Dan entah ya, kekuatan apa yang dipunyai cewek itu sampai sampai Fero linglung dan tanpa sadar senyum samar mulai terbit dari bibirnya.

Fero langsung mengerjap dan menepuk pipinya untuk menyadarkan dirinya dari pesona luar biasa cewek itu. Fero beralih pada teleponnya.

"Lun.. emm gue tadi cuma bercanda. Gue udah pulang hehe", suaranya bisa saja untuk Luna, tapi matanya tak bisa lepas menatapi cewek berambut pendek yang jauh di halte sana.

Walau degemnya mendecak sebal di seberang sana, namun anehnya Fero malah tersenyum salah tingkah. Dan tepat setelah telepon dimatikan, cowok yang masih memakai pakaian basket nya ini langsung melangkah menemui cewek itu.

Entah, sepanjang langkahnya Fero merasa ringan dan jantungnya terlalu keras berdebar hingga membuatnya meringis saking semangatnya.

Tinggal beberapa langkah lagi, namun Fero memutuskan berhenti dan mengurungkan niatnya untuk menjajari cewek itu ketika tiba-tiba dia menerima telepon dari seseorang yang Fero yakin adalah Wonu.

Tidak sepertinya biasanya, raut wajah cewek fangirl itu tampak murung dan terlihat kecewa. Tapi ajaibnya dia tetap memaksakan senyumnya sepanjang dia bertelepon. Fero sampai bertanya dalam hati, apa dia memang selalu menyembunyikan kecewanya dengan sebuah senyuman?.

Fero ingin mendekat, tapi seketika terhenti saat mengingat kejadian di rumahnya beberapa waktu yang lalu. Apa cewek itu sudah memaafkan nya?. Fero mendesah frustrasi. Tapi ia juga harus meluruskan masalah itu hingga hubungannya dengan Dae benar benar kembali seperti dulu.

"Kenapa belum pulang?", tanya Fero dari jauh dan untungnya bisa di dengar oleh Dae. Cewek itu nampak kaget melihat Fero, ah apakah masih canggung?.

Adorably || Wonwoo & Joy ✔✔Where stories live. Discover now