Bagian 30. Behind The Page

977 197 41
                                    

(monggo di setel)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(monggo di setel)

.
.

"Wonu, saya ngga pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya..",

"Maaf?"

"Tapi.. hiks.. tapi demi Rena, saya―", Abimana tiba-tiba berlutut di depan Wonu. "―saya mohon.. hiks.. bertahanlah bersama Rena.."

"Om, tolong jangan begini!", Wonu membantu Abimana agar kembali berdiri.

Papa Serena itu masih terisak dengan kesedihannya. Sedangkan Wonu, ia bingung tak tahu harus bagaimana.

Abimana memegang erat kedua bahu Wonu, "Rena sekarat, Won.. Dan saya sebagai Papa nya nggak bisa berbuat apa apa untuk membuat dia bahagiaa..bantu saya Won...".

Wonu kelu, haruskah situasinya berubah begini?. Wonu punya Daera, tapi juga tak bisa lepas ikatan dari Serena. Dia ingin mereka berdua tetap ada di hidupnya dengan peran masing masing. Wonu tak ingin kehilangan salah satu diantara mereka.

Lalu sekarang, ia harus terjebak pada keputusan sulit. Bertahan dengan hubungannya bersama Daera, atau mengambil kesempatan untuk membalas semua hutang budi nya pada Serena?.

"Om.. Sa―saya.." , entah apa yang membawa Wonu tiba-tiba melirik ke ruangan tempat Serena berbaring. Dan seketika rasa sesak menderanya kala melihat Serena merintih kesakitan dalam tidurnya.

"..saya akan ngasih semuanya.. apa pun yang kamu mau!", suara Abimana makin meninggi. "KAMU HARUS MENEPATI JANJI KAMU WON! KAMU AKAN MENIKAH DENGAN RENA! ".

Wonu sedikit bergetar, "Saya.... Nggak bisa, Om. Saya.. Nggak cinta, Rena.. ", Wonu segera berbalik, pergi meninggalkan Papa Serena .

Cowok itu berlari keluar rumah sakit. Matanya menggenang air yang sebentar lagi akan turun membasahi pipinya. Dia meruntuki diri sendiri, kenapa hidupnya bisa sesulit ini?!. Kenapa dia tidak bisa menentukan kebahagiaannya sendiri!!.

Dia butuh bernapas, butuh melihat dunia dengan matanya sendiri. Dia ingin bergerak tanpa remote dari orang tuanya.

Dia tidak ingin ke Inggris. Dia tidak ingin dijodohkan. Dia.. tidak ingin pergi dari Daera..

Sampainya di basement, di depan mobilnya Wonu berjongkok menenggelamkan wajahnya yang kini sudah merah akibat menangis sesak. Harusnya tidak begini.. Dia harusnya tidak boleh menangis.

Tiba-tiba dia mendengar suara hangat familiar memanggil namanya. Wonu mendongak, dia makin kencang terisak saat melihat Maminya berdiri tepat di depannya. Wajah Maminya sedih, matanya ikut berkaca kaca melihat Wonu seperti ini.

"Mami... ". Wonu memanggil serak.

Kemudian seulur tangan itu diterima Wonu, dia langsung memeluk Maminya. Dia makin tersedu di dekapan hangat itu.

Adorably || Wonwoo & Joy ✔✔Where stories live. Discover now