✓TURNAMEN

28.1K 1.4K 99
                                    

Sering meluangkan untuk membuatnya senang, tapi yang diharapkan tidak pernah tau diri.-REYRA'18

🍁-Happy Reading-🍁

Rachel mengenakan kaos putih selengan yang dilapisi cardigan dongkernya. Untuk kali ini ia biarkan rambutnya tergerai. Sesekali Rachel melirik handphonenya menunggu pesan dari Alena.

Ya, Rachel akan pergi menonton turnamen dengan Alena saja. Kedua sahabatnya yang lain tidak bisa ikut, tadinya Rey sudah mengajak Rachel untuk berangkat bersama. Namun gadis itu menolak dan lebih memilih pergi dengan Alena.

"Ck, lama banget sih Alena!" ucapnya gusar, Rachel berjalan mondar-mandir di teras rumah.

Tidak lama mobil hitam berhenti di depan perkarangan rumahnya. Alena keluar dari bagian kemudi mobil dengan cengiran lebar yang memperlihatkan giginya.

Gadis itu sedikit berlari menghampiri Rachel yang sudah memasang wajah galaknya.

"Lama banget sih lo! Janjiannya jam berapa, dateng jam berapa."

Alena menggaruk tengkuknya, "Sorry Chel, tadi gue dandan dulu." balasnya.

Jawaban sahabatnya membuat Rachel membelalak, ini bukan Alena yang biasanya. Sahabatnya itu tak pernah memperhatikan penampilannya, bahkan untuk dandan.

"Tumben banget, karena Regan kan? Emang ya cinta tuh bisa merubah segalanya," cibir Rachel yang mendapat tatapan malu-malu dari Alena.

"Ayo deh berangkat, ngomong terus daritadi." Alena menarik pergelangan tangan sahabatnya, mereka melangkah mendekati mobil Alena yang masih terparkir.

Kali ini tetap Alena yang mengemudikan mobilnya, dan Rachel yang memainkan handphonenya. Mobil hitam itu melaju dengan kecepatan rata-rata membelah jalanan ibu kota.

Sebelum turnamen dimulai masing-masing anggota basket dari setiap sekolah melakukan pemanasan dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum turnamen dimulai masing-masing anggota basket dari setiap sekolah melakukan pemanasan dahulu. Rey yang memimpin pemanasan ditemani Leo juga. Untuk saat ini sekolah mereka menjadi tuan rumah.

Pemanasan telah selesai, Rey memberi strategi kepada para anggotanya. Kadang Devan menyeletuk yang memancing emosinya. Untung saja ada Marcel di sebelah yang selalu menenangkannya.

Rey terduduk di pinggir lapangan sekalian menunggu giliran tim basket sekolahnya tanding, kedua mata elangnya mengamati sekelilingnya. Tidak ada tanda-tanda gadis yang ditunggunya datang. Rey menghela nafasnya gusar, mungkin Rachel memang tidak akan datang.

Tinjuan di punggungnya membuat laki-laki itu tersentak. Rey menoleh kesamping, Regan memasang cengirannya yang tak berdosa.

"Lemes banget kapten, kenapa nih? Ceritalah," ucap Regan.

"Kepo banget lo." balasnya singkat.

Regan mendesis, kemudian tertawa sendiri. Membuat Rey yang melihat tingkah sahabatnya menjadi ngeri sendiri.

REYRA🍁 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang