✓BIMBANG

31.5K 1.4K 64
                                    

Berbeda, kini rasanya mulai berbeda. Karena Tuhan mudah membolak-balikkan hati manusia- REYRA'18

🍁-Happy Reading-🍁

Laki-laki jangkung dengan baju pramuka yang dikeluarkan merebahkan tubuhnya dengan mata yang terpejam di sofa bekas yang berada di rooftop sekolah, dengan kedua tangannya sebagai bantalan.

Hembusan angin menerpa wajah tampannya, kelopak matanya terbuka. Kedua mata elangnya menerawang langit, pikirannya berkecamuk tak menentu.

Devan, sekarang yang telah menjadi rivalnya semakin gencar mendekati Rachel, membuatnya semakin kesal dan benci.

"Rachel, cewek tomboy yang tercipta unik." lengkungan bibirnya terlihat jelas, membuat ketampanannya bertambah drastis.

Acara melamunnya terganggu dengan seragam yang penuh keringat menutupi wajahnya.

"Bangsat!" Rey mendesis, saat melihat pelakunya ia mendelik tajam.

Rey mengganti posisinya menjadi terduduk, diikuti laki-laki di hadapannya.

"Bagus ya Rey, bolos pelajarannya Bu sejarah," cibir laki-laki disampingnya yang tak mendapatkan respon apapun.

Laki-laki itu mendengus, merangkul Rey sahabatnya yang terlihat gelisah. Sebentar-sebentar terdiam dan berakhir bergelut dengan pikirannya.

"Kenapa lagi lo?"

"Gue lagi bingung sama perasaan gue akhir-akhir ini, Cel." ujar Rey yang mendapat Respon anggukan kepala. Ya, laki-laki yang berada disampingnya yaitu Marcel.

"Rachel?" tanpa perlu bertanya Marcel sudah tahu siapa gadis yang membuat perasaan sahabatnya terombang-ambing.

"Gue nggak suka liat Rachel makin deket sama Devan. Dan gue rasa akhir-akhir ini gue udah jarang ribut sama dia, Cel." ucap Rey, kedua matanya lagi-lagi terpejam sambil menikmati hembusan angin yang semakin kencang.

Marcel terkekeh, menepuk bahu sahabatnya. "Jangan diraguin lagi Rey, lo punya rasa sama Rachel."

"Tapi gue masih kurang yakin aja,"

Sebelum membalas perkataan sahabatnya, Marcel menyenderkan tubuhnya di sofa agar lebih leluasa berbicara dengan Rey.

"Dengerin gue, lo udah tinggal serumah sama Rachel selama 6 bulan lebih. Itu nggak mungkin lo nggak ada perasaan sama dia Rey, apalagi Lo udah 5 tahun kenal sama dia dan selama itu juga lo terus ribut sama dia," Marcel mengalihkan pandangannya ke objek lain.

"Pepatah benci jadi cinta emang cocok di nobatkan buat lo berdua, besok gue beliin mahkota tiga rebuan di depan SD buat lo." Tambahnya

Sontak Rey meninju bahu Marcel, lalu ikut tertawa hingga kedua matanya menyipit.

"Nyatain perasaan lo, jangan lama-lama. Kalau lo nggak mau Devan jadi sama Rachel sih," ucap Marcel setelah menghentikan tawanya.

Rey berdeham, perkara ini tidak mudah. Menyatakan perasaannya itu sangat sulit, karena selama ini Rey tidak pernah menyatakan perasaan pada perempuan. Malah sebaliknya, seperti Nanda dulu.

"Enggak mudah Cel,"

Baru kali ini Marcel menemukan laki-laki pengecut, dan parahnya si pengecut itu sahabatnya sendiri.

"Pengecut! Lo punya banyak sahabat, mereka bisa bantu lo. Jangan apa-apa ngalah mulu sama rival lo tuh," gertak Marcel yang mendapat tatapan bingung dari sahabatnya.

"Iyaiya!"

Marcel beranjak dari duduknya, memakai kembali seragamnya yang tadi basah karena keringat, sengaja tak ia kancingkan.

REYRA🍁 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang