✓HUKUMAN LAGI

46.3K 2.2K 23
                                    

🍁-Happy Reading-🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁-Happy Reading-🍁

Rachel mendribbel bola basket ditangannya. Lalu memasuki ke ring, ia lakukan berkali-kali. Semua tentang perjodohan gila masih mengiang di otaknya. Siapa laki-laki yang akan dijodohkan dengannya? Bagaimana kalau culun, gendut, jelek. Tidak bisa dibayangkan diotak kecilnya.

Memang hari ini kelas Rachel sedang melaksanakan olahraga. Karena tidak ada Pak Miko jadi hari ini olahraga bebas.

Rachel melempar bola basketnya asal, tanpa sadar bola tadi mengenai kepala seseorang.

"Arghh!" ringis seseorang. Tetapi Rachel tidak begitu memperdulikannya, ia terus berjalan menjauhi lapangan. Namun, seseorang mencekal tangannya sehingga Rachel menghentikan langkahnya.

"Udah ngelempar bola kena kepala gue, sekarang pergi seenaknya tanpa minta maaf!" cibir seseorang yang berdiri tepat dibelakang Rachel. Sepertinya Rachel mengenali suara ini.

Dengan cepat Rachel membalikkan tubuhnya, dan ternyata si cowok tengil itu yang tadi terkena lemparan bola basket Rachel.

"Nggak bocor kan kepala lo? Jadi bodo amat." Rachel bertanya dengan cueknya.

"Kepala gue emang gak bocor, tapi kepala gue jadi pusing. Lo kalo lagi kesel jangan ngelempar bola seenaknya, kalo kena guru gimana? untung kena gue kalo nggak__" Rachel menyumpel mulut Rey yang sedang mengoceh dengan kaos kaki yang tadi sempat ia lepas sebelum bermain basket.

Rey melirik mulutnya sekilas, dan bergidik jijik. Ia melempar kaos kaki Rachel asal hingga tergeletak di tanah. "Cuih...cuih! Udah gila lo ya? Kaos kaki bau gitu lo sumpelin kemulut gue! Mulut gue itu lebih mahal dari harga kaos kaki lo!" Rey mengusap bibirnya dengan kaos olahraga yang ia pakai.

"Lo kira lo aja yang pusing? Gue juga pusing, dengan adanya lo itu nambah gue pusing Reyvan Arkan Greynata! Mulut lo kan mulu cabe, siapa sih yang mau beli? Cari masalah mulu lo!" Rachel mengambil kaos kakinya yang tadi terjatuh di tanah. Rey kira harga kaos kaki itu murah, dia saja tidak mungkin beli kalau tidak dibelikan orangtuanya.

"Tapi lo duluan yang cari masalah sama gue!" balas Rey dengan tatapan tajam. Rey tidak mungkin mau kalah dengan cewek dihadapannya. Sudah hampir 5 tahun mereka sekelas, tidak ada sejarahnya Rey mengalah.

Asal kalian tau, lapangan yang tadinya sepi karena anak-anak pada kekantin sekarang ramai, memutari Rachel dan Rey yang sedang adu mulut.

"Gue yang cari masalah? Gue? Hahaha." Rachel menunjuk dirinya sendiri sambil tertawa-tawa.

"Iya. Lo duluan yang cari masalah." balas Rey mantap, diiringi tatapan aneh melihat Rachel tertawa.

REYRA🍁 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang