✓KEJUTAN

47.6K 2.5K 90
                                    

Bismillah

🍁-Happy Reading-🍁

"Bunda, Rey pulang." Reyvan melempar asal tasnya ke sofa.

Riana-Bunda Rey berjalan menghampiri anaknya dari arah dapur. Riana hanya tersenyum melihat anaknya yang belum melepaskan sepatunya tetapi masuk kedalam rumah.

"Rey, sepatunya buka dong." ucap Riana mengingatkan. Kemudian ia duduk di sofa samping Rey.

Rey menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Maaf bun, Rey lupa abisnya capek banget." Rey melepaskan kedua sepatunya.

Tangan Riana terulur mengelus rambut Rey yang berantakan. "iya. Emangnya kamu capek karena apa?" tanya Riana.

"Tadi abis pulang sekolah Rey latihan basket dulu, bun." Rey mengambil remot yang tergeletak di meja dan memencet tombol on agar televisi menyala.

Kepalanya mengangguk mendengar penjelasan dari Rey. "Kamu udah makan?" tanya Riana lagi.

Rey menggeleng pelan. "Belum bun, nggak sempet tadi." jawab Rey.

"Kamu gimana sih Rey, aktivitas kamu tuh banyak aturan di seimbangkan sama kekuatan daya tubuh kamu. Seharusnya kamu itu makan dulu sebelum latihan basket." Riana memberi nasihat kepada anaknya, namun Rey malah memeluk tubuh Riana dari samping. Anak manja.

"Siap bu dokter."

Mata Riana memandangi wajah putranya yang sekarang sudah remaja, tapi ada satu inci wajah yang menjadi pusat perhatiannya. "sudut bibir kamu kenapa?" Riana memegang sudut bibir anaknya.

"Arggh... sakit bunda," Rey mengerang kesakitan.

"Kamu berantem lagi? Kapan mau berubahnya si Rey? Bunda capek nasihatin kamu mulu." Riana memalingkan wajahnya malas melihat anaknya.

"Bunda ini Rey di tonjok sama temen sekelas Rey. Karena aku ngeganggu dia terus." Rey memegangi lengan bundanya agar mau menatapnya.

"Nah, itu kan akibatnya! makannya jangan jahil terus kamu." Riana mencubit pelan lengan atas Rey.

Memeluk bunda itu posisi paling nyaman yang Rey rasakan, matanya terpejam. Tiba-tiba rasa kantuknya datang.

"Kamu manja banget sih Rey, kamu kan udah besar." Riana terkekeh melihat reaksi Rey yang mengerucutkan bibirnya.

"Biarin. Bunda gak ke rumah sakit?" Rey melepaskan pelukannya dan duduk menghadap Riana.

"Tadi bunda udah ke rumah sakit, tapi kamu tau kan kalo hari selasa tugas bunda cuman sampai jam 2 siang." jawab Riana dengan senyuman lebar.

Riana-Bunda Rey adalah seorang dokter spesialis kandungan di salah satu rumah sakit swasta dan ayah Rey pengusaha sukses yang sudah memiliki cabang perusahaan di beberapa kota.

"Rey kangen sama bunda, bunda sibuk mulu nih apalagi kalo Rabu-Kamis pulangnya jam 9 malam, Rey kan gak bisa manja-manjaan sama bunda." inilah sifat Rey yang asli seperti anak kecil sangat manja, tapi kalau sudah di sekolah sifat badboy nya yang muncul.

"Alay banget sih Rey, udah sana mandi dulu nanti kita makan malem bareng ayah, sebentar lagi ayah pulang." Riana mendorong badan Rey menyuruhnya agar memasuki kamarnya untuk mandi.

REYRA🍁 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang