✓HUKUMAN ZT

36K 1.8K 27
                                    

Mendung belum tentu hujan. Deket belum tentu jadian, etss. - REYRA'18

🍁-Happy Reading-🍁

"Eh setan! Kita telat ege pelajarannya Ibu ZT terunyu. Gara-gara lo pada sih!" gerutu Rey. Karena terlalu bingungnya ia tanpa sadar menggigiti kukunya.

Regan melirik Rey yang berdiri disebelahnya dengan sebal. "Yeh bangsat! Malah nyalahin kita, udah tau lo juga salah," Regan menoyor kening Rey kencang.

"Salah Regan emang. Lo makannya lama banget sih. Mampus dah kita mah," ucap Leo menatap Regan kesal.

Melihat keributan kecil diantara sahabat-sahabatnya, Marcel hanya mendengus.

"Lo pada mau sampai kapan diri-diri aja disini? Ayo masuk. Siap nggak siap kita nyiapin diri kena omelan Bu ZT." cibir Marcel geregatan sekaligus tak sabar.

Pasalnya mereka berempat hanya berdiam-diam saja di depan pintu kelas, yang malah semakin mengundang siswa-siswi yang berlalu lalang penasaran.

"Lo mah nggak tau sih! Bu ZT yang unyu itu kalo ngomel panjang banget. Nggak berhenti-berhenti, untungnya dia nggak di fonis penyakit jantung. Lah coba kalo punya, pas lagi ngomelin kita terus tiba-tiba dia kejang-kejang karena serangan jantung, terus_"

Belum sempat Rey melanjutkan ceritanya yang isinya hanya ngegosipin Bu ZT, telinganya sudah dijewer oleh seseorang. Sebenarnya nama aslinya Zurmiati, karena Rey terlalu sayang kepada guru itu dia menyingkatkan menjadi Bu ZT terunyu.

Sahabatnya sudah mengode Rey untuk menengok kebelakang. Rey yang tidak mengerti hanya memasang wajah bodohnya. Ada kalanya ganteng tapi gobloknya ngelebihin orang yang nggak sekolah.

Leo mendekati Rey. Berbisik pelan Kalau ditanya dia takut atau tidak dengan orang yang berada dibelakang Rey, jawabannya pasti sangat takut. "Nengok belakang coy. Sirine bahaya!"

Rey meneguk salivanya. Membalikan tubuhnya pelan-pelan. Baru saja menengokan kepala sedikit Rey sudah dibuat kaget.

"Ibu ZT terunyu ngapain disini bu? Udah lama diri ya bu? Kasian nih saya sama ibu. Bu lepasin dong jewerannya, kalo telinga saya putus gimana tuh bu? Kasian dikit bu sama saya." Rey memelas. Padahal batinnya tertawa kencang.

"KALIAN BEREMPAT SUDAH TELAT, NGOMONGIN SAYA JUGA LAGI! MASUK KALIAN KEDALAM KELAS!" pekik Bu ZT yang sudah tersulut emosi.

Leo menyengir lebar. "Bu ZT mah guru idaman banget sih, anak telat boleh masuk." celetuk Leo.

Tanpa aba-aba tangan Bu ZT sudah bertengger manis ditelinga Leo, Bu ZT menjewer Leo. "Masih mau nyerocos lagi? Masuk cepetan!"

Mereka berempat masuk kedalam kelas dengan raut kesal. Saling mendumel tidak jelas, entah apa dumelannya Bu ZT tidak peduli. Sekarang keempat sahabat itu sudah berdiri didepan kelas bersiap mendapat omelan dari Bu ZT.

"Alasan apa yang membuat kalian telat pelajaran saya?!" tanya Bu ZT, tapi bagi mereka berempat itu bukan pertanyaan tapi malah bentakan. Duh, cogan teraniaya.

Rey menggaruk kepalanya, tiba-tiba kepalanya gatal. Dalam suasana genting masih saja dia bisa menggaruk kepala. "Tadi sarapan dulu kita bu, kalo nggak sarapan nanti nggak semangat belajarnya. Ibu pasti bakal sedih liat kita 4L 1P. Lemah, letih, lesu, lunglai dan pingsan. Pasti sanubari ibu tersentuh melihat kita kayak gitu, kan__" Rey meneguk salivanya, saat melihat Bu ZT memukul meja dengan penggaris besi. Suaranya terdengar nyaring.

Bu ZT menatap sengit Rey yang bungkam. "Saya cuma nanya alasan kamu! bukan mau mendengar cerita miris kamu. Saya tidak buka panti curhat, jadi tidak usah curhat-curhat!" ucap Bu ZT. Langsung saja kelas yang tadinya hening seketika ramai, mereka menertawakan ucapan Bu ZT dan jawaban bodoh Rey.

REYRA🍁 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang