✓MEMBINGUNGKAN

58K 3K 46
                                    

Bismillah.

Selalu ada pelangi setelah hujan. Selalu ada jalan keluar dari setiap kesedihan. - REYRA'18

****

🍁-Happy Reading-🍁

Rachel mengetuk pintu rumahnya berkali-kali namun tidak ada tanda-tanda orang yang akan membukakan pintu.

Ia menunggu sambil memainkan handphone-nya dengan kesal, tidak lama kemudian pintu terbuka dan berdiri seorang wanita paruh baya dengan senyuman lebar.

Ajeng-Mama Rachel tersenyum melihat anaknya yang sudah pulang. Tapi ada apa dengan Rachel, dia perhatikan wajahnya lesu sekali.

"Anak mama udah pulang, maafin mama ya tadi mama abis bantuin Bi Ira masak." Ajeng Merangkul bahu anaknya.

Rachel mendongak dan tersenyum. "Iya, mah."

Ajeng mengajak anaknya untuk masuk berjalan ke ruang tamu dan duduk di sofa dengan Rachel yang duduk di sampingnya.

"Rachel, kenapa sayang?" Ajeng bingung dengan wajah anaknya yang dari tadi lesu tidak bersemangat.

"Tadi ada masalah sedikit di sekolah ma." Rachel Menyenderkan kepalanya di bahu Ajeng. Ajeng dengan senang hati mengelus rambut panjang putrinya.

Ajeng mengerutkan dahinya. "masalah apa? Sampe kamu lesu gini. Mungkin kamu bisa cerita sama mama" tanya Ajeng yang dibalas gelengan sekaligus senyuman tipis Rachel.

"Ada ma, tapi gak begitu penting masalahnya." Ajeng meng'iyakan jawaban Rachel, tanda ia percaya dengan putri kesayangannya.

"Bang Regan mana ma?" tanya Rachel sedari tadi dia tidak melihat kembarannya yang menyebalkan.

Rachel memang mempunyai kembaran bernama Regan Ervano Arsta. Kelahiran mereka hanya selisih 7 menit. Karena Regan yang lahir terlebih dahulu jadi Rachel memanggilnya dengan sebutan abang. Regan juga termasuk sahabat Rey, kenapa dia bisa masuk ke geng itu? Karena Regan tampan dan juga termasuk jajaran mostwanted.

"Belum pulang. Mungkin masih main disekolah."

Anggukan kecil mewakili rasa penasaran yang sudah terjawab. "Oh, gitu."

"Yaudah, kamu ganti baju dulu habis itu makan siang!" perintah Ajeng.

Mendengar perintah mamanya Rachel langsung berdiri. Lalu berjalan ke kamarnya yang berada di lantai dua. Rumah Rachel memang tidak begitu besar hanya dua lantai tapi keharmonisan dan kesederhanaan itu yang membuat Rachel terasa sangat nyaman.

Saat membuka pintu kamar, kamarnya sudah bersih sekali padahal tadi sebelum berangkat ke sekolah kamarnya seperti kapal pecah. Pasti Bi Ira yang sudah membersihkan kamarnya.

Dengan malas Rachel melempar tas hitamnya diatas kasur. Beranjak ke meja belajarnya, membuka buku diary kesayangannya yang diberikan oleh papa sebagai hadiah ulang tahunnya. Kalau tidak salah sekitar kelas 1 SMP Rachel diberikan diary ini.

Sudah banyak tulisan tangan Rachel yang tercetak disana, lembar demi lembar terisi dengan berbagai cerita. Diary ini yang selalu menemani Rachel dan sekaligus tempat curhat kedua untuknya. Karena yang pertama adalah mama.

Rachel mengambil pulpen hitam dan menuliskan sesuatu diatas kertas putih yang belum terkena noda.

22 Oktober 2018

Apa perasaan lo ketika selalu di usik setiap hari? Kesal, dengki, emosi. Sama itu juga yang dirasain sama gue, rasanya gue mau mukulin cowok tengil itu. Gara-gara dia gue jadi banyak musuh, dan parahnya gue itu terganggu.

REYRA🍁 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang