✓TAMU BULANAN

33K 1.7K 67
                                    

Update malem² nikmat gan

🍁-Happy Reading-🍁

Setelah menginap kurang lebih 3 hari di rumah bunda, Rachel dan Rey kembali ke rumah mereka sejak tadi siang.

Rey menyesap coklat panasnya sambil duduk-duduk santai di ruang tamu. Matanya fokus dengan layar handphone-nya yang sedang menampilkan film pendek di YouTube.

"Chel, lo mau coklat panas juga nggak?" tanya Rey dari lantai bawah dengan suara yang lebih kencang agar Rachel mendengar.

Tidak ada sahutan, Rey mencoba sekali lagi. Tetap sama tidak terdengar suara Rachel, ia memilih menghampiri ke kamar.

Pintu kamar tertutup rapat, dan tidak terkunci. Rey memutar knop pintu, matanya tertuju pada gadis yang sedang meringkuk diatas kasur, langkah kakinya di percepat.

"Lo kenapa Chel?" tanyanya khawatir.

Rachel menyenderkan tubuhnya yang lemas, "Enggak apa-apa, sakit sedikit." balasnya.

"Apanya yang sakit? Dimana?" Rey menjadi kelimpungan sendiri, hal itu membuat Rachel menatapnya jengah.

"Perut gue nyeri banget,"

"Kok bisa? Jangan-jangan adek bayinya lagi main bola di dalam perut lo, calon-calon atlit ini." perkataan polos Rey mendapat jitakan dari gadis di sampingnya.

"Gue nyeri karena haid Rey, sejak kapan gue hamil. Ngaco deh,"

Laki-laki itu menanggapinya dengan kekehan. Akibat membohongi si mbak-mbak julit di swalayan Rey merasa Rachel benar-benar hamil.

"Jangan ketawa Rey! Beliin gue obat pereda nyeri haid sekarang!" teriak Rachel tak sabar, rasa nyerinya makin menjadi-jadi.

Mendapat perintah dari istrinya Rey melompat dari kasur buru-buru keluar kamar, namun tak lama ia kembali lagi menghampiri Rachel, dengan tangan yang menggaruk tengkuknya.

"Apalagi?"

"Obatnya apa namanya?"

"Kiranti,"

Rey mengerutkan dahinya, kiranti? Seperti nama orang. "Kiranti orang mana Chel?" tanyanya lagi.

Emosi Rachel makin menjadi-jadi, ia mengambil novel tebal di sebelahnya, berancang-ancang untuk melempar tepat ke wajah Rey.

"Lo nanya sekali lagi ini beneran gue lempar Rey,"

"Iyaiya,"

Rey berlari ke luar kamar. Padahal masih ada yang ingin dirinya tanyakan lagi, tetapi jika tetap di paksakan bertanya Rachel akan berubah menjadi monster yang menyeramkan.

 Padahal masih ada yang ingin dirinya tanyakan lagi, tetapi jika tetap di paksakan bertanya Rachel akan berubah menjadi monster yang menyeramkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua bola mata Rey tak lepas dari rak yang berjejer, mencari obat untuk Rachel. Yang lebih masalahnya lagi ia lupa apa nama obat itu karena paniknya.

REYRA🍁 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang